Friday, May 13, 2011

BLUE SWALLOW

Genre : drama
Sutradara : Yoon Jong-chan
Pemain : Jang Jin-young,Kim Joo-hyuk,Yu-min, Han Ji-min, Toru Nakamura, Ko Joo-yeon
Tanggal rilis : 20 Desember 2005
Durasi : 133 menit

Film Korea Selatan yang diangkat dari kisah nyata tentang pilot wanita pertama Korea bernama Park Kyung-Won ini diawali ketika Park Kyung Won di tahun 1910 dan masih menjadi gadis kecil berusia 10 tahun. Pada waktu itu Korea belum terpecah tetapi masih dijajah oleh Jepang.
Diceritakan walaupun berasal dari keluarga miskin, Park Kyung-Won punya cita-cita yang kuat untuk bisa terbang seperti burung.

Untuk mewujudkan mimpinya, di tahun 1925 Park Kyung-Won nekad pergi sendirian ke Jepang untuk belajar menjadi pilot di Tachikawa Flight Academy. Orang tua Park Kyung-Won yang miskin itu tentu saja tidak mampu menanggung biaya pendidikan di akademi penerbang yang bergengsi itu maka Park Kyung-Won bekerja sebagai sopir taksi untuk membiayai kuliahnya.
Di Tachikawa Flight academy, Han Ji-hyeok dibimbing oleh instruktur penerbang yang terkenal di Jepang bernama Tokuda.

Pendidikan menjadi pilot tidak hanya mahal tetapi juga penuh dengan gemblengan fisik yang berat tetapi Park Kyung-Won menjalaninya dengan penuh semangat untuk mewujudkan mimpinya menjadi pilot walaupun ia adalah satu-satunya murid perempuan di Tachikawa Flight Academy.

Ketika sedang bekerja sebagai sopir taksi, Park Kyung-Won berkenalan dengan seorang pemuda yang merupakan langganan taksinya bernama Isida. Walaupun Isida kelihatan seperti seorang pemuda frustasi karena terus mabuk-mabukan, mereka berdua bisa saling cocok.

Isida terlihat sangat sayang kepada Park Kyung-Won sehingga nekad menolong Park Kyung-Won ketika dicopet oleh 2 pencopet walaupun ia tidak punya ilmu beladiri sedikitpun sehingga akhirnya malah Isida yang dihajar hingga pingsan oleh 2 pencopet itu. Untung Park Kyung-Won datang dengan polisi sehingga nyawa Isida bisa diselamatkan.
Selain itu terjadi kejutan yang menggembirakan karena ternyata Isida juga berasal dari Korea dan nama Koreanya adalah Han Ji-hyeok.
Han Ji-hyeok tinggal di Jepang karena ayahnya walaupun asli Korea tetapi bekerja sebagai pejabat di Jepang.

Tetapi  Park Kyung-Won terpaksa harus berpisah dengan Han Ji-hyeok karena tiba-tiba Han Ji-hyeok didatangi oleh ayahnya. Ayah Han Ji-hyeok marah karena Han Ji-hyeok setelah ibunya meninggal kerjanya hanya lontang-lantung dan mabuk-mabukkan maka Ayah Han Ji-hyeok menyuruh Han Ji-hyeok menjadi tentara Jepang.
Maka Han Ji-hyeok terpaksa meninggalkan Park Kyung-Won untuk mengikuti pendidikan perwira angkatan darat Jepang.

Untungnya Park Kyung-Won tidak terpengaruh dengan perginya Han Ji-hyeok dan terus bersemangat menempuh pendidikan penerbangnya. Selain itu, yang menjadi “sumber semangat” bagi Park Kyung-Won adalah ia mendapat 2 sahabat sesama siswa penerbang yaitu Segi dan Lee Jeong-heui.
Apalagi Lee Jeong-heui juga siswa penerbang wanita dan juga berasal dari Korea.

Berkat tekadnya yang kuat, pada tahun 1927, Park Kyung-Won memperoleh lisensi penerbang kelas 2. Tidak hanya itu, ternyata Park Kyung-Won benar-benar berbakat menjadi pilot sehingga sering menjadi juara lomba terbang di Jepang.

Park Kyung-Won semakin bahagia karena tiba-tiba datang Han Ji-hyeok yang sudah menjadi perwira angkatan darat Jepang dan bertugas di bagian cuaca yang kantornya berada di dekat Tachikawa Flight Academy, dengan demikian Park Kyung-Won bisa sering bertemu lagi dengan Han Ji-hyeok.
Lebih mengejutkan lagi, ternyata Han Ji-hyeok adalah kakak angkat dari Lee Jeong-heui.

Masalah bagi Park Kyung-Won datang ketika akan diadakan kejuaraan penerbang tingkat nasional di Jepang. Pada awalnya Park Kyung-Won sebagai pilot terbaik di Tachikawa Flight academy akan dikirim ke kejuaraan penerbang itu tetapi tiba-tiba datang seorang pilot wanita bernama Masako Gibe.

Sebenarnya Park Kyung-Won lebih baik daripada Masako Gibe tetapi karena Masako Gibe putri seorang pejabat maka Masako Gibe yang dikirim ke Kejuaraan Nasional Penerbang itu mewakili Tachikawa Flight academy.
Park Kyung-Won tentu saja sangat sakit hati dan sejak itulah terjadi permusuhan antara Park Kyung-Won dan Masako Gibe. Permusuhan itu tentu saja membuat Park Kyung-Won sedih tetapi untung Han Ji-hyeok selalu siap menghibur.
Cerita selanjutnya bisa ditebak, Park Kyung-Won dan Han Ji-hyeok resmi menjadi sepasang kekasih.

Puncak perseteruan Park Kyung-Won dan Masako Gibe adalah ketika Masako Gibe menantang Park Kyung-Won untuk bertanding terbang.
Park Kyung-Won berhasil menunjukkan bahwa ia lebih baik daripada Masako Gibe karena pesawatnya bisa terbang di depan pesawat Masako Gibe. Tetapi pesawat Masako Gibe tiba-tiba mengalami kerusakan dan jatuh.

Park Kyung-Won menunjukkan jiwa besarnya. Sebenarnya bisa saja Park Kyung-Won membiarkan Masako Gibe tewas terbakar di pesawatnya sehingga ia tidak punya saingan lagi dan bisa dikirim ke kejuaraan penerbang nasional tetapi Park Kyung-Won mendaratkan pesawatnya di pesawat Masako Gibe yang jatuh kemudian menolong Masako Gibe sebelum pesawatnya meledak.
Sejak saat itu berkat jiwa ksatria Park Kyung-Won, berakhirlah permusuhan antara Park Kyung-Won dan Masako Gibe dan mereka berubah menjadi sahabat akrab.

Sejak saat itu Park Kyung-Won semakin menunjukkan bakat penerbangnya dengan banyak menjuarai kejuaraan penerbang tetapi Park Kyung-Won belum sepenuhnya bahagia. Jiwa nasionalis Park Kyung-won membuatnya merasa bahwa bagaimanapun juga ia adalah orang Korea bukan Jepang.
Untuk menunjukkan jiwa nasionalisnya, Park Kyung-won berencana melakukan terbang solo jarak jauh dari Jepang ke Korea.

Untuk mewujudkan rencana nasionalisnya, Park Kyung-won dan Masako Gibe berusaha mencari dana dari orang-orang Korea yang tinggal di Jepang. Tetapi betapa kecewanya Park Kyung-won karena tidak ada orang Korea yang bersedia menyumbang karena orang-orang Korea itu merasa jiwa nasionalis Park Kyung-won kurang karena sering mengikuti kejuaraan penerbang dengan mewakili negara Jepang.
Bahasa kasarnya, Park Kyung-won dianggap pengkhianat.

Tetapi masalah yang lebih besar menghadang, pada waktu itu para pejabat Jepang termasuk ayah Han Ji-hyeok dan Han Ji-hyeok sendiri sedang melakukan kunjungan ke Tachikawa Flight Academy. Pada waktu itu Park Kyung-won sedang diwawancarai oleh seorang wartawan.
Ternyata wartawan yang mewawancari Park Kyung-won adalah seorang pejuang kemerdekaan Korea yang sedang menyamar.

Pejuang Korea yang berjuang untuk membebaskan Korea dari penjajahan Jepang itu menembak mati pejabat-pejabat yang sedang berkunjung di Tachikawa Flight Academy termasuk ayah Han Ji-hyeok sampai tewas, untung Han Ji-Hyeok tidak ikut tertembak.
Setelah semua pejabat tewas, si pejuang Korea bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.

Karena Park Kyung-won sempat diwawancarai oleh pejuang Korea itu maka ia dianggap ikut bekerjasama dalam pembunuhan pejabat-pejabat itu sehingga Park Kyung-won ditangkap dan dipenjara. Han Ji-hyeok dan Lee Jeong-heui juga dipenjara karena dekat dengan Park Kyung-won.

Keadaan Park Kyung-won, Han Ji-hyeok dan Lee Jeong-heui di penjara benar-benar menyedihkan karena mereka diinterogasi bahkan sampai disiksa supaya mengaku telah bekerjasama dengan si pejuang Korea.
Untunglah Park Kyung-won bisa dibebaskan dari penjara oleh Masako Gibe yang putri pejabat itu. Tetapi nasib Han Ji-hyeok dan Lee Jeong-heui tidak sebaik Park Kyung-won. Karena tidak tahan disiksa, Lee Jeong-heui terpaksa mengaku telah bekerja sama dengan si pejuang Korea, akibatnya lisensi penerbangnya dicabut dan Lee Jeong-heui akhirnya bekerja sebagai buruh di pabrik roti.
Karena merasa Park Kyung-won sebagai penyebab nasib sialnya, Lee Jeong-heui menjadi sangat benci kepada Park Kyung-won.

Nasib Han Ji-hyeok lebih menyedihkan lagi. Karena tahan terhadap siksaan sehingga tetap tidak mau mengaku, Han Ji-hyeok akhirnya tewas dihukum mati.

Merasa tidak tahan karena telah kehilangan orang-orang yang dicintainya, Park Kyung-won merasa harus meninggalkan Jepang ke Korea maka ia terpaksa menerima tawaran seorang pejabat Jepang saudara Masako Gibe yang bersedia membiayai terbang solo Park Kyung-won ke Korea walaupun hal itu bertentangan dengan jiwa nasionalis Park Kyung-won karena pesawat Park Kyung-won harus berbendera Jepang.
Penerbangan Park Kyung-won itu memang digunakan sebagai propaganda Jepang untuk mempererat hubungan Jepang dengan Manchuria.

Pada tanggal 7 Agustus 1933, Park Kyung-won berangkat dari Tokyo’s Haneda Airport menuju ke Seoul dengan memakai pesawat yang dicat biru dan pesawat itu diberi nama Blue Swallow yang artinya walet biru (nama yang indah ya...).
Park Kyung-won juga membawa abu kremasi Han Ji-hyeok karena sebelum dihukum mati, Han Ji-hyeok sempat menulis surat wasiat yang isinya meminta Park Kyung-won membawa abu dirinya ke Korea.

Pada awalnya penerbangan Blue Swallow berjalan lancar tetapi ketika sampai di kota Hakone, Blue Swallow dihadang hujan badai yang sangat lebat.
Instruktur Park Kyung-won yaitu Tokuda dan Menteri luar negri Jepang lewat pemancar radio sudah meminta Park Kyung-won untuk kembali tetapi Park Kyung-won tetap bersikeras meneruskan penerbangannya ke Seoul.
Bahkan Lee Jeong-heui datang ke pemancar radio kemudian sambil menangis, dia minta maaf kepada Park Kyung-won dan memintanya untuk kembali tetapi Park Kyung-won tetap teguh pada pendiriannya.

Karena cuaca semakin buruk, akhirnya pesawat Park Kyung-won jatuh di pegunungan di Hakone dan Park Kyung-won tewas bersama abu kremasi kekasihnya.

Tetapi usaha Park Kyung-won memperjuangkan jiwa nasionalisnya sampai kehilangan nyawanya itu tidak sia-sia karena setelah Korea merdeka, Park Kyung-won diakui sebagai pilot wanita pertama Korea.

Opini saya tentang film ini :
Walaupun durasinya cukup lama yaitu 133 menit, film Korea Selatan ini tidak membosankan terutama pada bagian akhirnya mengharukan sekali, sampai pingin nangis rasanya.

Yang menarik bagi saya, begitu tahu film ini diangkat dari kisah nyata, saya sangat penasaran untuk mengetahui bagaimana wajah asli Park Kyung-won.
Setelah searching di google akhirnya saya menemukan fotonya yaitu seperti di bawah ini :
(gambar diambil dari http://www.geocities.jp/bxninjin2004/themeoftoday_e/Keijoh_boom). 
Walaupun tidak secantik di film tetapi itulah wajah asli Park Kyung-won, Srikandi aviasi dari Korea.

2 comments:

anim-button
Untuk film animasi saya bahas di blog tersendiri, Silahkan klik button ini :
Custom Search