Genre : drama
Sutradara : Christopher
Spencer
Narasi : Keith David
Pemain : Diogo
Morgado,Roma Downey,Darwin Shaw, Leila Mimmack,Joe Coen, Amber Rose Revah,
Sebastian Knapp, Said Bey, Matthew Gravelle, Paul Marc Davis, Joe Wredden,
Louise Delamere, Simon Kunz, Adrian Schiller, Andrew Brooke, Fraser Ayres, Greg
Hicks, Rick Bacon
Musik : Lorne Balfe
Tanggal rilis : 28
Februari 2014
Durasi : 138 menit
Film yang diangkat dari
Alkitab ini diawali suasana Israel sekitar tahun 6 SM, pada waktu itu orang
Israel atau orang Yahudi masih dijajah oleh Bangsa Romawi Sebenarnya bangsa
Israel terdiri dari 12 suku tapi 10 suku hilang karena perang sehingga tinggal
2 suku yaitu Suku Yehuda dan Suku Benyamin lalu bergabung menjadi orang Yahudi.
Pada waktu itu ada
seorang perempuan muda Yahudi bernama Maria yang didatangi oleh Malaikat Tuhan
bernama Gabriel. Malaikat Gabriel berkata bahwa Maria akan mengandung seorang
anak laki-laki.
Maria tentu saja sangat
terkejut dengan perkataan Malaikat Gabriel karena merupakan aib besar jika ia sampai
hamil mengingat Maria belum menikah dan masih bertunangan dengan seorang tukang
kayu bernama Yusuf. Tapi akhirnya Maria taat pada perintah Tuhan karena ia
mengandung dengan Roh Kudus dan akan melahirkan seorang Mesias.
Mesias dalam kepercayaan
Yahudi adalah wakil Tuhan yang akan membawa keselamatan bagi orang Yahudi.
Yusuf akhirnya tahu
bahwa Maria sudah hamil karena perutnya membesar, Yusuf tentu saja marah karena
ia belum pernah berhubungan dengan Maria sehingga mengira Maria telah selingkuh.
Agar tidak mempermalukan Maria dan keluarganya, Yusuf berniat menceraikan Maria
dengan diam-diam.
Tetapi Yusuf berubah
pikiran setelah ia juga didatangi Malaikat Gabriel dan diperintahkan untuk
tetap menikahi Maria karena Maria memang disiapkan Tuhan untuk melahirkan Sang
Mesias (Kristus dalam bahasa Yunani), juru selamat bagi seluruh umat manusia .
Sampai suatu ketika
kandungan Maria semakin besar dan siap melahirkan tetapi pada waktu itu Yusuf
dan Maria terpaksa pergi dari tempat kediamannya di Nazareth untuk kembali ke
tempat asalnya yaitu Betlehem. Yusuf dan Maria terpaksa kembali ke daerah
asalnya karena dekrit dari Kaisar Romawi yang berkuasa pada waktu itu yaitu
kaisar Agustus yang sedang melakukan cacah jiwa atau sensus penduduk.
Dengan naik keledai,
Yusuf dan Maria melakukan perjalanan sekitar 150 km, perjalanan itu sangat
berbahaya karena Maria sewaktu-waktu bisa melahirkan.
Terjadi situasi yang
menegangkan karena ketika malam tiba, Maria siap melahirkan padahal semua
penginapan penuh. Untunglah Maria bisa melahirkan dengan selamat walaupun di
kandang domba.Sesuai amanah
Malaikat Gabriel, Yusuf dan Maria memberi nama anaknya Yesus atau Yehosua dalam
bahasa Ibrani yang berarti “Tuhan menyelamatkan”.
Kelahiran Yesus Sang
Mesias ternyata diketahui oleh para gembala yang sedang menggembalakan
ternaknya di dekat kandang domba tempat Yesus dilahirkan. Para Gembala itu datang
berbondong-bondong kepada bayi Yesus dan menyembahnya. Bahkan datang 3 Raja
dari Timur ikut menyembah.
Tiga raja
dari timur itu membawa 3 persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur. Emas
melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi raja agung, kemenyan melambangkan
bayi Yesus yang akan menjadi imam agung sedangkan mur melambangkan bayi Yesus
yang kelak akan mati untuk menebus dosa manusia.
Bagaimana 3 Raja dan
para gembala bisa tahu bahwa telah lahir Sang juru Selamat? Ternyata kitab Suci
Yahudi sudah meramalkan akan kelahiran seorang Raja besar di Betlehem. Tiga
Raja dari Timur tahu tentang nubuat itu sehingga mereka datang ke Betlehem.
Pada awalnya 3 Raja dari
timur yang bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar tidak tahu letak kelahiran
Yesus sehingga bertanya
kepada Raja yang berkuasa di tempat itu yaitu Raja Herodes tapi Raja Herodes
tidak mau memberi jawaban karena merasa ialah Raja orang Yahudi bukan Yesus
yang akan dilahirkan itu.
Tapi Tuhan memberi
petunjuk melalui bintang yang berjalan, Raja Baltasar, Melkior dan Kaspar
mengikuti bintang itu dan sampailah ke tempat bayi Yesus. Bintang berjalan itu
juga dilihat oleh para gembala sehingga mereka juga datang dan menyembah.
Tapi mampirnya
Raja Baltasar, Melkior dan Kaspar ke istana Herodes membawa bahaya besar bagi
bayi Yesus karena Raja Herodes menjadi tahu tentang lahirnya seorang raja besar dan dianggap Herodes akan
merebut tahtanya. Maka dengan kejamnya, Herodes membunuh semua bayi laki-laki di
Betlehem yang berusia dibawah 2 tahun.
Bayi Yesus bisa selamat
karena Tuhan memberi petunjuk melalui mimpi kepada Yusuf agar pergi dari
Betlehem. Yusuf, Maria dan bayi Yesus mengungsi ke Mesir. Lima tahun kemudian,
setelah Herodes mati, barulah Yusuf berani membawa keluarganya pulang dari
Mesir kembali daerah asalnya yaitu Nazareth.
Dua puluh lima tahun kemudian, Yesus telah dewasa dan sesuai adat Yahudi
harus dibabtis. Ketika pembabtisan oleh Yohanes Pembabtis sudah tampak
kemuliaan Yesus yaitu langit terbelah dan turun
Roh Kudus dengan rupa burung merpati.
Setelah dibabtis, Yesus memulai karya penyelamatannya dengan memilih para
Rasul. Ada 12 Rasul Yesus tapi film ini hanya menceritakan Rasul yang dipanggil
pertama kali yaitu Petrus.
Petrus adalah nama pemberian Yesus karena nama sebenarnya adalah Simon yang
berprofesi sebagai nelayan.
Tapi sayang alasan pemberian nama Petrus yang dalam bahasa Yunani berarti
batu karang itu tidak diceritakan di film ini padahal sudah tertulis di
Alkitab. Pada Injil Matius bab 16 ayat 18 tertulis bahwa Yesus berkata kepada
Simon, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya”. Memang pada Gereja Kristen
Katolik, Santo Petrus ini merupakan Paus
yang pertama.
Setelah memilih Rasul-rasulnya, Yesus melakukan karya penyelamatan dengan
mengajar dan menolong orang yang menderita. Yesus juga banyak melakukan
mukjizat untuk membuktikan bahwa ia adalah utusan Tuhan seperti mengubah air
menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit dan kerasukan roh jahat, memberi makan
5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan bahkan
menghidupkan orang mati yang bernama Lazarus.
Karena banyak melakukan mukjizat, bertambah banyaklah pengikut Yesus Sang
Mesias. Puncaknya adalah ketika seminggu sebelum Paskah Yahudi, Yesus masuk ke
pintu gerbang Kota Yerusalem dengan naik keledai dan diiringi para Rasulnya
kemudian ribuan pendukung Yesus mengelu-elukannya dengan melambai-lambaikan
daun palma dan berteriak Hosana yang dalam Bahasa Ibrani berarti berilah
keselamatan.
Sebagai catatan
tambahan, Paskah Yahudi adalah perayaan orang Yahudi untuk memperingati
pembebasan bangsa Israel dari penjajahan Mesir oleh Nabi Musa.
Tapi sayang sekali Yesus mengalami permusuhan yang hebat dengan para tokoh
Agama Yahudi. Yesus memang sering memberi kritikan pedas pada tokoh-tokoh Agama
Yahudi karena mereka memang melakukan kesalahan, para tokoh agama itu tidak
tulus melaksanakan tugasnya karena mereka hanya senang dihormati sebagai imam
dan mendapat gaji yang besar.
Para tokoh agama itu juga membalas kritikan Yesus dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang menjebak kepada Yesus di hadapan umum tapi Yesus
selalu memberi jawaban yang cerdas sehingga tokoh-tokoh agama itu malu sendiri.
Salah satu tokoh agama yang paling benci kepada Yesus adalah pemimpin para
Imam Yahudi atau Imam Besar bernama Kayafas. Kepopuleran Yesus membuat Kayafas
sangat iri dan menganggap bisa menggeser kedudukannya sebagai Imam Besar.
Puncak permusuhan Yesus dengan para tokoh agama Yahudi adalah ketika Yesus
marah di Bait Allah (tempat ibadah orang Yahudi) karena Bait Allah yang
harusnya menjadi tempat suci itu malah dijadikan tempat berdagang. Yesus bahkan
sempat berkata, “Rombak Bait Allah ini dan dalam 3 hari aku akan mendirikannya
kembali”.
Perkataan Yesus itu membuat gempar para tokoh agama Yahudi terutama Kayafas
karena mereka mengira Yesus benar-benar akan merombak Bait Allah hanya dalam
waktu 3 hari padahal yang dimaksud Bait Allah oleh Yesus adalah dirinya sendiri
karena Yesus akan mati dan pada hari ketiga akan bangkit.
Merasa kedudukannya semakin terancam oleh Yesus apalagi Paskah semakin
dekat, Kayafas mengumpulkan para tokoh agama Yahudi dan berniat menyingkirkan
Yesus. Para tokoh agama merasa kesulitan untuk membunuh Yesus dengan tangannya
sendiri karena Yesus punya ribuan pengikut. Akhirnya disepakati cara yang licik
yaituYesus akan dibunuh melalui penguasa saat itu yaitu orang Romawi.
Celakanya, Kayafas berhasil membujuk salah satu murid Yesus yaitu Yudas
Iskariot untuk berkhianat dengan memberi uang yang cukup banyak. Yesus
sebenarnya sudah tahu bahwa kematiannya sudah dekat dan salah satu muridnya
telah berkhianat sehingga 3 hari sebelum Paskah, Yesus mengadakan perjamuan
malah terakhir bersama para Rasulnya.
Pada perjamuan malam yang legendaris itu, Yesus berkata bahwa salah satu
muridnya akan berkhianat tapi Yesus tidak mau mengatakan siapakah dia walaupun
para Rasulnya bertanya-tanya bahkan Petrus sampai berkata rela mati demi Yesus
tapi Yesus menanggapinya dengan berkata, “Sebelum ayam jantan berkokok, kau
akan menyangkal Aku 3
kali”.
Setelah perjamuan malam itu Yesus akhirnya tertangkap oleh para penjaga
Bait Allah utusan Kayafas dengan petunjuk Yudas Iskariot. Petrus rupanya
membuktikan ucapannya untuk rela mati demi Yesus, dengan berani, Petrus
menghunus pedangnya dan memutuskan telinga salah seorang penjaga Bait Allah
yang bernama Malkhus bahkan Petrus siap menyerang penjaga-penjaga lain untuk
menyelamatkan Yesus.
Tapi Yesus mencegah Petrus melakukan aksinya bahkan melakukan mukjizat
dengan menyambungkan kembali telinga Malkhus.
Yesus rela ditangkap oleh anak-anak buah Kayafas.
Yesus dibawa ke Mahkamah agama Yahudi untuk diadili dan Petrus rupanya
masih memegang janjinya, disaat Rasul-rasul lainnya lari ketakutan, Petrus
masih mengikuti Yesus sampai ke Gedung
Mahkamah Agama bahkan mencoba masuk tapi bisa dicegah oleh anak buah
Kayafas.
Tapi akhirnya keberanian Petrus luntur juga karena tiga kali ada yang
mengenali Petrus sebagai murid Yesus tapi 3 kali juga Petrus membantahnya,
setelah itu berkokoklah ayam maka menangislah Petrus karena ingat bahwa Yesus sudah
menduga bahwa Petrus akan
menyangkalnya sebanyak 3 kali sebelum ayam jantan berkokok.
Rupanya Rasul Yesus tidak hanya Petrus yang berada di Mahkamah Agama Yahudi
itu, Yudas Iskariot
rupanya juga ada disana. Tapi saat itu Yudas sangat menyesal telah menghianati
gurunya maka ia melemparkan uang pemberian Kayafas ke gedung Mahkamah Agama kemudian
pergi ke bukit untuk bunuh diri.
Setelah menyatakan Yesus bersalah dan harus dihukum mati di Mahkamah Agama,
para tokoh agama Yahudi
membawa Yesus ke gubernur Romawi yang berkuasa saat itu yaitu Ponsius Pilatus.
Para tokoh agama Yahudi meminta Ponsius Pilatus menghukum mati Yesus dengan
tuduhan palsu yaitu Yesus akan melakukan pemberontakan untuk menjadi Raja Orang
Yahudi.
Ponsius Pilatus berusaha membebaskan Yesus karena setelah melakukan
pemeriksaan, ia tidak menemukan kesalahan apapun
pada Yesus yang membuatnya pantas dihukum mati. Selain itu Ponsius Pilatus juga sudah diperingati oleh
istrinya yang bernama Claudia setelah Claudia bermimpi bahwa suaminya akan
menyalibkan orang yang tidak bersalah.
Bahkan Ponsius Pilatus
sampai menyiksa Yesus dengan hukuman cambuk dan dimahkotai duri agar para tokoh
agama Yahudi puas dan membatalkan tuntutannya. Tapi di bawah pimpinan Kayafas,
para tokoh agama Yahudi tetap menuntut Yesus dihukum mati dengan disalib.
Dilema besar pun melanda
Ponsius Pilatus karena jika ia menolak permintaan orang-orang Yahudi pasti
terjadi pemberontakan besar yang akan sangat merepotkan Kerajaan Romawi. Usaha
terakhir untuk membebaskan Yesus adalah sesuai kebiasaannya di hari Paskah,
Ponsius Pilatus mengumpulkan orang-orang Yahudi kemudian meminta orang-orang
yahudi memilih narapidana yang akan dibebaskan. Pada hari Paskah itu Ponsius
Pilatus akan menawarkan Yesus atau Barabas si perampok dan pembunuh.
Tapi di hari Paskah, Ponsius
Pilatus sangat terkejut karena di bawah komando Kayafas, orang-orang Yahudi
memilih Barabas yang terkenal sebagai penjahat kejam itu untuk dibebaskan
sedangkan Yesus harus disalib.
Rupanya Kayafas dan para
tokoh agama Yahudi berhasil menghasut orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah
Mesias Palsu. Orang-orang Yahudi akhirnya termakan hasutan tokoh agama Yahudi
karena memang sebenarnya Mesias yang diharapkan orang Yahudi adalah Mesias yang
membebaskan dari penjajahan Romawi seperti Nabi Musa yang membebaskan orang
Yahudi dari penjajahan Mesir, sedangkan Yesus adalah Mesias yang lebih bersifat
rohani.
Untuk mencegah
pemberontakan besar dari orang Yahudi, Ponsius Pilatus terpaksa menjatuhkan
vonis hukuman salib bagi Yesus. Bisa dibayangkan betapa pedih hati Yesus karena
orang-orang Yahudi yang dulu mengelu-elukannya dengan daun palma dan teriakan
hosana itu berbalik menyalibkanNya.
Tibalah adegan yang
paling mengerikan yaitu sengsara Yesus di kayu salib dan film ini bisa
melukiskannya dengan meyakinkan sehingga rasanya ingin menangis menontonnya.
Dimulai dengan Yesus yang harus memanggul salibnya sendiri yang beratnya
sekitar 50 kg itu dan mendaki ke Bukit Golgota sambil dicambuki oleh prajurit
Romawi seperti binatang. Penderitaan Yesus pasti bertambah karena di kepalanya tertancap
mahkota duri.
Air mata saya akhirnya
tumpah melihat adegan dalam perjalanan memanggul salib, Yesus bertemu dengan
ibundanya yaitu Bunda Maria. Setelah itu fisik Yesus akhirnya habis juga
sehingga tidak mampu lagi memanggul salib kemudian prajurit Romawi menyuruh seorang
bernama Simon untuk membantu Yesus memanggul salib.
Sesuai dengan dakwaan
yang dituduhkan kepada Yesus, Ponsius Pilatus memasang tulisan di salib Yesus
dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Aram, Latin dan Yunani, tulisannya adalah “Yesus
dari Nazareth Raja Orang Yahudi”.
Puncak penderitaan Yesus
adalah ketika digantung di kayu salib dengan tangan dan kaki dipaku. Tapi yang
membuat hati saya bergetar adalah walaupun Yesus dikhianati dan disengsarakan
oleh orang Yahudi tapi Yesus sedikitpun tidak menyimpan dendam dan kebencian
pada orang Yahudi (dan juga orang Romawi) bahkan Yesus mendoakan mereka dengan
berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.” (Lukas, 23:34).
Akhirnya tibalah Yesus
wafat. Yesus menyerahkan nyawanya setelah berkata “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku.". Setelah Yesus wafat, terjadi gempa besar yang
membuat Bait Allah terbelah, rupanya benar bahwa Yesus adalah Putra Tuhan (Son
of God).
Setelah wafat, jenazah
Yesus bisa dimakamkan dengan layak karena ada seorang pengikut Yesus yang cukup
kaya bernama Yusuf dari Arimatea memberi uang yang cukup banyak kepada Ponsius
Pilatus agar ia bisa mengambil jenazah Yesus.
Yesus dimakamkan di
makam yang dibeli oleh Yusuf dari Arimatea. Makam Yesus berbentuk seperti gua
dan di pintunya ditutup dengan batu besar.
Tiga hari setelah
kematian Yesus, salah satu pengikut Yesus yang paling taat yaitu Maria
Magdalena berziarah ke makam Yesus. Betapa terkejutnya Maria Magdalena karena
melihat batu besar penutup makam Yesus telah terguling.
Rupanya Yesus menepati
janjinya yaitu pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati dan menjadi
Mesias yang menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan siksa api neraka.
Opini Saya Tentang Film
Ini
Film ini sebenarnya
adalah film yang ditayangkan di televisi (sinetron) dengan judul The Bible.
Sinetron The Bible ditayang di stasiun TV History Channel pada bulan Maret
2013, karena ratingnya sangat tinggi maka sinetron The Bible diangkat ke layar
lebar dengan judul Son of God.
Setelah ditayangkan di bioskop ternyata film Son of God juga
mendulang sukses, pada penayangan pertamanya saja sudah meraup untung sebesar
1,2 juta dolar (Wikipedia).
Ketika artikel ini saya
upload, film Son of God masih termasuk 10 besar film Box Office di http://movies.yahoo.com/box-office/
Opini saya tentang film
ini hanya satu kalimat yaitu setelah menunggu selama 10 tahun akhirnya ada film
tentang Yesus yang layak ditonton (film terakhir tentang Yesus adalah Passion
of Christ yang disutradarai oleh Mel Gibson di tahun 2004)..
Tapi yang membuat saya
terkesan adalah ketika menonton trailer film ini karena themesongnya yang berjudul O
Holy Night cukup indah dan mengharukan. Berikut ini saya tampilkan videonya, silahkan
dinikmati :