Judul film: Mongol,Sutradara: Sergei Bodrov,Penulis: Arif Aliyev dan Sergei Bodrov,Pemain: Tadanobu Asano, Sun Honglei, Khulan Chuluun,Durasi: 126 menit,Produksi: 2007,Rilis Pertama: 20 September 2007 (Rusia)
Film ini berkisah tentang riwayat pemimpin besar Mongolia yaitu Genghis Khan yang nama mudanya adalah Temudgin. Genghis Khan atau Temudgin hidup di Mongol pada abad 12. Pada waktu itu Mongol bukanlah suatu kerajaan bersatu tetapi terpecah-pecah menjadi beberapa suku yang pemimpinnya disebut Khan. Suku-suku itu cenderung saling bermusuhan.
Walaupun Temudgin adalah putra seorang Khan tetapi masa kecilnya benar-benar berat. Pada umur 9 tahun ayah Temudgin mati diracun musuhnya setelah mengantarkan Temudgin mencari calon istri.
Ayah Temudgin yang bernama Esugei Khan ternyata seorang Khan yang disegani oleh suku-suku musuhnya. Maka setelah kematiannya, suku-suku musuh menjadi berani mengganggu suku Temudgin. Kehidupan suku Temudgin menjadi menderita karena gangguan suku musuhnya, bahkan Temudgin kecil hampir mati kalau tidak ditolong anak suku lain bernama Jamukha. Karena berhasil menyelamatkan nyawanya, Jamukha diangkat saudara oleh Temudgin.
Setelah mengalami berbagai gangguan, akhirnya Temudgin berhasil ditangkap dan ditawan oleh pemimpin suku musuhnya yaitu Targutai Khan. Temudgin ditawan lama sekali, baru setelah berusia dewasa Temudgin berhasil melarikan diri.
Setelah bebas, Temudgin pergi mencari calon istri yang sudah dipilihnya ketika berusia 9 tahun yaitu Borte. Setelah bertemu, Temudgin membawa pulang Borte ke sukunya dan langsung menikahinya.
Suatu ketika musuh lain suku Temudgin yaitu suku Mekrit berhasil melukai Temudgin dan menculik Borte. Temudgin pergi ke saudara angkatnya yaitu Jamukha yang sudah menjadi Khan di sukunya untuk membantu berperang melawan suku Mekrit. Jamukha bersedia membantu Temudgin dengan syarat penyerangan dilakukan satu tahun berikutnya.
Akhirnya setelah menunggu 1 tahun pasukan koalisi Temudgin dan Jamukha menyerang suku Mekrit. Suku Mekrit berhasil dihancurkan dan Borte yang dalam keadaan hamil berhasil dibawa pulang. Hubungan antara suku Temudgin dan suku Jamukha bertambah erat.
Tetapi perpecahan antara Temudgin dan Jamukha mulai terjadi karena beberapa anak buah Jamukha membelot mengikuti Temudgin. Mereka membelot karena Temudgin lebih adil dalam membagi harta rampasan perang kepada pasukannya.
Permusuhan semakin meruncing ketika salah satu tentara Temudgin membunuh adik Jamukha yang berusaha mencuri kuda-kuda suku Temudgin.
Akhirnya perang antara suku Temudgin dan suku Jamukha terjadi juga. Pasukan Jamukha di atas angin karena pasukan suku Targutai membantunya. Pasukan Temudgin kalah dan Temudgin ditangkap.
Oleh Jamukha, Temudgin dijual sebagai budak kepada raja kerajaan tetangga yaitu Kerajaan Targut.
Temudgin menjadi budak di kerajaan Targut. Berkat bantuan seorang biksu, Temudgin berhasil menghubungi istrinya, Borte. Dengan perjuangan berat, Borte berhasil membebaskan Temudgin dan kembali ke sukunya.
Pelan tapi pasti Temudgin berhasil membangun Angkatan bersenjata yang kuat dan berhasil mengalahkan suku-suku mongol lainnya. Temudgin berhasil menyatukan seluruh kerajaan Mongol dan bergelar Genghis Khan. Bahkan Kerajaan Targut berhasil dikalahkan dan Genghis Khan menguasai hampir separuh dunia.
Pertempuran yang paling dahsyat dari Genghis Khan adalah ketika berhasil mengalahkan musuh besar sekaligus saudara angkatnya yaitu Jamukha yang dibantu pasukan Targutai. Biarpun jumlah pasukan Jamukha dan Targutai jauh lebih banyak, tetapi dengan strategi yang jitu, pasukan Jamukha dan Targutai berhasil dikalahkan.
Strategi tempur itu diterangkan jelas pada film ini, bagaimanakah itu? Tonton sendiri filmnya…
Opini saya tentang film ini :
Film ini menampilkan sisi lain dari kehidupan seorang Genghis Khan. Genghis Khan biasanya dikenal sebagai penjajah yang kejam (beberapa negara bekas jajahannya menyebutnya "monster"), tetapi di film ini digambarkan sebagai seorang suami yang setia dan ayah yang baik.
Selain itu, film ini tidak sekolosal film RED CLIFF tetapi koreografi perang di film ini tak kalah seru dengan film Red Cliff.
Satu lagi yang saya acungi jempol adalah pemilihan pemain Temudgin dan Borte ketika masih anak-anak dan ketika dewasa benar-benar mirip. Seolah-olah mereka benar-benar kanak-kanak dari Borte dan Temudgin.
Berikut ini saya tampilkan keempat gambarnya dan bandingkan sendiri persamaannya :
No comments:
Post a Comment