Sunday, September 1, 2013

THE CONJURING



Genre : horor
Sutradara : James Wan
Pemeran : Vera Farmiga, Patrick Wilson, Ron Livingston, Lili Taylor
Shanley Caswell, Hayley McFarland, Joey King, Mackenzie Foy, Kyla Deaver, Shannon Kook, John Brotherton, Sterling Jerins, Marion Guyot, Steve Coulter,Joseph Bishara
Musik :           Joseph Bishara
Tanggal rilis : 19 Juli 2013
Durasi : 112 menit

Film horror yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang kasus tersulit yang ditangani oleh pasangan suami istri paranormal yang sangat terkenal di Amerika bernama Ed Warren dan Lorraine Warren.
Ed dan Lorraine Warren menangani kasus-kasus mistis di Amerika sejak tahun 1952, Ed sudah meninggal tahun 2006 sedangkan Lorraine masih hidup sampai sekarang dan masih aktif sebagai paranormal.



Ed dan Lorraine Warren juga membuat museum berisi benda-benda mistik hasil dari kasus-kasus yang ditanganinya dan diberi nama Occult Museum. Salah satu koleksi Occult Museum adalah boneka misterius yang bernama Boneka Annabelle. Boneka Annabelle ini sangat mengerikan sehingga diceritakan pada awal film ini walaupun cerita utama film ini adalah pengusiran setan di sebuah rumah.

Diceritakan bahwa Boneka Annabelle adalah sebuah boneka yang dirasuki arwah seorang gadis yang sudah meninggal bernama Annabelle Higgins. Boneka Annabelle sangat misterius karena bisa berpindah-pindah tempat dengan sendirinya bahkan yang mengerikan, Boneka Annabelle tidak segan-segan mencelakaan orang, diantaranya membuat mobil yang membawa boneka ini mengalami kecelakaan. Karena sangat bahayanya Boneka Annabelle ini, maka Ed dan Lorraine menyimpannya di Occult Museum dengan dikurung dalam lemari kaca.

Sekarang ke cerita utama film ini. Pada tahun 1971 pasangan suami istri Roger dan Carolyn Peron pindah ke sebuah rumah pertanian tua di Harrisville, Rhode Island, bersama kelima putri mereka (yang cantik-cantik hehehe..) yaitu Andrea, Nancy, Christine, Cindy dan April.



Sejak pertama datang ke rumah itu sudah muncul keanehan yaitu anjing mereka yang bernama Sadie tidak mau masuk ke dalam rumah dan terus menggonggong ketakutan. Keesokan harinya terjadi hal yang lebih aneh lagi yaitu di badan Carolyn terdapat memar-memar dan Sadie tergeletak mati.

Setelah itu peristiwa-peristiwa aneh dan mengerikan terus bermunculan yaitu muncul suara-suara misterius, bau daging busuk dan burung-burung yang tiba-tiba jatuh dengan leher patah. Semua peristiwa aneh itu sepertinya bersumber dari sebuah kotak musik dan ruang bawah tanah.
Peristiwa aneh yang paling mengerikan adalah ketika pada suatu malam saat Roger berada di Florida, Carolyn terkunci di ruang bawah tanah dan sesosok makhluk gaib yang terlihat seperti seorang wanita tua menyerang salah satu putrinya yaitu Andrea. Untung pada saat itu Roger pulang dan bisa menyelamatkan Andrea.

Merasa hantu di rumahnya sangat membahayakan, Roger dan Carolyn minta tolong pasangan paranormal terkenal yaitu Ed dan Lorraine Warren. Setelah Ed dan Lorraine melakukan investigasi, diketahui bahwa rumah tua yang ditinggali keluarga Peron pada abad 18 dihuni seorang penyihir wanita bernama Bathsheba.

Agar tetap sakti dan cantik, Bathsheba tega membunuh anaknya sendiri sebagi tumbal kepada iblis. Karena akhirnya ketahuan warga sekitar bahwa Bathsheba adalah penyihir maka Bathsheba bunuh diri dengan gantung diri di pohon. Sebelum bunuh diri Bathsheba sempat melemparkan kutukan bahwa arwahnya akan terus gentayangan dan akan membunuh siapa saja yang merebut rumah dan tanahnya. Kutukan Betsheba terbukti karena setiap orang yang tinggal di rumahnya meninggal akibat bunuh diri atau dibunuh.



Setelah tahu yang dihadapi adalah roh jahat Bathsheba maka Ed dan Lorraine menyarankan dilakukan exorcist (ritual pengusiran setan). Exorcist hanya bisa berhasil dengan ijin Gereja dan Gereja tentu saja minta bukti bahwa rumah keluarga Perron benar-benar berhantu, maka Ed dan Lorraine dibantu seorang polisi bernama Brad dan Drew yang merupakan asisten Ed dan Lorraine ketika sedang menjadi dosen, berusaha merekam kejadian mistik di rumah keluarga Perron dengan kamera dan video recorder.



Setelah berusaha selama beberapa hari akhirnya Drew bisa merekam kejadian yang membuktian bahwa rumah Keluarga Perron memang angker. Peristiwa yang berhasil direkam Drew sangat mengerikan yaitu serangan Bathsheba kepada salah satu anak Keluarga Perron yaitu Nancy. Rambut Nancy dijambak Batsheba kemudian dibanting-banting. Untung Carolyn bisa menyelamatkan anaknya dengan cara menggunting rambut Nancy.
Setelah ada bukti kuat, Pastor Gereja menyetujui diadakan exorcist di rumah Keluarga Perron. Selama dilakukan exorcist, Keluarga Perron diamankan di hotel.

Bahaya dari Bathsheba ternyata tidak hanya mengancam keluarga Perron tetapi juga mengancam keluarga Ed dan Lorraine. Bathsheba merasuki Boneka Annabelie kemudian berusaha membunuh anak perempuan Ed dan Lorraine yaitu Judy. Untung saja Lorraine punya indra keenam dan bisa merasakan bahaya yang mengancam nyawa Judy. Ed dan Lorraine bisa segera pulang kerumahnya dan bisa menyelamatkan Judy dari serangan Boneka Annabelle.

Tapi masalah yang lebih besar menunggu, Bathsheba merasuki Carolyn sehingga Carolyn pergi dari hotel dan pulang ke rumahnya bersama 2 anaknya, Christine dan April. Dengan badan Carolyn, Batsheba akan membunuh Christine dan April.

Dengan susah payah Ed, Lorraine, Roger, Brad dan Drew berhasil meringkus Carolyn yang akan membunuh anaknya sendiri dengan pisau. Carolyn akan dibawa ke Gereja untuk exorcist. Tapi ternyata arwah Bathsheba sangat kuat, tiap Carolyn ditarik keluar dari rumah memar-memar ditubuhnya berdarah-darah dan Carolyn kembali tertarik masuk ke dalam rumah. Maka tidak ada pilihan lain, exorcist diadakan di rumah Keluarga Perron walaupun tanpa Pastor. Dengan susah payah, Carolyn berhasil diikat di kursi dan Ed membaca doa yang harusnya dibaca seorang Pastor.



Arwah Bathsheba melakukan perlawanan dengan hebat bahkan bisa lolos dari ikatan dan berada dalam posisi siap membunuh April. Tapi untung saja Lorraine berhasil menemukan ide cemerlang untuk membangkitkan kesadaran Carolyn yaitu menceritakan suasana paling membahagiakan Carolyn bersama keluarga yaitu berlibur bersama keluarganya di pantai.
Berkat cerita Lorraine, kesadaran Carolyn pulih sehingga akhirnya arwah Bathsheba bisa terusir dari tubuhnya. Exorcist telah berhasil.

Karena kasusnya sudah selesai maka sesuai kebiasaanya, Ed dan Lorraine menyimpan benda mistik yang menjadi sumber masalah rumah Keluarga Perron di  Occult Museum yaitu sebuah kotak musik.





Opini saya tentang film ini
Yang membuat saya tertarik untuk menonton film ini adalah fakta bahwa film ini sampai sekarang masih diputar di bioskop selama hampir 2 bulan. Sangat jarang kan sebuah film mampu bertahan di gedung bioskop selama 2 bulan apalagi film horror.

Hal yang paling menarik di film horror ini, biasanya film horror penuh dengan adegan kekerasan yang sangat mengerikan sehingga tidak pantas ditonton anak-anak tapi di film ini adegan-adegan itu tidak ada sehingga film ini cukup layak ditonton seluruh keluarga.

Yang membuat saya paling penasaran adalah Boneka Annabelle yang dalam film ini bentuknya digambarkan sangat mengerikan bahkan menurut saya lebih mengerikan daripada boneka Chuky Berikut ini saya tampilkan gambarnya :



Saya jadi penasaran, benarkah bentuk boneka aslinya semengerikan itu? Setelah searching di google ternyata hasilnya mengejutkan karena Boneka Annabelle yang sebenarnya bentuknya tidak semengerikan di film bahkan cenderung lucu. Berikut ini saya tampilkan gambarnya :


Tapi hal itu bisa dimaklumi agar film horror ini terlihat lebih mencekam dan dramatis. Sebagai penutup, saya cukup merekomendasikan film ini bagi para penggemar film horror.

Tuesday, August 6, 2013

MIRACLE IN CELL NO. 7


Genre : drama
Sutradara : Lee Hwan-kyung
Pemain : Ryu Seung-ryong,Park Shin-hye, Kal So-won,Jung Jin-young,Oh Dal-su,Park Won-sang,Kim Jung-tae, Jung Man-shik, Kim Gi-cheon
Tanggal rilis : 23 Januari 2013
Durasi : 127 menit

Lee Yong Go  adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan yang mengalami cacat mental karena kecerdasannya sangat rendah. Walaupun begitu, Lee Yong Go mempunyai anak perempuan berusia 6 tahun yang cantik dan cerdas bernama Ye Sung.
Lee Yong Go yang bekerja sebagai tukang parkir ini sangat sayang pada anak satu-satunya itu.

Suatu ketika terjadi peristiwa tragis yang membuat Lee Yong Go dipenjara. Peristiwa tragis itu diawali ketika Ye Sung sangat tertarik dengan tas kuning bergambar Sailor Moon di sebuah toko. Karena belum gajian, Lee Yong Go dan Ye Sung hanya bisa melihat tas itu dari balik kaca etalase toko, Lee Yong Go berjanji akan membelikan tas itu setelah gajian.

Tapi betapa kecewanya Lee Yong Go dan Ye Sung karena tas Sailor Moon itu dibeli seorang anak perempuan bersama orang tuanya. Karena sangat sayang kepada anaknya, Lee Yong Go nekad masuk ke dalam toko dan meminta agar tas Sailor Moon itu tidak jadi dibeli.
Tapi malang sekali, ayah dari anak pembeli tas itu adalah seorang Komisaris Jendral Polisi yang sombong dan langsung memukuli Lee Yong Go.
Walaupun Lee Yong Go dan Ye Sung gagal mendapatkan tas Sailor Moon itu tapi Lee Yong Go tetap berjanji akan membelikan tas Sailor Moon itu setelah gajian nanti.

Anak Komisaris Jendral polisi yang bernama Ji Yeong ternyata baik hati. Setelah Lee Yong Go gajian, Ji Yeong menemui Lee Yong Go dan menunjukkan toko lain yang juga menjual tas Sailor Moon. Tapi disinilah awalnya petaka karena di perjalanan, Ji Yeong terpeleset dan meninggal dunia.

Lee Yong Go dituduh membunuh Ji Yeong karena kening Ji Yeong terluka dan disamping kepalanya ada batu bata sehingga Lee Yong Go dituduh memukul kepala Ji Yeong dengan batu bata padahal batu bata itu jatuh dengan sendirinya di kepala Ji Yeong ketika terjatuh.
Lebih parah lagi, sesuai dengan pelajaran yang diterima Lee Yong Go ketika menjalani pelatihan sebagai tukang parkir, cara menyelamatkan orang yang pingsan adalah membuka celana agar pernapasan lebih longgar kemudian memberi pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Karena itulah, Lee Yong Go dituduh selain membunuh juga memperkosa Ji Yeong.

Karena kecerdasannya sangat rendah, Lee Yong Go tidak bisa membuat pernyataan yang bisa membela dirinya. Lebih celaka lagi, ayah Ji Yeong ternyata bukan hanya seorang Komisaris Jendral Polisi yang sombong tapi juga jahat dan kejam. Dengan kekerasan, ayah Ji Yeong memaksa Lee Yong Go untuk mengaku bahwa ia memang telah membunuh dan memperkosa Ji Yeong untuk balas dendam karena pernah dipukuli di toko. Si Komisaris jendral itu mengancam akan membunuh Ye Sung jika Lee Yong Go tidak menuruti perintahnya.
Karena sangat sayang pada Ye Sung, Lee Yong Go terpaksa menuruti perintah ayah Ji Yeong walaupun akibatnya di pengadilan ia divonis hukuman mati.
Luar biasa kan pengorbanan Lee Yong Go, rela berkorban sampai mati demi anak yang sangat dicintainya.

Untuk menunggu eksekusi hukuman mati, Lee Yong Go dipenjara di sel nomor 7 yang merupakan penjara untuk narapidana-narapidana kelas kakap dan berbahaya. Selama Lee Yong Go dipenjara, Ye Seung dititipkan di panti asuhan.

Di sel no 7, Lee Yong Go dicampur bersama 5 narapidana kelas kakap lainnya yaitu Bong Sik (pencopet), Chun Ho (penipu), Man Beom (pezinah), Kakek Seo (penipu) dan So Yang Ho si gangster penyelundup tapi buta huruf yang merupakan pemimpin narapidana sel nomor 7.
Sudah menjadi budaya para narapidana di seluruh dunia bahwa jenis narapidana yang paling dibenci oleh narapidana lainnya adalah pemerkosa apalagi yang diperkosa adalah anak-anak. Akibatnya Lee Yong Go langsung dihajar sampai babak belur oleh 5 narapidana lain di sel nomor 7 dan terus dimusuhi.
Betapa malangnya nasib Lee Yong Go ya

Tapi kelima teman penjara Lee Yong Go berbalik menjadi sahabat karena pemimpinnya yaitu So Yang Ho diselamatkan oleh Lee Yong Go ketika akan dibunuh oleh sesama narapidana yang merupakan saingan gangster penyelundup.
Merasa berhutang budi bahkan berhutang nyawa maka So Yang Ho bersedia mengabulkan apapun keinginan Lee Yong Go.
Sedangkan keinginan Lee Yong Go hanya satu yaitu bertemu dengan Ye Sung.

Kelima sahabat penjara Lee Yong Go bisa mempertemukannya dengan Ye Sung ketika diadakan acara keagamaan bagi narapidana yang beragama Kristen. Pada acara keagamaan itu, diadakan pertunjukan paduan suara oleh anak-anak panti asuhan dan kebetulan sekali, Ye Sung termasuk di dalamnya.
Man Beom berhasil menyelundupkan Ye sung ke sel nomor 7 dengan memasukkan Ye Sung ke dalam kardus roti. Bisa dibayangkan betapa gembiranya Lee Yong Go dan Ye Sung karena bisa bertemu kembali.

Tapi sayang sekali kelima sahabat Lee Yong Go gagal mengembalikan Ye sung ke panti asuhan karena Pendeta di acara keagamaan itu mendadak terkena serangan jantung sehingga anak-anak panti asuhan pulang lebih awal dan menurut perkiraan akan kembali ke penjara 2 hari lagi.

Celakanya ternyata perkiraan sahabat-sahabat Lee Yong Go itu meleset karena 2 hari kemudian bukan diadakan acara keagamaan bagi narapidana beragama Kristen tetapi Budha, akibatnya Ye sung tinggal lebih lama di sel nomor 7 dan akan sangat berbahaya jika sampai ketahuan.
Tapi dalam beberapa hari itu malah terjalin persahabatan antara para narapidana di sel nomor 7 dengan Ye Sung si anak yang cantik, cerdas dan baik hati itu. Para narapidana berusaha mati-matian agar Ye Sung tidak ketahuan para penjaga penjara.

Akhirnya Ye Sung ketahuan juga oleh para sipir akibatnya Ye Sung dikembalikan ke panti asuhan dan Lee Yong Go dipindahkan ke sel lain yang lebih sempit dan tidak nyaman.
Selanjutnya terjadi hal yang terduga karena Kepala Penjara yang terkenal galak yaitu Jang Min Hwan juga berbalik menjadi sahabat Lee Yong Go. Hal itu disebabkan karena Lee Yong Go berhasil menyelamatkan Jang Min Hwan ketika terjadi kebakaran di penjara.

Berkat Jang Min Hwang sang kepala penjara, Ye Sung bisa datang ke sel nomor 7 kapan saja. Tidak hanya itu, Jang Min Hwang bersama kelima sahabat penjara Lee Yong Go berusaha agar Lee Yong Go bisa bebas dari dakwaan palsu yang membuatnya divonis hukuman mati. Bahkan Jang Min Hwang nekad menghadap Komisaris Jendral Polisi yang anaknya diduga diperkosa dan dibunuh oleh Lee Yong Go.  Jang Min Hwang  mengajukan permohonan agar dilakukan persidangan ulang bagi Lee Yong Go karena memang belum ditemukan bukti kuat bahwa Lee Yong Go telah membunuh dan memperkosa.
Perjuangan Jang Min Hwang berhasil karena disetujui untuk dilakukan persidangan ulang bagi Lee Yong Go.

Tapi semua jerih payah Jang Min Hwang dan kelima sahabat penjara Lee Yong Go sia-sia belaka karena sang komisaris jendral polisi ternyata tetap tidak mau melepaskan Lee Yong Go, dengan liciknya ia berkonspirasi dengan pengacara pembela Lee Yong Go. Pengacara Lee Yong Go malah mengintimidasi agar Lee Yong Go tetap mengaku sebagai pembunuh dan pemerkosa Ji Yeong atau Ye Sung akan dibunuh.

Karena kawatir dengan keselamatan Ye Sung yang sangat dicintainya itu, maka di pengadilannya yang kedua, Lee Yong Go terpaksa kembali mengaku bahwa ia memang membunuh dan memperkosa Ji Yeong. Akibatnya Lee Yong Go tetap divonis hukuman mati dan eksesuksinya akan dilaksanakan tanggal 23 Desember.

Kelima sahabat penjara Lee Yong Go tetap tidak menyerah. Karena Lee Yong Go tetap divonis mati, mereka berusaha mengeluarkan Lee Yong Gu dari penjara dengan balon terbang. Sayang sekali walaupun sudah didukung oleh seluruh narapidana tapi usaha kelima sahabat Lee Yong Go itu gagal karena balon gasnya tersangkut dipagar penjara.


Tibalah saatnya Lee Yong Gu dieksekusi tanggal 23 Desember. Suasana sebelum eksekusi sangat mengharukan karena Lee Yong Gu dan Ye Sung menangis meraung-raung tapi tidak ada yang bisa menolongnya karena sudah dua kali diadakan pengadilan dan Lee Yong Gu mengaku bahwa ia telah membunuh dan memperkosa Ji Yeong.
Akhirnya Lee Yong Gu tewas dieksekusi.

Beberapa tahun kemudian, Ye Sung tumbuh menjadi gadis cantik dan berprofesi sebagai pengacara. Dengan keahliannya sebagai pengacara Ye sung berusaha membersihkan nama baik almarhum ayahnya yang sudah sangat tercemar itu.
Akhirnya diadakan pengadilan ulang dan Ye Sung berjuang mati-matian dengan dibantu oleh kelima sahabat penjara ayahnya.
Kelima sahabat Lee Yong Gu itu bukan lagi narapidana dan sudah bertobat menjadi orang baik-baik, bahkan  So Yang Ho menjadi pendeta.

Dengan dibantu kelima sahabat Lee Yong Gu, akhirnya Ye Sung menang di pengadilan dan hakim memutuskan bahwa Lee Yong Gu tidak bersalah.
Akhirnya Ye Sung bisa membuktikan walaupun ayahnya yang sudah almarhum itu bodoh tapi ia bukan pembunuh dan pemerkosa anak-anak.

Opini saya tentang film ini :
Setelah menonton film ini, saya berpendapat memang pantas film ini menjadi film terlaris di Korea tahun 2013 karena cerita melodramanya yang kuat. Tapi saya kecewa sekali dengan endingnya karena Lee Yong Gu tetap dihukum mati, jadi dimana miracle nya?
Kemungkinan besar, yang dimaksud miracle atau mukjizat di film ini adalah kelima sahabat Lee Yong Gu yang tadinya para penjahat kelas kakap yang jahat dan kejam bisa berubah menjadi orang baik bahkan ada yang menjadi pendeta berkat “malaikat kecil” Ye Sung.

Tapi menurut saya film ini cukup menghibur karena tidak hanya berisi cerita sedih tapi juga disisipi adegan lucu yang bisa membuat tertawa. Apalagi film ini diisi dengan artis-artis papan atas Korea Selatan yang cantik-cantik. Penggemar Park Shin Hye pasti senang nih


Sebagai penutup, saya menganjurkan agar sebelum menonton film ini disiapkan sapu tangan atau tissue ya.. karena film ini cukup menguras air mata hehehe...

Wednesday, July 24, 2013

THE CROODS


Genre : komedi
Sutradara : Kirk DeMicco,Chris Sanders
Pengisi suara : Nicolas Cage,Emma Stone,Ryan Reynolds,Catherine Keener,Clark Duke,Cloris Leachman
Musik : Alan Silvestri
Studio : DreamWorks Animation
Tanggal rilis : 15 Februari 2013
Durasi : 98 menit

Film animasi produksi Dreamworks yang berlokasi waktu di jaman purba ini bercerita tentang sebuah keluarga dari spesies manusia purba jenis Homo Neanderthal yang menyebut dirinya sebagai The Croods.
Keluarga The Croods itu terdiri dari 6 homo neanderthal yaitu Grug (ayah), Ugga (ibu/istri Grug), Gran (nenek/ibu Ugga), Eep (anak pertama perempuan), Thunk (anak kedua laki-laki) dan Sandy (anak ketiga perempuan yang masih bayi).

Homo Neanderthal adalah manusia purba yang paling dekat kekerabatannya dengan manusia modern atau Homo Sapiens (spesies kita saat ini). Walaupun sudah dapat berbicara dan membuat pakaian seperti manusia modern tapi manusia homo neanderthal belum bisa membuat rumah dan hidup di gua-gua.
Seperti keluarga The Croods ini, mereka hidup di gua-gua dan tidak punya tetangga karena manusia-manusia homo neanderthal lain sudah mati dimangsa binatang-binatang purba yang besar dan buas.

Karena kerasnya alam itu maka Grug sebagai kepala keluarga bersifat over protective terhadap anggota keluarganya, Grug melarang keluarganya keluar dari gua kecuali untuk mencari makan.
Semua anggota keluarga The Croods menaati perintah Grug kecuali Eep yang bersifat selalu ingin tahu dan suka berpetualang sehingga di malam hari ketika semua keluarganya sudah tidur, Eep nekad keluar dari gua karena tertarik pada cahaya yang bisa berjalan sendiri.

Cahaya yang bisa berjalan sendiri itu ternyata adalah sebuah obor yang dibawa oleh Guy yang merupakan manusia dari spesies Homo Sapiens (manusia modern). Diceritakan bahwa homo neanderthal belum bisa membuat api sendiri seperti homo sapiens.
Inilah awal pertemuan Keluarga The Croods dengan manusia dari spesies berbeda dan hal itulah yang akan mengubah gaya hidup mereka.


Memang menurut penelitian para ahli arkeologi, Homo Neanderthal dan Homo Sapiens pernah hidup di waktu dan tempat yang sama sekitar 45.000 tahun yang lalu. Tapi sekitar 30.000 tahun yang lalu, homo neanderthal punah dan manusia tinggal dari spesies homo sapiens saja.
Para ahli sampai saat ini belum bisa menemukan penyebab kepunahan spesies homo neanderthal itu. Apakah karena kalah bersaing dengan homo sapiens yang lebih maju dan cerdas atau sudah berbaur dengan homo sapiens sehingga terjadi perkawinan silang, para ahli belum ada yang bisa memastikannya.

Kembali ke sinopsis film. Guy sebagai spesies manusia yang lebih maju, tahu bahwa dalam waktu dekat akan ada bencana alam gempa bumi yang menghancurkan tempat tinggal keluarga The Croods, dan Guy juga tahu tempat aman yang bisa dijadikan tempat berlindung yaitu di balik sebuah gunung.
Guy sudah berusaha mengajak Eep untuk pergi ke gunung itu tapi Eep menolak karena lebih suka tinggal bersama keluarganya di gua.

Tapi akhirnya keluarga Croods mau pergi dari gua karena ternyata perkiraan Guy terbukti, terjadi gempa besar yang menghancurkan gua tempat tinggal Keluarga The Croods. Untung saja walaupun dengan susah payah keluarga The Croods bisa melarikan diri ke tempat yang belum terkena gempa bumi yaitu di sebuah hutan.

Tapi bahaya lain menghadang yaitu binatang-binatang buas dan keluarga The Croods tidak mampu menghadapinya karena di hutan itu tidak ada gua. Sebenarnya binatang-binatang buas itu bisa diusir dengan mudah yaitu dengan api tapi sayang sekali, keluarga The Croods belum bisa membuatnya dan akan dimangsa oleh Piranhakeets (burung purba yang memangsa dengan berkelompok seperti ikan piranha).

Untung sekali, sebelumnya Guy sudah mengajarkan Eep untuk menggunakan cangkang binatang sebagai peluit tanda bahaya dan dengan meniup gading gajah purba, suaranya bisa memanggil Guy.
Dengan obor, Guy berhasil mengusir burung-burung Piranhakeets.

Tapi sayang sekali, perbuatan baik Guy ditanggapi dengan salah paham oleh Grug. Karena tingkah laku yang berbeda, apalagi ciri-ciri fisik juga agak berbeda akibat beda spesies, Guy dianggap sebagai musuh oleh Grug. Guy malah diikat dengan batang kayu oleh Grug.
Walaupun lebih cerdas tapi Guy memang kalah kuat dibanding Grug si homo neanderthal yang lebih mengandalkan kekuatan fisik daripada kecerdikan otak.

Tapi akhirnya kecerdasan otak bisa mengalahkan kekuatan fisik. Ketika sampai di padang rumput berduri, keluarga The Croods tidak bisa melewatinya karena hanya bertelanjang kaki sedangkan Guy bisa melewatinya dengan mudah karena sudah bisa membuat sepatu.

Guy pada awalnya berniat meninggalkan saja keluarga The Croods yang selama ini sudah menyia-nyiakannya,  tapi untung binatang peliharaan Guy yaitu Belt si monyet cerdik masih punya hati nurani dan bisa membujuk Guy untuk menolong keluarga the Croods dengan membuatkan mereka sepatu. Akhirnya Guy si homo sapiens bisa bersatu dengan keluarga The Croods yang homo Neanderthal dan mereka bersatu di saat yang tepat karena gempa besar sudah melanda hutan tempat mereka berada.

Walaupun kadang terjadi perselisihan antara Guy dan Grug, mereka bisa bahu-membahu dan berhasil melewati semua rintangan seperti binatang-binatang buas, tanaman pemakan daging dan tanah yang membelah akibat gempa besar. Guy dan keluarga the Croods akhirnya bisa sampai di tempat yang dituju yaitu di balik gunung dan ternyata tempat di balik gunung itu merupakan tempat yang subur dan di pinggir pantai.


Berkat bantuan dari Guy, keluarga The Croods tidak lagi hidup secara primitif di gua-gua tetapi bisa hidup lebih modern yaitu beternak dan bercocok tanam.
Rupanya melalui Eep, Guy berhasil mengajarkan pada manusia-manusia homo neanderthal terakhir yang masih tersisa itu bahwa “hidup” berbeda dengan sekedar “tidak mati”.

Tuesday, January 22, 2013

LES MISERABLES



Genre : drama musical
Sutradara : Tom Hooper
Pemain : Hugh Jackman,Russell Crowe,Anne Hathaway,Amanda Seyfried,Eddie Redmayne,Helena Bonham Carter,Sacha Baron Cohen
Music : Claude-Michel Schönberg
Tanggal rilis :7 December 2012
Durasi : 158 menit

Film ini memang diadaptasi dari pentas teater musikal yang diangkat dari novel legendaris karya sastrawan Prancis, Victor Hugo. Makanya jangan kaget jika semua dialog di film ini dinyanyikan seperti pertunjukan operet.
Pada awalnya saya yang jarang menonton film bergaya operet agak kesulitan menikmatinya tapi lama-kelamaan saya bisa nyaman juga menontonnya karena film ini bisa menampilkan hal yang tidak mungkin terjadi di pentas operet yaitu wajah pemain bisa di-close up sedekat mungkin sehingga bisa sangat terasa ekspresi wajahnya yang menggambarkan emosi lagu-lagu yang dinyanyikannya.
Apalagi pemainnya juga sudah cukup terkenal seperti Hugh Jackman, Russel Crowe dan Anna Hathaway.

Film berlokasi Prancis pada abad ke-18 ini diawali dengan dibebaskannya seorang narapidana bernama Jean Valjean yang dipenjara selama 19 tahun karena mencuri sepotong roti. Bagaimana mungkin bisa dipenjara selama itu karena mencuri sepotong roti? Sebenarnya hukumannya hanya 5 tahun tapi menjadi berlipat-lipat karena ditambah 12 tahun akibat 4 kali berusaha melarikan diri, dan 2 tahun akibat melawan dalam salah satu upaya pelariannya.

Sesuai judul filmnya yaitu Les Miserables yang dalam bahasa Prancis berarti orang-orang menderita, nasib Jean Valjean benar-benar malang. Inspektur polisi tempatnya dipenjara yaitu Inspektur Javert kelihatan sangat benci kepada narapidana bandel ini sehingga walaupun ia membebaskan Jean Valjean tetapi dengan pembebabasan bersyarat yaitu bebas dari penjara tapi terus dalam pengawasan polisi.
Lebih parah lagi, status narapidana yang masih dalam pengawasan kepolisian itu ditulis dalam kartu tanda penduduk (KTP) Jean Valjean. Akibatnya Jean Valjean sangat sulit mencari pekerjaan dan selalu dihindari orang.

Untunglah  ada seorang Uskup bernama Uskup Myriel yang mau menerima Jean Valjean dalam Katedralnya. Tapi sayang sekali, Jean Valjean yang sudah sangat dendam dengan semua nasib sialnya itu membalas kebaikan Uskup Myriel dengan kejahatan. Pada malam harinya, Jean Valjean diam-diam pergi dengan membawa perhiasan-perhiasan perak Katedral.

Jean Valjean kembali tertangkap polisi karena pencuriannya itu dan dibawa menghadap Uskup Myriel. Tetapi Uskup Myriel benar-benar berhati emas, di hadapan polisi Uskup Myriel malah mengatakan bahwa ia memang memberikan perhiasan-perhiasannya pada Jean Valjean sehingga Jean Valjean terhindar dari penjara. Bahkan Uskup Myriel menambah lagi 2 tempat lilin perak kepada Jean Valjean.
Walaupun demikian Uskup Myriel berpesan pada Jean Valjean agar menggunakan pemberian-pemberiannya itu untuk berubah menjadi manusia yang baik dihadapan Tuhan.

Kebaikan hati Uskup Myriel itu ternyata bisa membuka hati Jean Valjean sehingga ia berniat berubah menjadi orang baik. Dengan menggunakan identitas baru, Jean Valjean pergi ke sebuah kota kecil bernama Montreuil-sur-Mer.
Di Montreuil-sur-Mer, Jean Valjean berhasil mendapat pekerjaan di sebuah pabrik konveksi. Setelah bekerja selama beberapa tahun, ia pun menggunakan tabungannya dan perhiasan perak pemberian Uskup Myriel untuk membeli pabrik itu. Sejak itu Jean pun menjadi pengusaha terhormat dan dikenal dengan nama baru yaitu Monsieur Madeleine atau Bapa Madeleine. Bahkan Jean Valjean bisa menjadi walikota Montreuil-sur-Mer.
Sebagai walikota, Jean Valjean dikenal adil dan suka menolong sehingga sangat dicintai rakyatnya. Rupanya Jean Valjean benar-benar menjalankan amanah dari Uskup Myriel.

Tapi nasib baik Jean Valjean itu mulai berubah karena tanpa sadar Jean Valjean melalui mandornya telah memecat seorang buruh wanita bernama Fantine karena ketahuan punya anak perempuan di luar nikah bernama Cosette.
Setelah diusir dari pabrik, nasib Fantine semakin menyedihkan karena ia tetap harus menghidupi Cosette, putrinya. Selama ini Fantine menitipkan Cosette di penginapan milik keluarga Thenardier yang licik dan mata duitan. Suami istri Thenardier selalu mengirim surat yang isinya kebohongan kepada Fantine agar Fantine selalu mengirim uang untuk Cosette.

Karena tidak lagi bekerja, Fantine terpaksa menjual rambut dan giginya untuk membiayai Cosette. Tetapi Suami istri Thenardier terus menerus berbohong untuk memeras Fantine sehingga untuk membiayai hutangnya, Fantine terpaksa menjadi pelacur.

Jean Valjean akhirnya memang bisa menemukan Fantine tapi sayangnya sangat terlambat. Fantine dalam keadaan tertangkap polisi di jalanan dan terluka parah karena dianiaya seorang lelaki hidung belang.
Jean Valjean sudah berusaha membawa Fantine ke rumah sakit tetapi karena lukanya terlalu parah, Fantine meninggal dunia. Untuk menebus rasa bersalahnya kepada Fantine, Jean Valjean bertekad akan menemukan dan merawat Cosette.
Pada aktu itu nasib Cosette sama tragisnya dengan nasib ibunya. Karena sudah tidak dikirimi uang, suami istri Thenardier memperlakukan Cosette dengan sangat buruk dan dianggap sebagai budak.

Masalah Jean Valjean semakin rumit karena ada seseorang bernama Champmathieu disangka oleh pengadilan sebagai Jean Valjean si buronan polisi.
Mengetahui hal itu,  Jean Valjean dilanda dilema besar, apakah ia harus mengaku siapa dia sebenarnya kepada pengadilan untuk menyelamatkan Champmathieu ataukah ia tetap bersembunyi di balik nama besar Monsieur Madeleine, mengingat Monseiur Madelaine juga punya ratusan karyawan yang harus dihidupi dengan pabriknya.

Jean Valjean memutuskan untuk melakukan kejujuran dengan mengaku dialah Jean Valjean yang sebenarnya agar Champmathieu bisa bebas. Tapi untungnya selama ini Jean Valjean dikenal sebagai Monseiur Madeleine seorang walikota yang baik hati sehingga pengadilan tidak mempercayainya.

Celakanya Inspektur Javert mengenali Monseiur Madeleine sebagai Jean Valjean, buronan yang sangat dibencinya. Menurut Inspektur Javert, keadilan tetap harus ditegakkan tanpa pandang bulu sehingga walaupun Jean Valjean telah menjadi orang baik dan dicintai banyak orang, ia tetap buronan polisi dan tetap harus ditangkap dan dihukum. Rupanya perwira polisi ini tidak sadar bahwa keadilan sejati adalah keadilan yang disertai kasih sayang.
Setelah melalui pertarungan yang seru, Jean Valjean bisa melarikan diri dari Inspektur Javert bahkan bisa menemukan Cosette di penginapan keluarga Thenardier. Setelah membayar sangat mahal kepada suami istri Thenardier, Jean Valjean bisa mengadopsi Cosette.

Dengan demikian beban Jean Valjean menjadi semakin berat karena ia tidak hanya seorang diri menghindari kejaran Inspektur Javert tetapi harus bersama Cosette.
Untunglah kebaikan hati Jean Valjean di masa lalu bisa menolongnya. Seorang warga Montreuil-sur-Mer yang dulu pernah ditolong Jean Valjean semasa menjadi walikota bersedia menyembunyikan Jean Valjean dan Cosette di rumahnya sehingga bisa lolos dari Inspektur Javert. Di rumah warga Montreuil-sur-Mer itu, Jean Valjean membesarkan Cosette seperti anaknya sendiri sampai waktu berjalan 9 tahun dan Cosette tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.

Pada waktu itu situasi politik di Prancis sedang kacau balau. Sistem pemerintahan Prancis saat itu yang berupa monarki/kerajaan hanya menguntungkan para bangsawan sehingga rakyat jelata semakin miskin dan menderita. Bahkan keluarga Thenardier yang tadinya cukup kaya karena punya penginapan juga jatuh miskin dan menjadi pengemis.
Rakyat Prancis yang sudah muak dengan sistem pemerintahan kerajaan berniat mengubahnya menjadi republik melalui pemberontakan bersenjata atau revolusi.

Pada saat rakyat sedang menyiapkan revolusi, Cosette menjalin hubungan cinta dengan seorang pemuda pemberontak bernama Marius. Cinta Cosette dan Marius itu sebenarnya adalah cinta segitiga karena Marius juga dicintai oleh Eponine yang merupakan putri suami istri Thenardier.
Walaupun patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan, Eponine tetap mencintai Marius dengan sepenuh hati. Bahkan ketika akhirnya pecah pertempuran antara pasukan pemberontak dan pasukan kerajaan, Eponine rela menolong Marius yang hampir tertembak walaupun akibatnya Eponine sendiri yang tertembak mati. Sebelum mati, Eponine sempat memberikan surat cinta Cosette kepada Marius yang selama ini disembunyikannya.

Jean Valjean akhirnya mengetahui hubungan cinta Cosette dan Marius. Maka di usianya yang sudah sangat lanjut, Jean Valjean berniat membahagiakan Corsette untuk yang terakhir kali dengan menyatukannya dengan Marius.
Untuk bisa menemukan Marius, Jean Valjean bergabung dengan pasukan pemberontak untuk berjuang melawan pasukan kerajaan.

Sewaktu berjuang dengan pasukan pemberontak, Jean Valjean menunjukkan jiwa besarnya ketika bertemu lagi dengan Inspektur Javert yang tertangkap oleh para pemberontak.
Walaupun bisa membunuh Inspektur Javert dengan mudah, Jean Valjean malah mengampuni inspektur yang sudah membuat hidupnya menderita itu dan menyuruhnya pergi.
Sayangnya kebaikan hati Jean Valjean itu tidak bisa mengubah pendirian Inspektur Javert yang tetap menganggap Jean Valjean sebagai buronan yang harus ditangkapnya.

Setelah melalui perang saudara yang dahsyat ternyata pasukan kerajaan lebih kuat. Pemberontakan berhasil dipadamkan dan semua pemberontak tewas.
Marius juga tertembak, untungnya tak sampai mati dan berhasil ditemukan Jean Valjean. Dengan susah payah, Jean Valjean melarikan Marius agar jangan sampai jatuh ke pasukan kerajaan.

Jean Valjean dan Marius sempat tertangkap oleh Inspektur Javert. Untungnya Inspektur Javert masih punya hati nurani sehingga ia membiarkan Jean Valjean yang pernah menyelamatkan nyawanya dari pemberontak untuk pergi bersama Marius.
Bahkan Inspektur Javert merasa sangat bersalah dengan sikapnya menegakkan keadilan tanpa cintan yang sudah menyengsarakan banyak orang tak berdosa itu sehingga Inspektur Javert bunuh diri.

Setelah berhasil melarikan Marius ke tempat yang aman, Jean Valjean berhasil merawat Marius hingga sembuh dari luka-lukanya dan berhasil juga mempertemukan Marius dan Cosette. Kedua pasangan itu akhirnya menikah.
Dengan menikahnya Cosette dan Marius, Jean Valjean merasa semua tanggung jawabnya kepada Fantine sudah selesai. Tapi Jean Valjean juga khawatir jika ia kembali tertangkap sebagai buronan pasti akan membuat malu Cosette maka Jean Valjean pergi meninggalkan Cosette secara diam-diam untuk menghabiskan sisa-sisa masa tuanya.

Cosette tentu saja sangat sedih karena ditinggalkan ayah angkatnya yang sangat dicintainya itu. Tapi akhirnya Cosette dan Marius berhasil menemukan Jean Valjean yang sedang menanti ajalnya di sebuah biara.
Jean Valjean akhirnya bisa meninggal dunia dengan tenang dihadapan orang-orang yang sangat dicintai dan mencintainya yaitu Cosette dan Marius.

Ending film ini sangat mengharukan sehingga membuat saya meneteskan air mata. Setelah menghembuskan nafasnya yang terakhir, arwah Jean Valjean dijemput oleh arwah Fantine dan bertemu dengan arwah para pemberontak teman seperjuangannya yang tewas pada perang saudara Prancis, kemudian mereka bernyanyi bersama dengan gembira.
anim-button
Untuk film animasi saya bahas di blog tersendiri, Silahkan klik button ini :
Custom Search