Saturday, August 31, 2019

GUNDALA


Genre : Action
Sutradara : Joko Anwar
Pemeran : Abimana Aryasatya,Tara Basro,Bront Palarae,Ario Bayu,Rio Dewanto,Marissa Anita
Musik : Aghi Narotama,Bemby Gusti,Tony Merle
Tanggal rilis : 29 Agustus 2019

Film yang diangkat dari komik, lebih tepatnya diilhami karena ceritanya berbeda dengan di komik ini mengisahkan tentang Sancaka, seorang yatim piatu yang dianugerahi kekuatan super yaitu bisa mengendalikan petir.

Dikisahkan Sancaka kecil sudah harus menjalani hidup keras di jalanan karena ayahnya meninggal dunia dan ibunya menghilang entah kemana. Sampai terjadi hal yang mengubah jalan hidup Sancaka yaitu ketika dikeroyok oleh gerombolan preman anak-anak.

Sancaka hampir tewas jika tidak ditolong oleh anak jalanan lain yang jago beladiri bernama Awang. Sejak itu Sancaka hidup bersama Awang dan belajar beladiri darinya. Sancaka punya bakat beladiri sehingga bisa menguasai semua ilmu beladiri yang diajarkan Awang.


Sebenarnya selain punya ilmu beladiri yang mumpuni, Sancaka punya kelebihan yang tidak dimiliki manusia biasa yaitu bisa mengendalikan petir tapi sayang Sancaka belum bisa mengendalikan kekuatannya itu.

Sancaka harus berpisah dari Awang karena Awang berniat pergi ke tempat lain dengan menumpang kereta api secara diam-diam. Sancaka masih terlalu muda sehingga belum mampu meloncat ke kereta api yang sedang berjalan seperti Awang.

Setelah Sancaka dewasa, ilmu beladiri yang dimilikinya bisa mengantarnya memperoleh pekerjaan yaitu menjadi petugas keamanan (security) sebuah percetakan. Tapi walaupun sudah dewasa Sancaka tetap belum bisa mengendalikan kekuatan petirnya bahkan ia tidak tahu darimana kekuatan itu berasal.

Pada waktu itu situasi di Indonesia sedang kacau balau karena Indonesia dikuasai seorang mafia bernama Pengkor. Dengan kekayaannya yang luar biasa, Pengkor bisa menguasai pemerintah Indonesia bahkan badan Legislatif (DPR/Dewan Perwakilan Rakyat) bisa dikuasainya sehingga Pengkor bisa leluasa mengendalikan organisasi kriminalnya.

Mengapa Pengkor walaupun kaya raya bisa sejahat itu? Pada film ini diceritakan bahwa dulu Pengkor semasa kecil adalah anak dari pemilik perkebunan terbesar di Jawa. Tapi ayah Pengkor kikir dan kejam sehingga semua buruhnya merasa dendam. Sampai suatu ketika para buruh ayah Pengkor berhasil membunuh ayah Pengkor dan membakar rumahnya.
Pengkor walaupun sempat terjebak di rumahnya sendiri tetap bisa meloloskan diri walaupun menjadi cacat karena sebagian tubuhnya terbakar, jalannya menjadi pincang dengan tangan kanan yang selalu tertekuk. Dalam bahasa Jawa, cacat seperti itu disebut pengkor.

Oleh pamannya, Pengkor kecil dimasukkan ke sebuah panti asuhan tapi hal itu adalah rencana jahat paman Pengkor karena panti asuhan itu selalu memperlakukan anak-anak asuhnya dengan kejam sehingga banyak yang tewas. Paman Pengkor berharap Pengkor mati dan ia bisa menguasai harta warisan ayah Pengkor yang sangat besar itu.

Tapi di panti asuhan yang kejam itu, Pengkor bisa mengajak anak-anak panti asuhan itu untuk melakukan pemberontakan dan pemberontakan itu berhasil. Pengkor tidak hanya bebas tapi juga bisa mendapatkan kembali harta warisan ayahnya. Dengan harta warisan ayahnya yang sangat banyak itu, Pengkor bisa tumbuh dewasa dan menjadi lebih kaya dari ayahnya tapi sangat jahat dan kejam karena dendam dengan masa kecilnya yang sangat keras itu.
Seperti yang dikatakan Pengkor dalam film ini, “tidak ada manusia yang dilahirkan sebagai orang jahat ataupun orang baik. Mereka, orang baik ataupun jahat dibentuk oleh orang-orang di sekeliling mereka”.

Sancaka terlibat dengan gerombolan Pengkor karena menolong tetangganya seorang gadis bernama Wulan yang dikeroyok gerombolan preman. Wulan dikeroyok karena melakukan gerakan untuk membebaskan sebuah pasar yang selalu diperas oleh gerombolan preman itu.

Menyedihkan sekali karena pasar yang dibela Wulan akhirnya hancur karena dibakar oleh anak buah Pengkor. Sancaka berhasil menangkap anak buah Pengkor pembakar pasar itu. Tapi walaupun sempat berduel seru dengan pembakar pasar itu, Sancaka tidak sempat menyerahkannya ke polisi karena pembakar pasar yang pemain biola itu tewas tertabrak bus.

Sancaka dengan ilmu beladirinya berhasil mengalahkan para preman anak buah Pengkor, apalagi walaupun belum bisa mengendalikan kekuatan petirnya, kekuatan itu bisa mendadak muncul dalam keadaan terdesak. Sadar dengan kekuatan petirnya, Sancaka membuat kostum khusus lengkap dengan topeng agar kekuatan petirnya tidak membahayakan orang lain.


Munculnya Sancaka sebagai pahlawan bertopeng yang bisa mengeluarkan petir cukup membuat gerombolan preman Pengkor kocar-kacir, apalagi rakyat mulai berani melawan anak-anak buah Pengkor karena merasa punya pahlawan berkekuatan petir. Keadaan mulai tentram kembali.


Merasa menghadapi lawan yang tangguh yaitu pahlawan bertopeng berkekuatan petir, Pengkor memanggil belasan anak buahnya yang punya kekuatan melebihi manusia biasa (super) untuk kembali mengacau balaukan keadaan.

Gerombolan preman berkekuatan super Pengkor kembali mengacau balaukan keadaan yang mulai tentram itu. Bisa dipastikan Sancaka tidak akan mampu menghadapi gerombolan super Pengkor itu karena belum bisa mengendalikan kekuatan petirnya dan lebih mengandalkan ilmu beladirinya.
Apalagi Pengkor bertindak lebih kejam yaitu mengeluarkan serum yang jika disuntikkan ke wanita hamil maka anaknya akan terlahir cacat dan Pengkor bisa melakukan tipu muslihat sehingga semua wanita hamil di Indonesia ingin disuntik serum itu.

Keadaan Indonesia sangat gawat karena ulah Pengkor tapi untungnya, walaupun badan legislatif bisa dikuasai Pengkor, ada anggota legislatif yang gigih melawan Pengkor yaitu Ridwan Bahri dan Ferry maka Pengkor menyuruh gerombolan supernya untuk menyingkirkan Ridwan Bahri dan Ferry.
Gerombolan super  Pengkor berhasil membunuh Ferry, untungnya Ridwan Bahri bisa selamat karena ditolong Sancaka,


Sancaka dan Ridwan Bahri dibantu Wulan dan teman-teman Sancaka lainnya berhasil mengalahkan Pengkor dan gerombolan supernya sehingga bisa menyelamatkan Indonesia dari generasi berikutnya yang terancam terlahir cacat karena serum Pengkor.

Bagaimanakah serunya Sancaka yang mulai bisa mengendalikan kekuatan petirnya mengalahkan Pengkor dan gerombolan supernya? Saya persilahkan menonton film ini. Pokoknya seru sekali, apalagi muncul superhero wanita mirip Wonder Woman yang membantu Sancaka yaitu Sri Asih.

Yang menurut saya menarik adalah di akhir film diceritakan bahwa jika sebelumnya kostum Sancaka masih sederhana dan seadanya saja maka Ridwan Bahri dengan kemampuannya sebagai anggota legislatif membuatkan kostum yang lebih gagah dan keren. Bagaimanakah kerennya kostum itu? Nonton filmnya ya...

Dan yang lebih penting lagi, sampai menjelang film selesai masih belum jelas darimana kekuatan petir Sancaka itu berasal bahkan Sancaka juga belum tahu bahwa julukan dirinya adalah Gundala. Di akhir film ini mulai dijelaskan yaitu ketika salah satu anak buah Pengkor yaitu Ghazul berhasil membangkitkan tokoh sakti jaman dahulu kala tapi jahat yaitu Ki Wilawuk.

Ghazul berkata pada Ki Wilawuk yang hidup lagi itu bahwa telah muncul tokoh berkekuatan petir yang bisa mengganggu organisasi kejahatan mereka yaitu Gundala tapi Gundala itu yaitu Sancaka belum sadar bahwa ia adalah Gundala.

Tampaknya kekuatan petir Sancaka berhubungan dengan kejadian pada jaman dahulu kala tapi belum dijelaskan di film ini dan akan dijelaskan di sekuelnya. Mari bersama-sama kita tunggu sekuel film ini.

Opini Saya Tentang Film Ini :
Karena kesibukan, cukup lama blog ini tidak saya update, mohon maaf bagi yang komen tapi tidak sempat saya balas.

Menurut saya film ini sudah cukup seru, hampir menyamai film superhero produksi Marvel dan DC. Tapi ada satu titik lemahnya yaitu alur ceritanya rumit, saya yakin film yang dikategorikan untuk golongan usia 13 tahun ke atas ini sulit dipahami bagi anak umur belasan. Saya berharap sinopsis ini bisa membantu yang kesulitan memahami alur ceritanya dan saya lebih berharap sekuel film ini bisa memperbaikinya.

Ditinjau dari adegan actionnya, film ini cukup seru sehingga saya dan para penonton lainnya bertepuk tangan setelah film ini selesai. Perkiraan saya, film ini bisa jadi Box Office.

Ditinjau dari sejarahnya, film ini diangkat dari komik karya Stan Lee nya Indonesia yaitu Harya Suraminata atau nama komiknya adalah Hasmi yang terbit pertama kali tahun 1969. Terus terang jaman saya kecil, saya sangat menggemari komik Gundala ini (duh... jadi kelihatan umurnya nih... hehehe...).
 
Pak Hasmi, Stan Lee nya Indonesia, pencipta komik Gundala (sumber)
Waktu saya SD dan SMP, saya rela menyisihkan uang saku saya yang tidak seberapa itu untuk beli komik Gundala. Sebenarnya saya bisa menyewa di persewaan komik dengan harga jauh lebih murah sekitar sepersepuluhnya, tapi saya adalah penggemar fanatik yang tidak puas jika tidak membelinya.

Salah satu komik Gundala yang pertama kali terbit
Sebelumnya saya yakin bahwa promosi film ini pasti salah satunya akan diadakan di kota saya yaitu Yogyakarta karena pencipta komiknya yaitu Pak Hasmi tinggal di Yogyakarta. Perkiraan saya tepat karena pada tanggal 10 Agustus 2019 diadakan promosi film Gundala di Jogja City Mall Yogyakarta. Saya sebagai penggemar fanatik tentu saja tidak menyia-nyiakan dan menghadirinya.

Saya cukup bersyukur karena bisa berfoto dengan sutradara Film Gundala yaitu Joko Anwar dan artis pemerannya yaitu Abimana Aryasatya (pemeran Sancaka dewasa), Muzakki Ramdhan (pemeran Sancaka kecil) dan Tara Basro (pemeran Wulan). Berikut ini saya tampilkan fotonya:


Tapi ada obsesi saya tentang film ini yang tidak akan pernah terwujud yaitu di promosi filmnya saya ingin berfoto dengan pencipta komik Gundala yaitu Pak Hasmi lalu akan saya upload di blog ini dan semua media sosial saya. Hal itu tak akan bisa terwujud karena Pak Hasmi sudah pergi mendahului kita menghadap Sang Pencipta tanggal 06 November 2016.

Yang membuat saya nelongso (sedih dalam bahasa Jawa) adalah di promosi film ini tidak diadakan mengheningkan cipta sejenak untuk Pak Hasmi, saya berdoa sendiri saja untuk beliau.

Rest in Peace Pak Hasmi, terimakasih sudah menyemarakkan masa kecil saya.
anim-button
Untuk film animasi saya bahas di blog tersendiri, Silahkan klik button ini :
Custom Search