Tuesday, July 19, 2011

KHELEIN HUM JEE JAAN SEY


Genre : drama,action
Sutradara : Ashutosh Gowariker
Pemain : Abhishek Bachchan,Deepika Padukone,Vishakha Singh,Sikandar Kher
Tanggal rilis : 03 Desember 2010
Durasi : 183 menit

Film India yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang perjuangan seorang pejuang kemerdekaan India bernama  Surjya Sen atau yang biasa dipanggil Masterda (guru) karena pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai guru.

Pada waktu itu di tahun 1930, India masih dijajah Inggris dan para pejuang kemerdekaannya dalam berjuang memilih tidak memakai cara kekerasan atau Ahimsa sesuai dengan ajaran pemimpinnya yaitu Mahatma Gandhi.
Pada awalnya Surjya Sen yang tinggal di kota Chittagong bersama 5 teman seperjuangannya yaitu Ganesh , Lokenath , Ambika , Nirmal Sen dan Ananta Singh menuruti ajaran Ahimsa itu.Tetapi karena ajaran Ahimsa itu walaupun sudah dijalankan selama 1 tahun tetap tidak ada hasilnya yaitu penjajah Inggris tetap bercokol di India, bahkan semakin kuat maka Surjya Sen memutuskan untuk melakukan perjuangan dengan senjata atau revolusi.

Surjya Sen sang pemimpin revolusi merencanakan pada tanggal 18 April 1930 pada jam 9.50 malam akan menyerang secara serentak  5 tempat strategis di Chittagong yaitu :
  • Kantor Klub Eropa tempat banyak pejabat Inggris berkumpul sehingga pasukan Surjya Sen bisa menyandera mereka.
  • Gudang senjata tentara Inggris sehingga pasukan Surjya Sen bisa merampas senjata-senjata dan amunisinya.
  • Kantor Polisi Inggris agar para polisi Inggris tidak bisa membantu tentara Inggris.
  • Kantor Telegraf dengan tujuan agar tentara Inggris di kota Chittagong tidak bisa meminta bantuan dari kota lain.
  • Merusak rel kereta api Nangalkote agar bantuan tentara Inggris dari kota lain yang naik kereta api tidak bisa masuk ke kota Chittagong.

Tetapi Surjya Sen mendapat masalah besar yaitu untuk menyerang secara serentak di  5 tempat tentu saja butuh biaya besar, senjata lengkap dan banyak tentara.
Untungnya masalah-masalah itu bisa diatasi karena salah satu teman perjuangan Surjya Sen yaitu Ambika yang bekerja di kantor pemerintah Inggris bisa menggalang dana dari orang-orang India yang bersimpati pada perjuangan Surjya Sen sehingga bisa dipakai untuk membeli senjata walaupun sedikit.

Masalah jumlah personel juga bisa diatasi karena 50 murid laki-laki Surjya Sen yang walaupun masih berusia remaja mau ikut berjuang bertaruh nyawa untuk membela negaranya, ditambah lagi 16 remaja laki-laki yang sakit hati karena lapangan sepakbola tempat mereka bermain sepakbola direbut dengan semena-mena oleh tentara Inggris. Surjya Sen berpesan pada pasukan remajanya agar merahasiakan perjuangan mereka bahkan kepada orang tua mereka.
Kekuatan pasukan Surjya Sen juga bertambah 2 wanita yaitu Pritilata (pacar Nirmal) dan Kalpana (teman Pritilata).
Pasukan Surjya Sen siap bertempur dengan teriakan yang merupakan slogan mereka yaitu “VANDE MATARAM” (hidup tanah air).

Memang masih ada kendala besar yaitu terbatasnya senjata.Pasukan remaja Surjya Sen hanya punya 8 senjata yang dianggap paling canggih pada waktu itu yaitu 1 senapan 303 dan 7 pistol revolver, itupun dengan jumlah peluru yang terbatas.  Jadi yang tidak kebagian 8 senjata itu hanya mendapat senapan kuno yaitu senapan musket.

Senapan musket tentu saja bukan tandingan senapan 303 dan pistol revolver karena hanya bisa menembak sekali itupun pengisian kembali pelurunya makan waktu lama karena harus dibersihkan dulu. Tetapi pasukan Surjya Sen punya peluru senapan musket yang sangat banyak (peluru senapan musket memang berbeda dengan peluru senapan 303 dan pistol revolver yaitu berupa bola besi).
Kelemahan kekurangan senjata itu rencananya akan diatasi dengan menyerang gudang senjata inggris kemudian mengambil senapan-senapan 303 dan pistol-pistol revolvernya.
Upaya lain untuk menutupi kelemahan adalah menyiapkan serangan dengan matang yaitu yaitu berlatih perang dengan giat dan memata-matai target serangan sehingga bisa dibuat petanya.

Akhirnya tibalah tanggal 18 April 1930. Pada pukul 9 malam, Surjya Sen membagi pasukannya menjadi 5 kelompok yang akan menyerang target serangannya masing-masing sesuai rencana kemudian mereka berangkat dengan serentak.

Pada awalnya pasukan Surjya Sen sukses di 3 target yaitu mereka berhasil merebut kantor telegraf dan kantor polisi serta merusak rel kereta api tetapi pasukan Surjya Sen gagal di 2 target lainnya yaitu kantor klub Eropa memang berhasil direbut tetapi ternyata hari itu adalah malam Jumat Agung (malam sebelum Paskah) sehingga para pejabat Inggris tidak ada di Kantor Klub Eropa karena pergi ke gereja.

Dan ini kegagalan yang paling fatal, Pasukan Surjya Sen memang berhasil merebut gudang senjata tentara Inggris dan mengunci ruang tentara Inggris sehingga para tentara Inggris yang sedang tidur itu tidak bisa keluar untuk melakukan serangan balik.
Celakanya, gudang senjata itu hanya berisi senapan 303 dan pistol revolver tetapi tidak dengan pelurunya. Ternyata pelurunya disimpan di dalam ruang tentara Inggris sehingga tentara-tentara Inggris itu tetap bisa menggunakan senapan 303 nya untuk mendobrak pintu yang terkunci kemudian melakukan serangan balik.

Pasukan Surjya Sen yang hanya bersenjata senapan kuno musket tentu saja tidak bisa menandingi tentara Inggris yang bersenjata senapan 303 sehingga pasukan Surjya Sen terpaksa mundur dan melarikan diri ke hutan.

Keesokan paginya, tentara Inggris melakukan pengejaran di hutan. Walaupun senjatanya kalah canggih, pasukan Surjya Sen tetap tidak mau menyerah begitu saja dan melakukan perlawanan dengan gigih. Karena hutan tempat pertempuran itu bernama hutan Jalalabad maka pertempuran itu dikenang sebagai perang Jalalabad.
Pada awalnya senapan musket Pasukan Surjya Sen mampu mengimbangi senapan 303 pasukan Angkatan Darat Inggris tetapi pasukan Inggris mengeluarkan senjata yang lebih canggih yaitu senapan mesin Lewis, akibatnya banyak anak buah Surjya Sen yang gugur.
Surjya Sen dan anak buahnya yang masih hidup terpaksa melarikan diri dan mereka berhasil melarikan diri ke kota Calcutta.

Tentara dan polisi Inggris terus melakukan pengejaran ke Calcutta. Semangat juang anak buah Surjya Sen memang luar biasa, walaupun sudah dalam keadaan terkepung mereka tetap tidak mau menyerah dan melakukan perlawanan tetapi karena tentara dan polisi Inggris terlalu kuat, satu persatu mereka tertangkap atau tertembak mati. Bahkan ada beberapa anak buah Surjya Sen yang bunuh diri karena tidak tahan hidup sebagai buronan, maklum usia mereka memang masih terlalu muda untuk jadi tentara.

Tapi untung Surjya Sen sang pemimpin revolusi belum tertangkap bahkan 2 anak buahnya bisa melakukan pembalasan yaitu Pritilata berhasil meledakkan bom di Kantor Klub Eropa sehingga berhasil menewaskan banyak pejabat Inggris dan Haripada berhasil menembak mati Kepala Polisi Chittagong.
Tetapi setelah itu Pritilata bunuh diri karena pacarnya yaitu Nirmal sudah tertembak mati sedangkan Haripada tertangkap polisi Inggris.
Lebih parah lagi, Surjya Sen dan Kalpana akhirnya juga tertangkap.

Setelah melalui proses pengadilan, semua anak buah Surjya Sen yang tertangkap hidup-hidup dijatuhi hukuman seumur hidup sedangkan Surjya Sen sang pemimpin revolusi dijatuhi hukuman mati dengan digantung.

Ketika akan digantung, di tiang gantungan ada seorang tahanan yang akan digantung  bersama Surjya Sen, tahanan itu bersimpati pada perjuangan Surjya Sen sehingga sebelum digantung sempat berteriak “VANDE MATARAM”.
Surjya Sen sebelum mati digantung juga ingin berteriak “vande mataram” tetapi tidak bisa karena sebelumnya algojo Inggris melakukan penyiksaan brutal yaitu memukul gigi-gigi Surjya Sen dengan palu sampai rontok. Tidak hanya itu, semua sendi kaki dan tangan Surjya Sen juga dihantam dengan palu hingga remuk.
Surjya Sen akhirnya gugur sebagai salah satu Pahlawan India. Seandainya saja di tanggal 18 April 1930 pasukan Surjya Sen berhasil merebut senapan-senapan 303 beserta peluru-pelurunya, ceritanya pasti berbeda ya...

Opini saya tentang film ini :
Menurut saya film ini cukup bagus deh... dua jempol mungkin belum cukup untuk menilainya ya hehehe... Karena seperti biasanya film India, film ini durasinya lama yaitu 3 jam tapi film ini tidak membosankan.
Dan seperti pada biasanya film India, film ini juga dilengkapi dengan banyak nyanyian tapi untung tidak disertai dengan joget-joget kroyokan yang bikin durasi semakin lama itu, lagu-lagu hanya sebagai pengiring adegan saja. Lagu-lagunya cukup bagus lo.. terutama pada bagian akhirnya yang berjudul Vande Mataram.

Yang penting, biasanya setelah menonton film yang diangkat dari kisah nyata, saya pasti penasaran melihat wajah-wajah asli tokoh-tokohnya kemudian mencari di google tapi di film ini saya tidak perlu googling lagi karena di akhir film ini sudah ditampilkan foto-foto asli tokoh-tokohnya.
Tetapi berikut ini saya tampilkan foto-foto dari wikipedia yang mungkin bisa memperlengkap :

Foto tiang gantungan tempat Masterda Surjya Sen digantung :

2 comments:

  1. mas, mo tanya ini film" yang mas review tetapi tidak tayang dibioskop, ada di jual dalam format DVD ato download dari internet? ada teks bahasa indonesianya jg tidak? terima kasih

    ReplyDelete
  2. Saya dapat film ini dalam bentuk VCD original jadi karena original, subtittle indonesianya pasti lengkap

    ReplyDelete