Saturday, March 22, 2014

SON OF GOD

Genre : drama
Sutradara : Christopher Spencer
Narasi : Keith David
Pemain : Diogo Morgado,Roma Downey,Darwin Shaw, Leila Mimmack,Joe Coen, Amber Rose Revah, Sebastian Knapp, Said Bey, Matthew Gravelle, Paul Marc Davis, Joe Wredden, Louise Delamere, Simon Kunz, Adrian Schiller, Andrew Brooke, Fraser Ayres, Greg Hicks, Rick Bacon
Musik : Lorne Balfe
Tanggal rilis : 28 Februari 2014
Durasi : 138 menit

Film yang diangkat dari Alkitab ini diawali suasana Israel sekitar tahun 6 SM, pada waktu itu orang Israel atau orang Yahudi masih dijajah oleh Bangsa Romawi Sebenarnya bangsa Israel terdiri dari 12 suku tapi 10 suku hilang karena perang sehingga tinggal 2 suku yaitu Suku Yehuda dan Suku Benyamin lalu bergabung menjadi orang Yahudi.

Pada waktu itu ada seorang perempuan muda Yahudi bernama Maria yang didatangi oleh Malaikat Tuhan bernama Gabriel. Malaikat Gabriel berkata bahwa Maria akan mengandung seorang anak laki-laki.
Maria tentu saja sangat terkejut dengan perkataan Malaikat Gabriel karena merupakan aib besar jika ia sampai hamil mengingat Maria belum menikah dan masih bertunangan dengan seorang tukang kayu bernama Yusuf. Tapi akhirnya Maria taat pada perintah Tuhan karena ia mengandung dengan Roh Kudus dan akan melahirkan seorang Mesias.
Mesias dalam kepercayaan Yahudi adalah wakil Tuhan yang akan membawa keselamatan bagi orang Yahudi.

Yusuf akhirnya tahu bahwa Maria sudah hamil karena perutnya membesar, Yusuf tentu saja marah karena ia belum pernah berhubungan dengan Maria sehingga mengira Maria telah selingkuh. Agar tidak mempermalukan Maria dan keluarganya, Yusuf berniat menceraikan Maria dengan diam-diam.
Tetapi Yusuf berubah pikiran setelah ia juga didatangi Malaikat Gabriel dan diperintahkan untuk tetap menikahi Maria karena Maria memang disiapkan Tuhan untuk melahirkan Sang Mesias (Kristus dalam bahasa Yunani), juru selamat bagi seluruh umat manusia .

Sampai suatu ketika kandungan Maria semakin besar dan siap melahirkan tetapi pada waktu itu Yusuf dan Maria terpaksa pergi dari tempat kediamannya di Nazareth untuk kembali ke tempat asalnya yaitu Betlehem. Yusuf dan Maria terpaksa kembali ke daerah asalnya karena dekrit dari Kaisar Romawi yang berkuasa pada waktu itu yaitu kaisar Agustus yang sedang melakukan cacah jiwa atau sensus penduduk.
Dengan naik keledai, Yusuf dan Maria melakukan perjalanan sekitar 150 km, perjalanan itu sangat berbahaya karena Maria sewaktu-waktu bisa melahirkan.

Terjadi situasi yang menegangkan karena ketika malam tiba, Maria siap melahirkan padahal semua penginapan penuh. Untunglah Maria bisa melahirkan dengan selamat walaupun di kandang domba.Sesuai amanah Malaikat Gabriel, Yusuf dan Maria memberi nama anaknya Yesus atau Yehosua dalam bahasa Ibrani yang berarti “Tuhan menyelamatkan”.

Kelahiran Yesus Sang Mesias ternyata diketahui oleh para gembala yang sedang menggembalakan ternaknya di dekat kandang domba tempat Yesus dilahirkan. Para Gembala itu datang berbondong-bondong kepada bayi Yesus dan menyembahnya. Bahkan datang 3 Raja dari Timur ikut menyembah.

Tiga raja dari timur itu membawa 3 persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur. Emas melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi raja agung, kemenyan melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi imam agung sedangkan mur melambangkan bayi Yesus yang kelak akan mati untuk menebus dosa manusia.

Bagaimana 3 Raja dan para gembala bisa tahu bahwa telah lahir Sang juru Selamat? Ternyata kitab Suci Yahudi sudah meramalkan akan kelahiran seorang Raja besar di Betlehem. Tiga Raja dari Timur tahu tentang nubuat itu sehingga mereka datang ke Betlehem.
Pada awalnya 3 Raja dari timur yang bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar tidak tahu letak kelahiran Yesus sehingga bertanya kepada Raja yang berkuasa di tempat itu yaitu Raja Herodes tapi Raja Herodes tidak mau memberi jawaban karena merasa ialah Raja orang Yahudi bukan Yesus yang akan dilahirkan itu.
Tapi Tuhan memberi petunjuk melalui bintang yang berjalan, Raja Baltasar, Melkior dan Kaspar mengikuti bintang itu dan sampailah ke tempat bayi Yesus. Bintang berjalan itu juga dilihat oleh para gembala sehingga mereka juga datang dan menyembah.

Tapi mampirnya Raja Baltasar, Melkior dan Kaspar ke istana Herodes membawa bahaya besar bagi bayi Yesus karena Raja Herodes menjadi tahu tentang lahirnya seorang raja besar dan dianggap Herodes akan merebut tahtanya. Maka dengan kejamnya, Herodes membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem yang berusia dibawah 2 tahun.
Bayi Yesus bisa selamat karena Tuhan memberi petunjuk melalui mimpi kepada Yusuf agar pergi dari Betlehem. Yusuf, Maria dan bayi Yesus mengungsi ke Mesir. Lima tahun kemudian, setelah Herodes mati, barulah Yusuf berani membawa keluarganya pulang dari Mesir kembali daerah asalnya yaitu Nazareth.


Dua puluh lima tahun kemudian, Yesus telah dewasa dan sesuai adat Yahudi harus dibabtis. Ketika pembabtisan oleh Yohanes Pembabtis sudah tampak kemuliaan Yesus yaitu langit terbelah dan turun Roh Kudus dengan rupa burung merpati.

Setelah dibabtis, Yesus memulai karya penyelamatannya dengan memilih para Rasul. Ada 12 Rasul Yesus tapi film ini hanya menceritakan Rasul yang dipanggil pertama kali yaitu Petrus.
Petrus adalah nama pemberian Yesus karena nama sebenarnya adalah Simon yang berprofesi sebagai nelayan.
Tapi sayang alasan pemberian nama Petrus yang dalam bahasa Yunani berarti batu karang itu tidak diceritakan di film ini padahal sudah tertulis di Alkitab. Pada Injil Matius bab 16 ayat 18 tertulis bahwa Yesus berkata kepada Simon, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya”. Memang pada Gereja Kristen Katolik, Santo Petrus ini merupakan Paus yang pertama.

Setelah memilih Rasul-rasulnya, Yesus melakukan karya penyelamatan dengan mengajar dan menolong orang yang menderita. Yesus juga banyak melakukan mukjizat untuk membuktikan bahwa ia adalah utusan Tuhan seperti mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit dan kerasukan roh jahat, memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan bahkan menghidupkan orang mati yang bernama Lazarus.

Karena banyak melakukan mukjizat, bertambah banyaklah pengikut Yesus Sang Mesias. Puncaknya adalah ketika seminggu sebelum Paskah Yahudi, Yesus masuk ke pintu gerbang Kota Yerusalem dengan naik keledai dan diiringi para Rasulnya kemudian ribuan pendukung Yesus mengelu-elukannya dengan melambai-lambaikan daun palma dan berteriak Hosana yang dalam Bahasa Ibrani berarti berilah keselamatan.
Sebagai catatan tambahan, Paskah Yahudi adalah perayaan orang Yahudi untuk memperingati pembebasan bangsa Israel dari penjajahan Mesir oleh Nabi Musa.

Tapi sayang sekali Yesus mengalami permusuhan yang hebat dengan para tokoh Agama Yahudi. Yesus memang sering memberi kritikan pedas pada tokoh-tokoh Agama Yahudi karena mereka memang melakukan kesalahan, para tokoh agama itu tidak tulus melaksanakan tugasnya karena mereka hanya senang dihormati sebagai imam dan mendapat gaji yang besar.
Para tokoh agama itu juga membalas kritikan Yesus dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak kepada Yesus di hadapan umum tapi Yesus selalu memberi jawaban yang cerdas sehingga tokoh-tokoh agama itu malu sendiri.

Salah satu tokoh agama yang paling benci kepada Yesus adalah pemimpin para Imam Yahudi atau Imam Besar bernama Kayafas. Kepopuleran Yesus membuat Kayafas sangat iri dan menganggap bisa menggeser kedudukannya sebagai Imam Besar.

Puncak permusuhan Yesus dengan para tokoh agama Yahudi adalah ketika Yesus marah di Bait Allah (tempat ibadah orang Yahudi) karena Bait Allah yang harusnya menjadi tempat suci itu malah dijadikan tempat berdagang. Yesus bahkan sempat berkata, “Rombak Bait Allah ini dan dalam 3 hari aku akan mendirikannya kembali”.
Perkataan Yesus itu membuat gempar para tokoh agama Yahudi terutama Kayafas karena mereka mengira Yesus benar-benar akan merombak Bait Allah hanya dalam waktu 3 hari padahal yang dimaksud Bait Allah oleh Yesus adalah dirinya sendiri karena Yesus akan mati dan pada hari ketiga akan bangkit.

Merasa kedudukannya semakin terancam oleh Yesus apalagi Paskah semakin dekat, Kayafas mengumpulkan para tokoh agama Yahudi dan berniat menyingkirkan Yesus. Para tokoh agama merasa kesulitan untuk membunuh Yesus dengan tangannya sendiri karena Yesus punya ribuan pengikut. Akhirnya disepakati cara yang licik yaituYesus akan dibunuh melalui penguasa saat itu yaitu orang Romawi.

Celakanya, Kayafas berhasil membujuk salah satu murid Yesus yaitu Yudas Iskariot untuk berkhianat dengan memberi uang yang cukup banyak. Yesus sebenarnya sudah tahu bahwa kematiannya sudah dekat dan salah satu muridnya telah berkhianat sehingga 3 hari sebelum Paskah, Yesus mengadakan perjamuan malah terakhir bersama para Rasulnya.
Pada perjamuan malam yang legendaris itu, Yesus berkata bahwa salah satu muridnya akan berkhianat tapi Yesus tidak mau mengatakan siapakah dia walaupun para Rasulnya bertanya-tanya bahkan Petrus sampai berkata rela mati demi Yesus tapi Yesus menanggapinya dengan berkata, “Sebelum ayam jantan berkokok, kau akan menyangkal Aku 3 kali”.

Setelah perjamuan malam itu Yesus akhirnya tertangkap oleh para penjaga Bait Allah utusan Kayafas dengan petunjuk Yudas Iskariot. Petrus rupanya membuktikan ucapannya untuk rela mati demi Yesus, dengan berani, Petrus menghunus pedangnya dan memutuskan telinga salah seorang penjaga Bait Allah yang bernama Malkhus bahkan Petrus siap menyerang penjaga-penjaga lain untuk menyelamatkan Yesus.
Tapi Yesus mencegah Petrus melakukan aksinya bahkan melakukan mukjizat dengan menyambungkan kembali telinga Malkhus.
Yesus rela ditangkap oleh anak-anak buah Kayafas.

Yesus dibawa ke Mahkamah agama Yahudi untuk diadili dan Petrus rupanya masih memegang janjinya, disaat Rasul-rasul lainnya lari ketakutan, Petrus masih mengikuti Yesus sampai ke Gedung Mahkamah Agama bahkan mencoba masuk tapi bisa dicegah oleh anak buah Kayafas.
Tapi akhirnya keberanian Petrus luntur juga karena tiga kali ada yang mengenali Petrus sebagai murid Yesus tapi 3 kali juga Petrus membantahnya, setelah itu berkokoklah ayam maka menangislah Petrus karena ingat bahwa Yesus sudah menduga bahwa Petrus akan menyangkalnya sebanyak 3 kali sebelum ayam jantan berkokok.

Rupanya Rasul Yesus tidak hanya Petrus yang berada di Mahkamah Agama Yahudi itu, Yudas Iskariot rupanya juga ada disana. Tapi saat itu Yudas sangat menyesal telah menghianati gurunya maka ia melemparkan uang pemberian Kayafas ke gedung Mahkamah Agama kemudian pergi ke bukit untuk bunuh diri.

Setelah menyatakan Yesus bersalah dan harus dihukum mati di Mahkamah Agama, para tokoh agama Yahudi membawa Yesus ke gubernur Romawi yang berkuasa saat itu yaitu Ponsius Pilatus. Para tokoh agama Yahudi meminta Ponsius Pilatus menghukum mati Yesus dengan tuduhan palsu yaitu Yesus akan melakukan pemberontakan untuk menjadi Raja Orang Yahudi.

Ponsius Pilatus berusaha membebaskan Yesus karena setelah melakukan pemeriksaan, ia tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus yang membuatnya pantas dihukum mati. Selain itu Ponsius Pilatus juga sudah diperingati oleh istrinya yang bernama Claudia setelah Claudia bermimpi bahwa suaminya akan menyalibkan orang yang tidak bersalah.
Bahkan Ponsius Pilatus sampai menyiksa Yesus dengan hukuman cambuk dan dimahkotai duri agar para tokoh agama Yahudi puas dan membatalkan tuntutannya. Tapi di bawah pimpinan Kayafas, para tokoh agama Yahudi tetap menuntut Yesus dihukum mati dengan disalib.

Dilema besar pun melanda Ponsius Pilatus karena jika ia menolak permintaan orang-orang Yahudi pasti terjadi pemberontakan besar yang akan sangat merepotkan Kerajaan Romawi. Usaha terakhir untuk membebaskan Yesus adalah sesuai kebiasaannya di hari Paskah, Ponsius Pilatus mengumpulkan orang-orang Yahudi kemudian meminta orang-orang yahudi memilih narapidana yang akan dibebaskan. Pada hari Paskah itu Ponsius Pilatus akan menawarkan Yesus atau Barabas si perampok dan pembunuh.

Tapi di hari Paskah, Ponsius Pilatus sangat terkejut karena di bawah komando Kayafas, orang-orang Yahudi memilih Barabas yang terkenal sebagai penjahat kejam itu untuk dibebaskan sedangkan Yesus harus disalib.
Rupanya Kayafas dan para tokoh agama Yahudi berhasil menghasut orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias Palsu. Orang-orang Yahudi akhirnya termakan hasutan tokoh agama Yahudi karena memang sebenarnya Mesias yang diharapkan orang Yahudi adalah Mesias yang membebaskan dari penjajahan Romawi seperti Nabi Musa yang membebaskan orang Yahudi dari penjajahan Mesir, sedangkan Yesus adalah Mesias yang lebih bersifat rohani.

Untuk mencegah pemberontakan besar dari orang Yahudi, Ponsius Pilatus terpaksa menjatuhkan vonis hukuman salib bagi Yesus. Bisa dibayangkan betapa pedih hati Yesus karena orang-orang Yahudi yang dulu mengelu-elukannya dengan daun palma dan teriakan hosana itu berbalik menyalibkanNya.

Tibalah adegan yang paling mengerikan yaitu sengsara Yesus di kayu salib dan film ini bisa melukiskannya dengan meyakinkan sehingga rasanya ingin menangis menontonnya. Dimulai dengan Yesus yang harus memanggul salibnya sendiri yang beratnya sekitar 50 kg itu dan mendaki ke Bukit Golgota sambil dicambuki oleh prajurit Romawi seperti binatang. Penderitaan Yesus pasti bertambah karena di kepalanya tertancap mahkota duri.


Air mata saya akhirnya tumpah melihat adegan dalam perjalanan memanggul salib, Yesus bertemu dengan ibundanya yaitu Bunda Maria. Setelah itu fisik Yesus akhirnya habis juga sehingga tidak mampu lagi memanggul salib kemudian prajurit Romawi menyuruh seorang bernama Simon untuk membantu Yesus memanggul salib.
Sesuai dengan dakwaan yang dituduhkan kepada Yesus, Ponsius Pilatus memasang tulisan di salib Yesus dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Aram, Latin dan Yunani, tulisannya adalah “Yesus dari Nazareth Raja Orang Yahudi”.


Puncak penderitaan Yesus adalah ketika digantung di kayu salib dengan tangan dan kaki dipaku. Tapi yang membuat hati saya bergetar adalah walaupun Yesus dikhianati dan disengsarakan oleh orang Yahudi tapi Yesus sedikitpun tidak menyimpan dendam dan kebencian pada orang Yahudi (dan juga orang Romawi) bahkan Yesus mendoakan mereka dengan berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas, 23:34).


Akhirnya tibalah Yesus wafat. Yesus menyerahkan nyawanya setelah berkata “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.". Setelah Yesus wafat, terjadi gempa besar yang membuat Bait Allah terbelah, rupanya benar bahwa Yesus adalah Putra Tuhan (Son of God).

Setelah wafat, jenazah Yesus bisa dimakamkan dengan layak karena ada seorang pengikut Yesus yang cukup kaya bernama Yusuf dari Arimatea memberi uang yang cukup banyak kepada Ponsius Pilatus agar ia bisa mengambil jenazah Yesus.
Yesus dimakamkan di makam yang dibeli oleh Yusuf dari Arimatea. Makam Yesus berbentuk seperti gua dan di pintunya ditutup dengan batu besar.


Tiga hari setelah kematian Yesus, salah satu pengikut Yesus yang paling taat yaitu Maria Magdalena berziarah ke makam Yesus. Betapa terkejutnya Maria Magdalena karena melihat batu besar penutup makam Yesus telah terguling.
Rupanya Yesus menepati janjinya yaitu pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati dan menjadi Mesias yang menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan siksa api neraka.

Opini Saya Tentang Film Ini
Film ini sebenarnya adalah film yang ditayangkan di televisi (sinetron) dengan judul The Bible. Sinetron The Bible ditayang di stasiun TV History Channel pada bulan Maret 2013, karena ratingnya sangat tinggi maka sinetron The Bible diangkat ke layar lebar dengan judul Son of God.

Setelah ditayangkan di bioskop ternyata  film Son of God juga mendulang sukses, pada penayangan pertamanya saja sudah meraup untung sebesar 1,2 juta dolar (Wikipedia).
Ketika artikel ini saya upload, film Son of God masih termasuk 10 besar film Box Office di http://movies.yahoo.com/box-office/

Opini saya tentang film ini hanya satu kalimat yaitu setelah menunggu selama 10 tahun akhirnya ada film tentang Yesus yang layak ditonton (film terakhir tentang Yesus adalah Passion of Christ yang disutradarai oleh Mel Gibson di tahun 2004)..

Tapi yang membuat saya terkesan adalah ketika menonton trailer film ini karena themesongnya yang berjudul O Holy Night cukup indah dan mengharukan. Berikut ini saya tampilkan videonya, silahkan dinikmati :

Saturday, March 1, 2014

POMPEII

Genre : drama
Sutradara : Paul W. S. Anderson
Pemain : Kit Harington,Emily Browning,Carrie-Anne Moss,Adewale Akinnuoye-Agbaje,Jessica Lucas,Jared Harris,Kiefer Sutherland
Tanggal rilis : 18 Februari 2014
Durasi : 104 menit

Film ini berlatar belakang musibah yang menimpa kota Pompeii yang terletak di Italia. Walaupun cerita di film ini adalah fiktif tapi kisah musnahnya kota Pompeii karena letusan Gunung Vesusius merupakan kisah nyata yang terjadi di tahun 79 M.

Film ini diawali ketika di tahun 62 M sebuah suku di Britannia yang terkenal ahli menunggang kuda yaitu Suku Celtic ditaklukkan pasukan Roma yang dipimpin oleh Panglima Corvus. Hampir semua orang Suku Celtic tewas dibantai tentara Roma anak buah Corvus, hanya satu yang bertahan hidup karena pura-pura mati yaitu seorang anak laki-laki bernama Milo.
Walaupun bertahan hidup tapi Milo merasakan trauma dan dendam yang membara karena melihat sendiri Corvus dengan kejam menyuruh anak buah andalannya yang bernama Proculus membunuh orang Celtic yang masih bertahan hidup walaupun sudah tak berdaya lagi, termasuk kedua orang tua Milo.

Tapi seperti pepatah “lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau”, Milo lolos dari tentara Roma tapi tertangkap oleh pedangang budak dari Roma bernama Graecus. Oleh Graecus, Milo dilatih menjadi seorang gladiator (budak yang dilatih bertarung untuk pertunjukan). Tujuh belas tahun kemudian Milo menjadi seorang gladiator yang tangguh di Roma.

Sampai suatu ketika Graecus membawa gladiator-gladiatornya ke kota Pompeii yang pada waktu itu merupakan jajahan Roma untuk dipertandingkan. Dalam perjalanan ke kota Pompeii, rombongan Graecus bertemu dengan rombongan putri penguasa Pompeii bernama Cassia yang juga dalam perjalanan ke Kota Pompeii setelah setahun tinggal di Roma

Pada waktu itu Cassia sedang dalam masalah karena kereta yang ditumpanginya mengalami kecelakaan sehingga kudanya terjatuh dan tidak bisa berlari lagi. Milo yang berasal dari suku yang ahli berkuda tentu saja memiliki bakat alam tentang kuda sehingga berhasil menolong kuda Cassia. Pada waktu itulah Milo dan Cassia saling jatuh cinta tapi mereka harus berpisah karena status sosial yang sangat jauh berbeda.

Sesampainya di Pompeii, Milo menjalin persahabatan dengan gladiator berkulit hitam  yang juga terkenal tangguh yaitu Atticus. Seharusnya Milo dan Atticus bukan bersahabat tapi bermusuhan karena Atticus dijanjikan Graecus bisa bebas dari perbudakan setelah menang dalam pertarungan berikutnya dan lawannya dalam pertarungan terakhir itu adalah Milo, tapi Milo dan Atticus sebagai gladiator sama-sama punya sifat ksatria yang tinggi sehingga mereka berdua bisa saling cocok.

Sepertinya karena ikatan takdir yang kuat, Milo bisa bertemu lagi dengan Cassia. Pada waktu itu kuda kesayangan Cassia mengamuk dan tidak bisa dikendalikan. Penyebab kuda Cassia mengamuk adalah ketakutan setelah mengalami gempa hebat akibat aktivitas gunung yang berada di dekat Pompeii yaitu Gunung Vesuvius akan meletus. Pada waktu itu kuda Cassia berhasil lolos tapi pengurusnya yang bernama Felix tewas karena gempa itu.

Cassia yang ingat bahwa Milo ahli tentang kuda meminta Graecus untuk meminjamkan gladiatornya itu. Milo berhasil menjinakkan kuda Cassia tapi hal ini justru membawa masalah besar bagi Milo karena Cassia minta Milo membawanya pergi dari Pompeii dan bersedia menjadi istri Milo,memang hanya itulah satu-satunya cara mereka berdua bisa bersatu karena perbedaan staus sosial yang mencolok.
Milo sebenarnya menolak permintaan Cassia karena sadar bahwa ia hanyalah seorang budak tapi Cassia berhasil menyuruh kudanya untuk lari dengan membawa dirinya dan Milo.

Terjadilah hal yang dikuatirkan Milo. Milo dikira telah melarikan Cassia dan dikejar oleh tentara-tentara Roma. Sehebat-hebatnya Milo menunggang kuda tapi tentu saja tidak bisa menandingi puluhan tentara Roma yang mengejarnya dan akhirnya tertangkap.

Lebih celaka lagi, Kota Pompeii pada waktu itu dikuasai oleh “musuh lama” Milo yaitu Corvus yang saat itu menjadi Senator (dewan penasihat Kaisar Roma yang mewakili suku-suku di Roma). Corvus berada di Pompeii karena diutus Kaisar Roma yang pada waktu itu adalah Kaisar Titus untuk menggarap proyek pembangunan arena gladiator yang megah dan besar di Kota Pompeii bersama ayah Cassia.
Benarkah Corvus tulus melaksanakan tugas dari Kaisar Titus? Ternyata tidak karena selain korupsi, tujuan Corvus sebenarnya adalah mengincar Cassia yang cantik itu.

Corvus tentu saja murka karena cintanya bertepuk sebelah tangan apalagi ia yang pejabat tinggi kerajaan tapi cintanya kalah oleh Milo yang hanya seorang budak. Corvus menghukum mati Milo  tapi Cassia berusaha membujuk Corvus untuk membatalkan hukumannya. Corvus akhirnya menuruti permintaan Cassia tapi dengan syarat Cassia harus bersedia menjadi istrinya.

Milo lolos dari hukuman mati walaupun sebagai gantinya ia dihukum cambuk sebanyak 15 kali. Tapi benarkah Corvus rela melepaskan Milo? Ternyata Corvus sudah merencanakan membunuh Milo dengan cara yang lebih sadis di arena gladiator keesokan harinya.
Corvus menyuruh Graecus mengubah acara pertarungan gladiatornya agar Milo mati yaitu Milo dengan 6 gladiator termasuk Atticus dirantai di sebuah tiang dan harus melawan puluhan gladiator yang tidak dirantai dan memakai seragam tentara Roma. Mengapa memakai seragam tentara Roma? Hal itu karena Corvus memperingati keberhasilannya mengalahkan Suku Celtic 17 tahun yang lalu.
Setelah melalui pertarungan yang seru, Milo dan Atticus berhasil menunjukkan kehebatannya karena meskipun dirantai tapi bisa mengalahkan puluhan gladiator yang menyerangnya padahal 5 gladiator lain yang dirantai tewas. Kemenangan Milo dan Atticus disambut dengan meriah oleh rakyat Pompeii karena mereka sebenarnya juga tidak suka dengan orang Roma yang selama ini menjajahnya.

Cassia tentu saja gembira dengan kemenangan Milo tapi hal itu belum cukup untuk menyelamatkan Milo karena Corvus bersiap menyuruh tentara-tentaranya untuk membunuh Milo. Untung Cassia menemukan akal untuk menyelamatkan Milo. Cassia menantang Corvus melakukan voting pada rakyat Pompeii yang menonton pertarungan gladiator itu, jika  rakyat Pompeii mengacungkan jempol berarti Milo dan Atticus tidak jadi dibunuh.

Ternyata Cassia berhasil mempengaruhi rakyatnya untuk mengacungkan jempol sehingga murkalah Corvus. Corvus menyuruh tentaranya untuk mengurung Cassia di dalam sebuah villa. Pada saat itu Gunung Vesuvius menunjukkan gejala akan meletus yaitu timbul gempa tetapi tidak begitu besar. Corvus mengklaim bahwa gempa itu adalah tanda dari Dewa bahwa Milo yang dengan kemenangannya menjadi juara Pompeii harus berduel dengan juara Roma. Ternyata juara Roma itu adalah Proculus, Milo mengenali bahwa Proculus itu adalah orang yang membunuh kedua orang tuanya 17 tahun silam.

Milo cukup kewalahan menghadapi Proculus si juara Roma, untung saja pertarungan terhenti karena Gunung Vesuvius meletus dan menimbulkan gempa besar yang meruntuhkan arena gladiator. Tidak hanya gempa tapi letusan Gunung Pompei juga meluncurkan bola-bola api sehingga banyak rakyat Pompeii dan tentara Roma yang berada di arena tewas, sedangkan yang selamat melarikan diri ke pelabuhan.
Milo dan Atticus selamat tapi Milo berniat membebaskan Cassia. Untunglah sebelum meninggal tertimpa reruntuhan, ibu Cassia sempat memberitahu Milo bahwa Cassia dikurung di Vila. Attacus sebagai sahabat berniat mendampingi Milo ke Villa walaupun sangat berbahaya karena villa itu terletak lebih dekat Gunung Pompeii. Tapi Milo melarang permintaan Atticus itu karena Milo ingin Attacus selamat dan merayakan hal yang selama ini diidam-idamkannya yaitu bebas dari perbudakan.
Milo berpisah dengan Attacus, Milo ke villa sedangkan Attacus bersama rakyat Pompeii lain melarikan diri ke pelabuhan.

Pada waktu itu bencana Gunung Vesuvius benar-benar mengerikan karena hampir seluruh kota hancur terkena gempa dan material vulkanik. Sedangkan yang berhasil sampai di pelabuhan dan melarikan diri dengan kapal juga tidak selamat karena gempa dari Gunung Vesuvius menimbulkan tsunami yang menggulung kapal-kapal itu dan menghancurkan pelabuhan.
Untunglah diantara suasana yang kacau balau itu, Milo berhasil membebaskan Cassia walaupun pembantu Cassia yang setia yaitu Ariadne tewas terperosok tanah yang longsor ke laut akibat gempa. Lebih menggembirakan lagi Milo dan Cassia bertemu dengan Atticus yang ternyata juga masih bertahan hidup.
Sekarang satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup hanyalah pergi ke atas bukit di bagian selatan. Tapi jarak bukit itu terlalu jauh untuk ditempuh dengan berlari, untung Milo teringat bahwa di arena gladiator masih terdapat beberapa kuda maka mereka bertiga menuju arena gladiator.

Di arena gladiator berhasil ditemukan kuda tapi sayang datang Corvus, Proculus dan beberapa tentara Roma. Lebih celaka lagi Corvus berhasil merebut Cassia dan melarikannya dengan kereta kuda.
Milo dan Attila berhasil mengalahkan tentara-tentara Romawi tetapi masih ada lawan yang sangat tangguh yaitu Proculus. Disini Atticus membalas budi kepada Milo yaitu menyuruh Milo mengejar Cassia sedangkan ia akan menghadapi Proculus.

Milo mengejar Cassia dengan kuda sedangkan Atticus berduel dengan seru melawan Proculus. Walaupun Atticus berhasil mengalahkan Proculus tapi luka-lukanya terlalu parah sehingga tidak mampu melarikan diri dan tewas tertimbun material vulkanik yang dimuntahkan Gunung Vesuvius. Walaupun begitu, Atticus bisa menerima ajalnya dengan gembira karena merasa mati sebagai orang bebas,bukan sebagai budak.

Walaupun berjuang diantara gempa dan hujan api serta material vulkanik dari Gunung Vesuvius, Milo berhasil menyusul Cassia. Milo juga berhasil mengalahkan Corvus sehingga bisa merebut Cassia.
Tapi dapatkah Milo dan Cassia selamat sedangkan hanya tinggal terdapat satu kuda dan kuda itu pasti tidak akan mampu mengangkut dua orang untuk perjalanan jauh? Agar bisa lebih puas saya persilahkan menonton sendiri film ini.

Opini saya tentang film ini:
Film tentang kisah cinta diantara musibah memang seringkali menarik untuk ditonton, jadi ingat film yang sempat menghebohkan yaitu Titanic nih…
Tetapi saya merasa tragedi cinta di film ini tidak begitu menyentuh perasaan seperti film Titanic. Menurut saya, salah satu faktor penyebabnya adalah tidak ada theme song yang kuat seperti lagu My Heart Will Go On yang dinyanyikan Celline Dion di film Titanic.

Tapi dari segi visual effect film ini cukup memuaskan, tidak kalah dengan film 2012. Secara keseluruhan film ini memang cukup menghibur walaupun ada hal yangmenurut saya kurang sreg yaitu film ini tidak berakhir dengan happy ending.