Sunday, December 19, 2010

THE WARRIOR'S WAY

Genre : action
Sutradara : Sngmoo Lee
Pemain : Jang Dong Gun,Geoffrey Rush,Kate Bosworth,Danny Huston
Tanggal rilis : 3 Desember 2010
Durasi : 100 menit

Pada abad ke-19 di Asia muncul seorang pendekar pedang hebat yang tidak terkalahkan bernama Yang. Sayangnya perguruan tempat Yang belajar ilmu pedang adalah perguruan yang kejam, guru dari perguruan itu mengajarkan murid-muridnya untuk tidak segan-segan membunuh walaupun korbannya adalah orang yang sangat dicintai.

Untuk melatih kekejaman murid-muridnya, sang guru memberi muridnya seekor anjing untuk dipelihara. Setelah si murid sangat dekat dengan anjingnya, sang guru menyuruh muridnya untuk membunuh anjing kesayangannya. Dengan demikian murid-murid perguruan itu tidak segan lagi membunuh walaupun harus membunuh orang yang dicintainya.

Suatu ketika, Yang mendapat tugas dari perguruannya untuk membunuh suatu keluarga. Dengan kehebatan ilmu pedangnya, Yang mampu membunuh seluruh anggota keluarga itu sampai hanya tersisa seorang bayi laki-laki.
Sang guru menyuruh Yang untuk membunuh bayi itu, tetapi untung Yang masih punya rasa kemanusiaan sehingga ia tidak membunuh bayi yang tidak berdosa itu dan merawatnya walaupun dengan resiko Yang akan dikejar-kejar oleh gurunya dan seluruh anggota perguruannya untuk dibunuh karena tidak menuruti perintah.

Untuk menghindari kejaran perguruannya, Yang dengan membawa si bayi pergi ke tempat yang sangat jauh yaitu di sebuah kota yang tandus di Amerika Barat untuk mencari pamannya.

Di kota yang bernama Lode itu, Yang memang tidak berhasil menemukan pamannya tetapi ia mendapat 3 sahabat yaitu :
  • Lynne : Gadis yatim piatu pemilik sebuah laundry yang ahli melempar pisau dan Lynne menjadi semakin mahir menggunakan pisau karena dilatih oleh Yang si pendekar pedang.
  • 8-Ball : seorang kulit hitam yang badannya cebol dan bekerja di sebuah sirkus
  • Ron : seorang bekas Sheriff (kepala keamanan sebuah kota)
Walaupun begitu, Yang tetap menghadapi masalah yang lebih berat karena kota Lode selalu ditindas oleh gerombolan perampok yang dipimpin oleh seorang sadis yang dijuluki sebagai The Colonel.

Salah satu sahabat Yang yaitu Lynne sangat dendam pada The Colonel karena ia yang membunuh semua keluarga Lynne 10 tahun yang lalu. Pada saat itu, The Colonel mencoba memperkosa kakak perempuan Lynne.
Kakak perempuan Lynne bisa lolos dari perkosaan bahkan ia sempat menyiram wajah The Colonel dengan air panas sehingga wajahnya rusak dan sejak saat itu The Colonel selalu memakai topeng.
The Colonel mengamuk dan tidak hanya membunuh kakak Lynne tetapi juga kedua orang tua Lynne, untunglah Lynne bisa diselamatkan oleh 8-Ball.

Seperti biasanya, The Colonel dan gerombolannya datang ke kota Lode dengan tujuan mengambil gadis-gadisnya untuk diperkosa dan seperti biasanya juga, seluruh penduduk Kota Lode tidak ada yang berani melawan.

Saat itu dimanfaatkan Lynne untuk balas dendam. Lyne menyamar menjadi seorang pelacur yang bersedia tidur dengan The Colonel. Tatapi penyamaran Lynne ketahuan oleh The Colonel.

Lynne hampir dibunuh oleh The Colonel dan anak buahnya, untung datang Yang menyelamatkannya. Dengan keahlian pedangnya, Yang berhasil membunuh semua anak buah The Colonel. Lynne juga berhasil balas dendam karena ia berhasil membunuh The Colonel dengan lemparan pisaunya. Tetapi ternyata orang yang dibunuh Lynne bukan the Colonel tetapi salah satu anak buah The Colonel yang memakai topeng The Colonel.

Walaupun Lynne gagal membunuh The Colonel tetapi keberaniannya berhasil menumbuhkan semangat penduduk kota Lode untuk juga berani melawan The Colonel.
Penduduk Kota Lode mengumpulkan senjata dan mulai melatih diri mereka untuk menghadapi The Colonel dan gerombolannya yang pasti akan datang menyerbu untuk membalas kematian anak buahnya.

Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, The Colonel dan seluruh anak buahnya menyerbu kota Lode. Pada awalnya penduduk kota Lode bisa memukul mundur pasukan The Colonel tetapi karena jumlah anak buah The Colonel terlalu banyak, rakyat Kota Lode kewalahan dan akhirnya memutuskan untuk melarikan diri.

Keadaan semakin kacau karena datang guru Yang dan seluruh anggota perguruannya untuk mencari dan menangkap Yang tetapi kedatangan mereka merupakan suatu keuntungan karena guru Yang dan murid-muridnya tidak hanya mengejar Yang tetapi mereka juga menyerang gerombolan The Colonel.

Celakanya, The Colonel walaupun diserang oleh 2 musuh tetap berhasil membunuh 8-Ball dan merebut bayi yang dibawanya. Untungnya Yang dengan keahlian pedangnya berhasil merebut bayi itu dari The Colonel dan anak buahnya.
Sebenarnya Yang bisa membunuh The Colonel dengan mudah tetapi ia memberi kesempatan bagi Lyne untuk balas dendam. Setelah melalui duel pisau yang seru, Lynne berhasil membunuh The Colonel.

Sekarang Yang tinggal menghadapi gurunya yang tetap menyuruh Yang untuk membunuh bayi yang dibawanya. Yang menolak perintah kejam dari gurunya dan terjadilah duel pedang yang seru antara Yang melawan gurunya.
Yang akhirnya bisa mengalahkan gurunya dan si bayi bisa diselamatkan.

Demi keselamatan si bayi, Yang pulang ke negrinya dengan meninggalkan si bayi di Amerika untuk dirawat oleh Lynne.
Di negrinya, Yang terpaksa kembali menjalani profesinya yaitu sebagai pendekar pedang yang tugasnya bertarung dan membunuh karena ia masih dikejar-kejar oleh teman-teman seperguruannya. Hal itu harus diterima Yang karena kebaikan hatinya menyelamatkan nyawa seorang bayi tak berdosa, benar-benar “The Warrior’s Way” (Jalan Sang Pejuang).

Opini saya tentang film ini :
Film ini memang film baru karena baru dirilis 3 Desember 2010 yang lalu, dan saya yakin film ini pasti disambut dengan gembira oleh para penggemar film action bertema Jepang kuno (ninja, samurai, ronin dan lain-lain).
Adegan pertarungannya benar-benar seru dan semakin enak ditonton dengan efek diperlambat atau di pause (mirip di film MATRIX).

Wednesday, December 8, 2010

BEST SELLER

Genre: Thriller
Sutradara : Lee Jeong Ho
Pemain: Uhm Jung Hwa, Ryoo Seung Yong, Lee Do Kyeong, Jo Jin Woong, Lee Sung Min, Kim Hwa Yeong, Park Sa Rang, Lee Da Eun
Tanggal rilis : 15 April 2010
Durasi : 117 mins

Hee Soo adalah penulis novel yang novel-novelnya mampu menjadi best seller di Korea Selatan selama 20 tahun. Tetapi reputasi selama itu hancur lebur karena novel terakhirnya dituduh menjiplak karya orang lain.

Untuk mengembalikan reputasinya, pimpinan penerbit novel-novel Hee Soo menyarankan agar Hee Soo menulis novel lagi yang lebih bagus daripada novel-novel sebelumnya kemudian agar bisa lebih konsentrasi, Hee soo disarankan menulis novel di kota yang terpencil.
Hee Soo menuruti saran penerbitnya dan berangkat ke kota terpencil yang disarankan penerbitnya bersama putri satu-satunya yang masih berusia 5 tahun bernama Yeon Hee.

Sang Penerbit ternyata benar-benar baik hati, di kota yang disarankannya itu, Hee Soo sudah disediakan sebuah vila yang bernama Vila John Bate. Tetapi di vila itu Hee Soo mengalami banyak keanehan yaitu para penduduk kota itu sering terlihat heran melihat tingkah laku Hee Soo terutama ketika Hee soo berbicara dengan putrinya.
Lebih aneh lagi, Putri Hee Soo yaitu Yeon Hee mengaku sering bertemu dengan seorang gadis yang sering dipanggilnya kakak padahal Hee Soo tidak pernah melihat gadis yang sering diceritakan Yeon Hee itu. Jadi bisa disimpulkan bahwa Yeon Hee telah bergaul dengan arwah orang yang sudah mati.

Tetapi keanehan itu malah bisa menjadi sumber inspirasi Hee Soo untuk menulis novel. Semua cerita Yeon Hee tentang arwah penasaran seorang gadis muda yang mati karena dibunuh 4 pemuda kemudian mayatnya disembunyikan di vila yang sekarang ditempati oleh Hee soo dan Yeon Hee itu ditulis Hee Soo menjadi sebuah novel. Setelah novel itu terbit, novel itu menjadi best seller dan langsung terjual habis dalam waktu 2 minggu.

Tetapi karir Hee Soo sebagai penulis kembali hancur karena novel terbarunya itu ternyata juga jiplakan dari novel lain yang sudah terbit 10 tahun yang lalu. Hee Soo membela diri dengan mengatakan bahwa ia hanya menulis dari kisah yang diceritakan Yeon Hee, putrinya.
Karena alasannya itu, Hee Soo malah harus diperiksa psikiater karena ternyata Yeon Hee sudah meninggal setahun yang lalu karena terkena sengatan arus listrik. Makanya ketika berada di kota terpencil, penduduknya sering terlihat heran melihat Hee Soo berbicara dengan Yeon Hee karena mereka melihat Hee Soo berbicara sendiri.

Untuk membersihkan namanya, Hee Soo datang kembali ke vila John Bate. Di vila John Bate Hee soo bertemu dengan 4 laki-laki yang ternyata mereka adalah para pembunuh gadis yang ditulis Hee Soo dalam novelnya.

Keempat laki-laki itu menganggap Hee Soo sebagai ancaman karena Hee Soo menulis novel yang menceritakan pembunuhan mereka yang dilakukan 20 tahun yang lalu maka keempat laki-laki itu mengejar Hee Soo.

Pada awalnya Hee Soo berhasil menghindari kejaran 4 laki-laki itu bahkan salah satu dari 4 laki-laki itu patah kakinya karena jatuh ketika berusaha mengejar Hee Soo yang lari ke atap.
Tetapi akhirnya Hee Soo tertangkap dan diikat.

Keempat laki-laki itu ternyata berusaha menghilangkan jejak pembunuhannya dengan cara mengambil mayat wanita korban pembunuhannya yang disembunyikan di vila John Bate untuk dipindah ke tempat lain. Tetapi ketika tempat persembunyian mayat yaitu di bawah lantai dibuka, mayat wanita itu sudah tidak ada,
Keempat laki-laki itu menuduh Hee Soo menyembunyikan mayat wanita kemudian memaksa Hee Soo mengatakan tempat dia menyembunyikan mayat bahkan diancam akan dibunuh.

Untunglah keempat laki-laki itu terlibat pertengkaran dan saling berkelahi. Bahkan salah seorang laki-laki terbunuh. Bersamaan dengan itu, suami Hee Soo yaitu Park Yeong-joon yang selama ini mencari Hee Soo sampai di vila John Bate tetapi sayangnya ia berhasil dibuat pingsan oleh salah satu dari keempat pembunuh itu.
Tetapi Hee Soo berhasil melepaskan ikatan dan melarikan diri bahkan setelah melalui pertarungan yang seru, Hee Soo berhasil membunuh para pembunuh itu.
Setelah itu datang kepala polisi tetapi anehnya ia menyerang Hee Soo hingga pingsan kemudian berusaha menenggelamkan Hee Soo di danau yang terletak di samping vila.

Terbongkarlah semua misteri, ternyata memang bukan Hee Soo yang menyembunyikan mayat wanita tetapi sang kepala polisi itu. Kepala polisi itu dulu menemukan sang wanita korban pembunuhan 4 laki-laki yang disembunyikan di bawah lantai vila tetapi wanita itu masih hidup tetapi kepala polisi itu mencekik si wanita hingga mati kemudian membuangnya di danau yang terletak di sebelah vila.
Mengapa sang kepala polisi malah membunuh si wanita? Ternyata kepala polisi itu adalah ayah dari salah satu dari 4 pembunuh itu yaitu Chan Sik.
Can Sik membunuh si wanita karena wanita itu adalah pacarnya tetapi ia berniat meninggalkan Can Sik ke kota Seoul.

Hee Soo tidak menyerah, ia tetap melawan dan walaupun ia telah ditenggelamkan, Hee soo berhasil menembak mati si kepala polisi dengan pistolnya sendiri.
Hee Soo hampir mati tenggelam tetapi berhasil diselamatkan oleh suaminya yang sudah sadar dari pingsannya.

Akhirnya Hee Soo mengaku kepada masyarakat bahwa novel terbarunya memang hasil jiplakan kemudian sebagai “alibi” ia mengarang cerita bahwa novel jiplakannya itu ditulis berdasarkan cerita dari arwah anaknya yang sudah meninggal.

Opini saya tentang film ini :
Cukup lama juga blogku ini tidak saya update. Selain karena sibuk, saya juga belum menemukan film yang benar-benar enak ditonton. Film-film sebelumnya yang sudah saya tonton jalan ceritanya membosankan sehingga saya terpaksa berhenti menonton walaupun film-film itu belum selesai , sampai akhirnya saya menemukan film dari Korea Selatan ini.

Pada awalnya saya juga pesimis ketika menonton film ini karena pada bagian awal film ini tema ceritanya sama dengan tema di banyak film horror yaitu tentang rumah berhantu, tetapi ternyata cerita berikutnya diluar dugaan yaitu berubah menjadi thriller karena tidak ada hantunya sama sekali.

Acungan jempol juga saya berikan bagi pemeran Hee Soo yaitu Uhm Jung-hwa. Bukan hanya karena kecantikannya tetapi karena aktingnya yang cukup meyakinkan, padahal di Korea Selatan dia bukan hanya pemain film tetapi juga berprofesi sebagai penyanyi.

Sunday, November 7, 2010

NEVER BACK DOWN

Genre : action
Sutradara : Jeff Wadlow
Pemain : Sean Faris,Djimon Hounsou,Amber Heard,Cam Gigandet,Evan Peters
Musik : Michael Wandmacher
Tanggal rilis : 14 Maret 2008
Durasi : 114 menit

Jake Tyler adalah seorang atlet olahraga football tetapi prestasinya kurang bagus karena ia kurang bisa mengontrol emosinya. Jake sering berkelahi ketika sedang bertanding, apalagi jika ada atlet lain yang menghina ayahnya, Jake pasti langsung menyerang.
Sejarah ayah Jake memang cukup memalukan karena ia suka mabuk dan akhirnya tewas dalam suatu kecelakaan ketika mengemudi dalam keadaan mabuk.

Suatu ketika Jake dan keluarganya harus pindah ke kota Orlando di Florida karena adik Jake yang berprestasi di bidang olahraga tenis mendapat beasiswa sekolah tenis di Orlando. Di tempat tinggalnya yang baru, Jake juga bersekolah di sekolah yang baru.
Celakanya, seluruh siswa di sekolah Jake tahu tentang kelakuan buruk Jake yang sering berkelahi ketika bertanding  football karena ketika Jake sedang berkelahi di lapangan, ada yang merekamnya kemudian diupload di youtube.

Walaupun kurang disenangi oleh teman-teman sekolahnya, Jake sempat berkenalan dengan seorang siswa cantik bernama Baja Miller yang kemudian mengajak Jake menghadiri suatu pesta.
Jake memenuhi ajakan Baja tetapi hal itu merupakan petaka bagi Jake karena di pesta itu juga datang pacar Baja yaitu Ryan McCarthy seorang jagoan MMA (Mix Martial Arts/Beladiri campuran) yang sering memenangkan turnamen beladiri Beatdown.

Ryan mengetahui reputasi Jake yang sering sok jagoan di lapangan football itu maka ia menantang Jake berkelahi. Pada awalnya Jake menolak tantangan Ryan tetapi seperti kebiasaannya, Jake terpancing emosinya karena Ryan menghina ayah Jake. Akhirnya Jake memenuhi tantangan Ryan.

Jake memang jagoan berkelahi di lapangan football karena lawannya adalah para atlet football bukan atlet beladiri. Tetapi Jake “kena batunya” ketika melawan Ryan yang benar-benar atlet beladiri itu sehingga Jake tidak hanya kalah tetapi dihajar habis-habisan.
Jake benar-benar dipermalukan.

Jake sebenarnya sangat sakit hati kepada Ryan sehingga Baja yang datang untuk minta maaf atas kelakuan pacarnya, tidak ditanggapi. Tetapi Jake hanya bisa pasrah dan berusaha melupakannya karena merasa tidak bisa menghadapi Ryan yang jago beladiri itu.
Tetapi Jake mendapat sahabat bernama Max yang kebetulan sering berlatih beladiri di klub beladiri  bernama Jean Roqua’s Combat Club.
Max mengajak Jake ke klub beladiri tempatnya berlatih kemudian mengenalkannya kepada sang pelatih yaitu Jean Roqua, atlet Vale Tudo (sejenis turnamen beladiri Mix Martial Arts di Brazil) yang sudah pensiun.

Karena ingin balas dendam kepada Ryan, Jake akhirnya memutuskan untuk berlatih beladiri di Jean Roqua’s Combat Club. Jean Roqua menerima Ryan sebagai murid tetapi dengan syarat Ryan tidak boleh berkelahi di luar Jean Roqua’s Combat Club karena Jean Roqua memang tidak ingin murid-muridnya menjadi sok jagoan.

Tetapi sayangnya Jake tetap tidak bisa meninggalkan sifat buruknya yaitu sering mengumbar emosi. Jake berani membantah ajaran Jean Roqua bahkan akhirnya melanggar aturannya yaitu berkelahi di luar Jean Roqua,s Combat Club. Jean Roqua yang tahu bahwa Jake telah berkelahi di jalanan memutuskan untuk mengeluarkan Jake dari perguruannya.
Lebih parah lagi, aksi Jake yang sok jagoan di jalan itu sempat direkam oleh Max yang kemudian meng upload nya di youtube sehingga bisa dilihat oleh semua teman sekolah termasuk Ryan.

Sikap Jake yang semakin sok jagoan itu menambah kejengkelan Ryan sehingga Ryan kembali mendatangi Jake dan menantangnya untuk bertanding di Turnamen Beladiri Beatdown.
Tidak hanya itu, Ryan juga sempat menghajar Jake yang sudah berusaha melawan tetapi tetap saja kalah.
Jake kembali babak belur di tangan Ryan.

Jake akhirnya sadar bahwa sikapnya yang sering mengumbar emosi itu hanya merugikan diri sendiri. Jake berlatih mengendalikan emosinya dan akhirnya berhasil, dia tidak lagi pemarah.
Jake mendatangi Jean Roqua kemudian minta maaf dan mohon diterima kembali menjadi murid.
Permintaan maaf yang tulus dari Jake itu berhasil meluluhkan hati Jean Roqua sehingga mengijinkan Jake untuk berlatih lagi di perguruan beladirinya.

Selain itu, Jake juga bisa memaafkan Baja yang sudah memutuskan hubungannya dengan Ryan karena Baja tidak senang dengan sikap Ryan yang suka menggunakan keahlian beladirinya untuk menyakiti itu. Ryan dan Baja akhirnya menjadi sepasang kekasih.

Kemampuan beladiri Jake meningkat dengan pesat karena ia tidak lagi membantah ajaran Jean Roqua dan semakin giat berlatih. Selain itu, Jake juga sudah melupakan dendamnya pada Ryan termasuk tantangannya untuk bertanding di Turnamen Beatdown.

Tetapi sayangnya Ryan masih dendam kepada Jake karena sudah merebut pacarnya. Ryan mencari gara-gara dengan cara menghajar sahabat Jake yaitu Max sampai cedera parah sehingga harus opname di rumah sakit.
Mengetahui sahabatnya dicelakai Ryan, Jake akhirnya terpancing juga dan memutuskan akan melawan Ryan di turnamen Beatdown.

Sayangnya walaupun Jake akan bertanding di sebuah turnamen dan bukan berkelahi sembarangan di jalanan, Jean Roqua tetap tidak menyetujuinya dan mengancam akan mengeluarkan Jake lagi dari perguruannya jika Jake tetap melawan Ryan di Turnamen Beatdown.
Untungnya akhirnya Jake berhasil mendapat ijin dari Jean Roqua dengan alasan Jake berkelahi untuk membeladiri dan mengakhiri sikap Ryan yang suka menyakiti itu.

Ternyata Jake dan Ryan sama-sama hebat di Turnamen Beatdown, mereka sama-sama lolos ke semifinal. Jake lebih dulu maju ke final setelah mengalahkan lawannya di semifinal tetapi Ryan didiskualifikasi dan tidak bisa tampil di final karena melanggar peraturan yaitu menyerang mata lawannya.

Mengetahui lawannya di final bukan Ryan, Jake memutuskan untuk mundur dari Turnamen Beatdown dan pulang, tetapi Ryan yang masih dendam tetap menyerang Jake di tempat parkir. Jake terpaksa melawan untuk membeladiri.
Akhirnya setelah melalui pertarungan Mix Martial arts yang seru, Jake berhasil mengalahkan Ryan dengan KO.

Opini saya tentang film ini :
Cerita film ini memang sederhana dan tidak beda jauh dengan film-film beladiri lain sehingga cenderung mudah ditebak. Tetapi karena itulah film ini cukup bisa menghibur karena saya tidak perlu berpikir berat untuk bisa menikmatinya. Apalagi film ini dipenuhi dengan adegan pertarungan gaya UFC (Ultimate Fighting Championship, sebuah turnamen beladiri yang mengijinkan semua aliran beladiri untuk mengikutinya) yang seru, saya yakin para penggemar seni beladiri pasti menyukainya.

Menurut saya kelemahan tetap ada yaitu pengaturan jalan cerita yang terasa agak membosankan tetapi ada hal yang membuat saya tetap tidak mengantuk yaitu melihat kecantikan pemeran Baja Miller (Amber Heard) hehehe.... dan saya yakin para cewek pasti juga suka dengan kegantengan dan body pemeran Jake Tyler (Sean Faris).

Dalam hal pemasaran film ini juga tidak mengecewakan, dari biaya pembuatan yang sebesar 20 juta dolar, film ini menghasilkan pemasukan lebih dari 40 juta dolar (wikipedia).

Akhir kata, menurut saya film ini cukup menghibur apalagi bagi saya yang tinggal di Yogyakarta yang sedang dalam suasana mencekam karena letusan Gunung Merapi. Tempat tinggal saya memang masih masuk zona aman yaitu lebih 25 km dari Gunung Merapi tetapi cukup terganggu dengan hujan abu vulkaniknya yang membuat batuk dan perih di mata.
Semoga bencana segera berlalu dan Jogjaku kembali indah.
(gambar Merapi dari www.detiknews.com) 

Saturday, October 23, 2010

VERTIGE

Genre : Thriller
Sutradara : Abel Ferry
Pemain : Fanny Valette,Johan Libéreau,Raphaël Lenglet, Nicolas Giraud, Maud Wyler,Justin Blanckaert
Tanggal rilis : 24 Juni 2009
Durasi : 81 menit

Film Thriller dari Prancis ini bercerita tentang 5 anak muda Prancis yang berniat mendaki Gunung Risjnak yang terletak di Kroasia. 5 anak muda Prancis itu terdiri dari 3 laki-laki bernama Fred, Loic dan Guillame serta 2 perempuan bernama Chloe dan Karine.
Tetapi ketika sampai di kaki Gunung Risjnak, jalur pendakian telah ditutup dan dipasang tanda larangan untuk mendaki.
Tetapi 5 anak muda Prancis itu nekad tetap meneruskan pendakian melalui jalur lain.

Pada awalnya kebandelan kelima anak muda itu tidak membawa masalah karena mereka terpukau dengan pemandangan Gunung Risjnak yang indah itu, hanya Loic yang wajahnya selalu terlihat pucat dan ketakutan. Maklumlah Loic sebenarnya tidak berpengalaman mendaki gunung, dia ikut mendaki hanya untuk mengikuti kekasihnya yaitu Chloe.

Akibatnya Loic terserang pusing yang berputar atau vertigo (vertige dalam bahasa Prancis). Karena vertigonya itu, Loic hampir jatuh ke jurang tetapi hal itu tidak menjadi masalah besar karena selain keempat temannya sudah sangat berpengalaman mendaki gunung, mereka juga sudah membawa perlengkapan mendaki gunung yang cukup lengkap.

Tetapi ketika melewati jembatan gantung, masalah besar mulai muncul, jembatan gantung itu putus. Salah satu dari kelima anak muda itu yaitu Karine hampir tewas terlempar dari jembatan gantung, untunglah bisa diselamatkan oleh teman-temannya.

Celakanya, masalah bukan hanya dari ganasnya alam tetapi masalah yang lebih besar muncul lagi, Puncak Gunung Risjnak ternyata dihuni oleh seorang psikopat yang ganas. Psikopat itu berhasil menculik Fred.
Keempat anak muda lain berusaha mencari Fred tetapi tidak ketemu, bahkan Chloe terkena jebakan si psikopat yaitu terperosok ke dalam lubang yang dasarnya diberi senjata tajam. Untunglah Chloe dapat diselamatkan walaupun terluka parah.

Karena Fred tidak juga ditemukan padahal hari sudah gelap ditambah hujan yang cukup deras, diputuskan keempat anak muda itu meneruskan perjalanan dengan saling mengikatkan tali di tubuhnya agar tidak ada yang terpisah. Tetapi hal itu percuma saja, karena si psikopat tetap berhasil menculik salah satu dari mereka yaitu Karine.

Karena Karine tidak bisa diselamatkan, Chloe, Loic dan Guillame meneruskan perjalanan untuk pulang dan mereka menemukan sebuah rumah tua. Rumah tua itu rupanya adalah tempat tinggal si psikopat. Dari tulisan yang tertulis di dinding bisa diketahui bahwa psikopat itu bernama Anton.
Terjadi kejutan karena di rumah tua itu ditemukan Fred dan Karine dalam keadaan sekarat karena luka parah yang kelihatannya hasil dari penyiksaan.
Chloe, Loic dan Guillame berusaha menolong tetapi gagal, Fred dan Karine akhirnya tewas.

Keadaan semakin kacau karena si psikopat datang. Psikopat itu berhasil menangkap Chloe dan Guillame tetapi Loic berhasil melarikan diri. Setelah melakukan perlawanan dengan gigih, Chloe dan Guillame juga berhasil lolos.

Sebenarnya jika Chloe, Loic dan Guillame bersatu, mereka bisa mengalahkan psikopat yang hanya seorang diri itu. Tetapi celakanya terjadi cinta segitiga antara Chloe, Loic dan Guillame. Chloe sebelum menjadi pacar Loic memang juga sempat berpacaran dengan Guillame dan terjadilah CLBK (cinta lama bersemi kembali).

Akibatnya Loic dan Guillame malah berkelahi sendiri dan akhirnya Loic tewas di tangan Guillame. Tetapi Guillame akhirnya juga tewas dibunuh oleh Anton si psikopat.

Akhirnya hanya Chloe yang masih bertahan hidup tetapi Chloe tidak menyerah dan tetap bertekad melawan si psikopat. Setelah melalui duel pisau yang seru, Chloe akhirnya bisa mengalahkan Anton si psikopat dan berhasil pulang.

Opini saya tentang film ini :
Ketika melihat poster film ini di cover DVD nya, saya mengira film ini pasti berisi adegan yang menegangkan tentang mendaki gunung seperti film Cliffhanger yang dibintangi oleh Sylvester Stallone pada tahun 1993.

Ternyata dugaan saya meleset, adegan thriller tentang mendaki gunung hanya ada di awal film sedangkan adegan-adegan berikutnya berisi tentang tema yang biasa di film-film thriller yaitu kesadisan psikopat.

Tetapi menurut saya, bagi yang biasa menonton film thriller pasti merasa adegan psikopatnya biasa saja, tidak ada istimewanya dibanding film-film thriller lainnya.
Justru yang menurut saya luar biasa adalah pada film ini penuh dengan keindahan pemandangan gunung yang benar-benar memukau. Bagi yang biasa mendaki gunung pasti menyukainya.

Tuesday, October 12, 2010

WARBIRDS

Genre : Sci-Fi (science fiction / sains fiksi) 
Sutradara : Kevin Gendreau 
Pemain : Jamie Mann, Brian Krause, Tohoru Masmune, Lucy Faust, David Jensen
Produksi : Sci-Fi Channel
Tanggal rilis : 19 April 2008

Maxine West atau biasa dipanggil Max adalah pemimpin sebuah regu pilot tempur wanita Angkatan Udara Amerika pada Perang Dunia ke-2. Anak buah Max adalah 4 pilot tempur wanita yang bernama Betsy, Vicky, Hoodsie dan Lana.

Suatu ketika di tahun 1945, regu Max mendapat tugas mengantar Kolonel Jack Toller untuk membawa sebuah senjata rahasia dari Hawai ke kota Tennigan di Amerika dengan pesawat bomber B-29. Ikut juga dalam perjalanan itu 2 anak buah Kolonel Jack Toller yaitu Sersan John Lee dan Sersan Murphy.

Pada awalnya perjalanan dengan pesawat B-29 itu berjalan lancar tetapi masalah terjadi ketika sampai di Samudra Pasifik karena tiba-tiba datang badai besar. Tidak hanya itu, tiba-tiba datang serangan dari monster terbang yang kelihatannya adalah binatang purba jenis pterodon yang masih bertahan hidup.
Monter-monster terbang itu cakarnya mampu merobek badan pesawat B-29 sehingga salah satu anak buah Max yaitu Lana tewas.
Karena tidak ada pilihan lain, Pesawat B-29 yang rusak parah itu terpaksa mendarat di sebuah pulau walaupun dengan resiko pulau itu dikuasai oleh salah satu musuh Amerika pada Perang Dunia ke-2 yaitu Jepang.

Pesawat B-29 berhasil mendarat dengan selamat tetapi terjadi hal yang dikuatirkan, ternyata pulau itu benar-benar dikuasai oleh tentara Jepang. Untungnya tentara Jepang itu hanya tinggal 3 tentara karena puluhan tentara Jepang lainnya sudah tewas dimangsa monster terbang. Lebih menguntungkan lagi, 3 tentara Jepang itu kehabisan amunisi sehingga Max dan kawan-kawan bisa menjadikan mereka tawanan.

Tetapi masalah lain yang lebih besar menghadang, selain harus menghadapi monster-monster terbang yang ganas, Max dan kawan-kawan tetap harus menyelesaikan tugasnya yaitu mengantar Kolonel Jack Toller dan senjata rahasianya ke Tennigan padahal diperkirakan perbaikan pesawat B-29 yang rusak parah itu memakan waktu 45 hari.
Untungnya di pulau itu ada pesawat-pesawat tempur milik tentara Jepang yaitu dari  jenis Mitsubishi Zero. Karena pesawat Zero terlalu kecil untuk mengangkut senjata rahasia maka diputuskan Max dan 3 pilotnya yang masih hidup akan terbang dengan pesawat-pesawat Zero itu untuk mencari bantuan ke Australia.

Tetapi usaha Max dan anak buahnya gagal total karena ketika dalam perjalanan ke Australia, Max dan 3 pilotnya dihadang oleh puluhan monster terbang. Karena serangan monster terbang itu, salah satu pilot Max yaitu Hoodsey tewas. Untungnya Max dan 2 pilot lainnya berhasil kembali ke pulau dengan selamat.

Max dan kawan-kawan belum menyerah, dengan dibantu 3 tentara Jepang tawanannya, pesawat B-29 akhirnya berhasil diperbaiki. Tetapi muncul masalah baru karena bahan bakarnya habis, untungnya Max dan Kolonel Jack Toller berhasil menemukan belasan drum berisi bahan bakar pesawat terbang di tepi pantai namun celakanya, tempat bahan bakar itu merupakan sarang para monster terbang yang jumlahnya mencapai ratusan.

Akhirnya dibagi tugas, Sersan Murphy dan Vicky tetap di markas untuk menjaga tawanan sedangkan Max, Kolonel Jack Toller, Sersan John Lee dan Betsy pergi ke sarang monster terbang dengan naik truk milik tentara Jepang untuk mengambil bahan bakar. Misi itu dilaksanakan pada pagi hari ketika para monster terbang sedang tidur.

Max kawan-kawan berhasil mengambil beberapa drum tetapi aksi mereka itu ketahuan monster terbang yang langsung menyerang. Setelah melakukan perlawanan dengan gigih beberapa drum berhasi diangkut ke markas tetapi Kolonel Jack Toller dan Sersan John Lee tewas.

Tetapi setelah Max dan Betsy sampai di markas, Sersan Murphy telah tewas dan Vicky dijadikan sandera oleh 3 tentara Jepang. Ternyata 3 tentara Jepang itu berhasil memberontak dan merebut senjata. Tentara-tentara Jepang itu berniat membunuh Max dan kawan-kawan untuk merebut pesawat B-29.
Untungnya tiba-tiba datang Kolonel Jack Toller yang ternyata berhasil selamat dari monster terbang, ketiga tentara Jepang akhirnya berhasil ditembak mati.

Pesawat B-29 sudah siap terbang maka misi mengantarkan senjata rahasia dilanjutkan. Kolonel Jack Toller mengemudikan pesawat B-29 dengan mengangkut senjata rahasia sedangkan Max, Vicky dan Betsy mengawalnya dengan naik pesawat tempur zero.

Seperti yang sudah diperkirakan, datang serangan dari monster-monster terbang. Pada awalnya Max dan kawan-kawan berhasil mengatasi serangan monster terbang itu tetapi karena jumlahnya semakin banyak, Max dan kawan-kawan kewalahan bahkan Vicky tewas karena pesawatnya dirobek-robek oleh monster-monster terbang itu.

Keadaan semakin gawat karena seekor monster terbang berhasil merobek badan pesawat B-29 dan masuk kedalamnya. Karena tidak ada pilihan lain, Kolonel Jack Toller terpaksa menjatuhkan muatannya yaitu senjata rahasia yang ternyata adalah sebuah bom atom.
Kolonel Jack Toller juga ikut jatuh dan tewas.

Akhirnya hanya Max dan Betsy yang selamat dan bertahan hidup tetapi pengorbanan Kolonel Jack Toller tidak sia-sia karena bom atom yang dijatuhkannya meledak di pulau terpencil itu dan membunuh semua monster terbang.

Opini saya tentang film ini :
Film yang di Indonesia diedarkan dalam format VCD ini memang bukan dari film bioskop tetapi merupakan salah satu film televisi (di Indonesia disebut sebagai sinetron) dari saluran televisi kabel  Sci Fi Channel milik NBC Amerika.
Walaupun visual effectnya tidak secanggih film-film fantasi baru seperti Avatar, The Last Airbender, Ironman dan lain-lain tetapi menurut saya film ini cukup seru dan menghibur.

Thursday, September 30, 2010

LASKAR PEMIMPI

Genre : komedi
Sutradara : Monty Tiwa
Pemain : Project Pop,Dwi Sasono,Shanty,Gading Marten,T Rifnu Wikana,Masayu Anastasia,Marcell Siahaan,Candil
Tanggal rilis : 30 September 2010
Durasi : 95 menit

Film ini mengambil lokasi waktu Indonesia pada tahun 1948. Pada waktu itu Belanda masih berusaha menjajah Indonesia kembali walaupun Indonesia sudah memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah melalui sebuah serangan militer yang disebut Agresi Militer Belanda I, Belanda berhasil merebut ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Oleh karena itulah, presiden Indonesia waktu itu yaitu Presiden Soekarno memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta. Tetapi setelah melakukan Agresi Militer II, Belanda juga berhasil merebut Yogyakarta.

Di sebuah desa di Yogyakarta, ada sebuah pasukan gerilya Indonesia yang dipimpin oleh Kapten Hadi Sugito. Karena berasal dari desa Pandjen, laskar pimpinan Kapten Hadi Sugito itu bernama Laskar Pandjen.

Karena diperintahkan oleh panglima Besar Jendral Sudirman untuk mempersiapkan serangan besar-besaran untuk merebut kembali kota Yogyakarta yang diberi nama Serangan Umum 1 Maret, Kapten Hadi Sugito melakukan penerimaan prajurit baru untuk memperkuat laskarnya. Uniknya Kapten Hadi Sugito juga menerima wanita untuk menjadi prajuritnya.
Banyak penduduk desa Pandjen yang mendaftar dan diterima, diantaranya yang menjadi tokoh utama film ini adalah :
  • Tumino : penggembala bebek
  • Ahok : pedagang keturunan tionghoa
  • Sri Mulyani : gadis lugu yang ayahnya ditawan Belanda
  • Udjo : priyayi/ningrat lokal yang terpaksa mendaftar karena diancam oleh Wiwid (pembantu sekaligus pacarnya) yang akan melaporkan ayah Udjo karena telah bekerjasama dengan Belanda kepada Tentara Indonesia.
Para prajurit baru Laskar Pandjen itu dilatih oleh 3 anak buah kepercayaan Kapten Hadi Sugito yaitu :
  • Letnan Bowo (wakil Kapten Sugito)
  • Kopral Jono (prajurit senior tapi sering bertindak bodoh sehingga pangkatnya pernah diturunkan 2 kali oleh Kapten Hadi Sugito)
  • Prajurit Toar (prajurit dari Manado yang penglihatannya sangat terganggu karena kaca matanya tertinggal di Manado sehingga sering salah hormat pada pohon yang dikiranya Kapten Hadi Sugito).

Setelah selesai menjalani pelatihan, para prajurit baru itu diberi kesempatan untuk berlibur oleh Kapten Hadi Sugito. Tetapi lagi-lagi kekonyolan Kopral Jono membawa masalah.
Kapten Hadi Sugito sudah memperingatkan prajurit barunya agar tidak menikmati masa liburnya dengan membuat keramaian sehingga bisa mengundang pasukan Belanda, tetapi Kopral Jono malah mengajak para prajurit barunya untuk menikmati masa libur dengan menyanyi dan menari. Akibatnya tempat persembunyian prajurit-prajurit baru itu diketahui oleh KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger, tentara yang dibentuk Belanda di Indonesia yang anggotanya sebagian besar justru adalah orang pribumi Indonesia) yang langsung menyerbu.

Untunglah para prajurit baru itu bisa memberi perlawanan dengan gigih sehingga pasukan KNIL itu bisa dipukul mundur, tetapi KNIL sempat menangkap 2 orang Indonesia yaitu Wiwid (pacar Udjo) dan Yayuk (adik Wiwid dan pacar Kopral Jono).

Kapten Hadi Sugito sangat marah dengan kesalahan prajurit barunya, bahkan Kopral
Jono hampir diturunkan pangkatnya lagi. Untungnya ada hal yang bisa meredakan kemarahan Kapten Hadi Sugito yaitu Kopral Jono dan prajuritnya berhasil menangkap seorang tentara KNIL yaitu Once seorang pemuda asli Maluku.
Dari keterangan Once, bisa diketahui bahwa KNIL menangkap Wiwid, Yayuk dan ayah Sri Mulyani untuk dijadikan pekerja perkebunan kopi.

Kopral Jono, Udjo dan Sri Mulyani memohon-mohon kepada Kapten Hadi Sugito agar mau menyerbu markas KNIL untuk membebaskan orang-orang yang mereka sayangi itu tetapi Kapten Hadi Sugito menolaknya karena dianggap bisa menganggu rencana yang lebih besar yaitu Serangan Umum 1 Maret yang masih sangat rahasia itu.

Kecewa dengan sikap pemimpinnya, diam-diam Kopral Jono, Udjo dan Sri Mulyani pergi sendiri ke markas KNIL untuk membebaskan orang-orang yang mereka sayangi. Tiga prajurit desersi itu juga berhasil mengajak 3 temannya yaitu Toar, Tumino dan Ahok. Selain itu, mereka juga membawa Once sebagai penunjuk jalan ke markas KNIL.

Karena markas KNIL sangat jauh, diputuskan Kopral Jono dan kawan-kawan akan menyergap patroli KNIL untuk merebut mobilnya. Tetapi karena ketrampilan tempurnya masih pas-pasan justru mereka yang tertangkap oleh patrol KNIL. Untungnya Kopral Jono dan kawan-kawan dibebaskan oleh Laskar Siliwangi yang kebetulan lewat karena akan bergabung dalam Serangan Umum 1 Maret.
Karena kagum dengan keberanian Kopral Jono dan kawan-kawan, pimpinan Laskar Siliwangi mengira Kopral Jono dan kawan-kawan adalah kelompok pasukan elite Laskar Pandjen.

Dengan mobil rampasan yang dikemudikan oleh Once yang rasa cinta tanah airnya telah pulih sehingga membelot ke tentara Indonesia, Kopral Jono dan kawan-kawan berhasil sampai di markas KNIL. Tetapi karena pengalaman tempur yang minim, Kopral Jono dan kawan-kawan gagal membebaskan orang-orang yang mereka sayangi dan tertangkap oleh tentara KNIL yang dipimpin oleh Letnan Kuyt, bahkan Once hampir dihukum mati.
Untunglah datang Kapten Hadi Sugito dan pasukannya yang bisa mengalahkan pasukan Letnan Kuyt sehingga bisa membebaskan Kopral Jono dan kawan-kawan.

Kopral Jono dan kawan-kawan berhasil bebas tetapi Kapten Hadi Sugito marah besar kepada mereka. Kopral Jono, Toar, Udjo, Tumino, Ahok dan Sri Mulyani dipecat sebagai tentara dan tidak diikut sertakan pada Serangan Umum 1 Maret. Sedangkan Once walaupun sudah pulih rasa cinta tanah airnya tetapi karena pernah bergabung dengan KNIL tetap dianggap sebagai pengkhianat oleh Kapten Hadi Sugito dan dipenjara.

Saat yang ditunggu-tunggu yaitu tanggal 1 Maret 1949 akhirnya tiba, pasukan Tentara Indonesia dibawah pimpinan Letnan Kolonel Suharto (Presiden Indonesia ke-2 yang waktu itu pangkatnya masih Letnan Kolonel) melakukan serangan besar-besaran ke markas Belanda di Yogyakarta.

Karena pasukan Belanda tidak siap, pasukan Indonesia hampir dipastikan menang tetapi ada 1 halangan yaitu datang bantuan pasukan Belanda dari Semarang sedangkan jumlah personel pasukan Indonesia tidak cukup untuk menghadangnya.
Masalah itu diketahui oleh Udjo dari pemimpin Laskar Siliwangi, maka walaupun sudah dipecat sebagai Tentara Indonesia, Kopral Jono, Toar, Udjo, Tumino, Ahok dan Sri Mulyani tetap bertekad membela negaranya. Setelah berhasil membebaskan Once dari penjara dan mengajak Wiwid, mereka nekad menghadang pasukan Belanda dari Semarang walaupun dengan senjata dan ketrampilan tempur yang minim (mereka memang benar-benar LASKAR IMPIAN bukan LASKAR PEMIMPI).

Karena kalah dalam jumlah personel dan senjata, Kopral Jono dan kawan-kawan akhirnya gugur dengan gagah berani tetapi mereka berhasil menghambat pasukan Belanda dari Semarang sehingga Serangan Umum 1 Maret sukses dan Yogyakarta berhasil direbut kembali oleh Pasukan Indonesia (peristiwa itu dikenang sebagai “6 jam di Jogja”).



Opini saya tentang film ini :
Setelah film Nagabonar, akhirnya muncul lagi film komedi yang bertema perjuangan kemerdekaan. Para pemainnya juga sudah terkenal sebagai komedian papan atas Indonesia yaitu grup musik komedi Project Pop, didukung juga oleh pemain juga sudah terkenal yaitu Dwi Sasono, Shanty, Gading Marten, T Rifnu Wikana, Marwoto, Masayu Anastasia, Marcell Siahaan dan Candil.

Menurut saya film ini cukup menghibur, terbukti saya dan para penonton lainnya di bioskop sampai tertawa terpingkal-pingkal ketika menonton film ini dari awal sampai akhir.