Tuesday, January 24, 2012

WAR HORSE


Genre : drama
Sutradara : Steven Spielberg
Pemain : David Thewlis,Benedict Cumberbatch,Jeremy Irvine,Emily Watson,Peter Mullan,Tom Hiddleston
Tanggal rilis : 25 Desember 2011
Durasi : 146 menit

Film yang diangkat dari novel yang sangat laris di Inggris ini bercerita tentang persahabatan seorang pemuda bernama Albert Narracot dengan seekor kuda yang diberi nama Joey pada waktu Perang Dunia ke-1.

Pada awalnya di kota Devon di Inggris, seorang remaja bernama Albert sangat kagum melihat seekor kuda jantan yang baru saja dilahirkan. Kuda jantan itu memang sangat menarik karena tidak hanya terlihat kuat tetapi karena penampilannya yang unik yaitu tubuhnya berwarna coklat tetapi keempat kakinya pada bagian bawah berwarna putih sehingga seperti memakai kaos kaki dan di kepalanya juga ada tanda segitiga berwarna putih.
Albert sangat ingin memiliki kuda jantan itu dan ternyata keinginan Albert terkabul karena ketika kuda itu dewasa, ayah Albert membeli kuda itu seharga 30 poundsterling.
Ayah Albert dulunya adalah seorang tentara kavaleri (pasukan berkuda) tetapi terpaksa dipensiunkan sebelum waktunya karena kakinya menjadi cacat akibat terluka sewaktu berperang. Setelah pensiun dari tentara, ayah Albert bekerja sebagai petani.

Pada awalnya terjadi masalah karena ibu Albert tidak setuju dengan pembelian kuda itu karena kuda itu lebih mirip kuda untuk lomba pacuan daripada kuda pekerja. Keluarga Albert memang sedang dalam masalah besar karena mempunyai hutang yang cukup besar pada seorang pria bernama Lyons.
Ayah Albert berusaha membayar hutangnya dengan menanam lobak di ladangnya dan ayah Albert berjanji pada Lyons akan membayar hutang dari penjualan lobak itu setelah panen.

Albert yang sadar dengan masalah besar keluarganya berusaha membantu dengan melatih kuda yang baru saja dibeli dan diberi nama Joey itu membajak ladang.
Dengan susah payah Albert akhirnya berhasil melatih Joey menarik bajak sehingga ladangnya bisa ditanami bibit lobak. Selain itu, Albert juga bisa membuat siulan khusus yang bisa memanggil Joey dan yang lebih menggembirakan lagi, bibit lobak tumbuh menjadi lobak yang siap dipanen.

Tapi apa mau dikata, datang hujan badai yang menghancurkan semua tanaman lobak keluarga Albert sehingga ayah Albert terancam tidak bisa membayar hutangnya pada Lyons.
Terjadilah hal yang sangat menyakitkan bagi Albert karena untuk bisa membayar hutangnya, ayah Albert terpaksa menjual Joey pada pasukan kavaleri Inggris. Pada saat itu memang pecah perang antara Inggris melawan Jerman sehingga pasukan kavaleri Inggris butuh kuda-kuda untuk dijadikan kuda perang.

Mengetahui Joey akan dijadikan kuda perang, Albert menemui salah satu perwira kavaleri Inggris yaitu Kapten Nicholls dan mengajukan diri menjadi tentara kavaleri agar bisa menjaga Joey. Tapi sayang sekali, permohonan Joey itu ditolak karena Albert belum cukup umur untuk menjadi tentara.
Tetapi Kapten Nicholls berjanji pada Albert akan selalu menjaga Joey dengan cara menjadikan Joey sebagai kuda tunggangannya.

Setelah menjalani latihan menjadi kuda perang, Joey memulai tugasnya sebagai kuda perang dengan ditugaskan ke Prancis pada tahun 1914 untuk menyerang pasukan Jerman.
Sesuai dengan janjinya pada Albert, Kapten Nicholls menjadikan Joey sebagai kuda tunggangannya tapi sayang sekali pasukan Inggris hanya bersenjatakan pedang sedangkan pasukan Jerman bersenjatakan senapan mesin, akibatnya pasukan Inggris kalah .
Banyak tentara Inggris yang tewas tertembak senapan mesin Jerman termasuk Kapten Nicholls. Kuda-kuda pasukan Inggris juga banyak yang tewas tapi untung Joey tetap hidup tetapi menjadi milik pasukan Jerman.

Joey bisa lepas dari pasukan Jerman karena dibawa lari oleh 2 tentara Jerman yang lari dari perang atau desersi. Joey dan satu kuda bernama Topthorn dibawa pergi oleh 2 tentara Jerman yaitu Gunther dan kakaknya Michel.
Gunther dan Michel membawa lari Joey dan Topthorn kemudian menyembunyikannya di sebuah kincir angin milik penduduk Prancis.

Tapi sayang sekali, tempat persembunyian Gunther dan Michel akhirnya ketahuan pasukan Jerman. Kedua tentara kakak beradik yang desersi itu ditangkap dan dibawa pergi pasukan Jerman tapi untung saja Joey dan Topthorn ditinggalkan di Kincir angin.
Joey dan Topthorm ditemukan oleh anak perempuan pemilik kincir angin bernama Emilie dan dijadikan binatang peliharaannya.

Emilie yang hanya tinggal sendiri dengan kakeknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal akibat serangan tentara Jerman memelihara Joey dan Topthorn dengan penuh kasih sayang. Tetapi tiba-tiba datang lagi pasukan Jerman yang merampas harta benda milik rakyat Prancis.
Emilie sudah berusaha menyembunyikan Joey dan Topthorn tetapi akhirnya ketahuan juga oleh pasukan Jerman sehingga Emilie terpaksa merelakan kedua kuda kesayangannya dirampas tentara Jerman.

Joey dan Topthorn kembali dipelihara oleh pasukan Jerman dan harus bekerja sangat berat yaitu menarik meriam raksasa ke puncak bukit.
Tapi untung saja Joey dan Topthorn bisa tetap bertahan hidup dan meriam-meriam raksasa juga berhasil ditarik ke atas bukit karena selain badan Joey memang kuat, Joey dan Topthorn dibawah peliharaan seorang tentara Jerman yang sangat sayang pada kudanya.

Empat tahun kemudian yaitu di tahun 1918, Joey dan Topthorn bersama pasukan Jerman diserang oleh pasukan Inggris. Pasukan Jerman yang memang sudah mulai kalah lari kocar-kacir meninggalkan kuda-kudanya. Joey terpaksa melarikan diri sendirian karena Topthorn mati kelelahan.
Luar biasa, Joey bisa lari diantara pasukan Inggris dan pasukan Jerman yang saling menembak dengan serunya tanpa tertembak.
Tetapi pelarian Joey terpaksa terhenti karena tersangkut pada kawat-kawat berduri.

Ketika tembak-menembak sudah selesai, Joey yang tergeletak tak berdaya karena tersangkut kawat berduri terlihat oleh pasukan Inggris dan pasukan Jerman yang berlindung di paritnya masing-masing.
Tentara Inggris dan tentara Jerman walaupun ingin menolong Joey tapi tidak ada yang berani keluar dari paritnya karena takut tertembak.

Para tentara Inggris dan tentara Jerman hanya berani mengeluarkan siulan yang diharapkan bisa memanggil Joey tapi Joey tentu saja tidak bisa dipanggil dengan siulan-siulan itu karena hanya siulan dari Albert yang bisa memanggilnya.
Sebenarnya pada saat itu ada Albert karena ia sudah menjadi tentara Inggris tapi sayang sekali, Albert tidak tahu telah bertemu dengan Joey karena matanya untuk sementara buta terkena gas beracun Jerman.

Sampai suatu ketika seorang tentara Inggris bernama Colin nekad keluar dari parit untuk menolong Joey  dengan membawa bendera putih dengan harapan tidak ditembak oleh tentara Jerman. Untung saja tentara-tentara Jerman tahu etika perang sehingga tidak menembak.
Tapi Colin tetap tidak bisa menolong Joey karena tidak membawa tang untuk memotong kawat berduri. Tak diduga, datang seorang tentara Jerman bernama Peter dengan membawa tang.

Colin dan Peter berhasil membebaskan Joey tapi terjadi perdebatan, siapa diantara mereka yang akan membawa Joey. Tapi untung pertentangan itu bisa diselesaikan dengan damai yaitu dengan undian melempar koin. Colin menang undian dan bisa membawa Joey ke paritnya.

Tetapi setelah ditangani seorang dokter, kaki Joey dinyatakan lukanya terlalu parah dan sulit untuk disembuhkan. Untuk mengakhiri penderitaan Joey, sang dokter menyuruh seorang sersan untuk menembak mati Joey.
Untung disaat yang genting itu, Albert walaupun dalam keadaan buta mendengar kabar ada seekor kuda masuk ke markas. Albert yang berfirasat bahwa kuda itu adalah Joey mengeluarkan siulan khasnya untuk memanggil Joey dan Joey masih mengenali siulan itu sehingga ia menghampiri Albert.

Lebih menggembirakan lagi, Albert bisa meyakinkan komandannya bahwa Joey adalah kuda yang dipeliharanya sejak kecil karena walaupun dalam keadaan mata yang diperban, Albert bisa menceritakan tanda istimewa di tubuh Joey yaitu keempat kakinya berwarna putih pada bagian bawah dan ada tanda segitiga putih di kepala Joey.
Karena sudah terbukti bahwa Joey adalah milik salah seorang tentara Inggris maka dokter dan para perawat akhirnya bersedia merawat Joey sampai sembuh.

Walaupun Albert dan Joey akhirnya sembuh dari luka-lukanya dan perang juga selesai untuk kemenangan Inggris tetapi mereka belum bisa bersatu kembali karena menurut peraturan, kuda-kuda perang yang tidak diperlukan lagi itu harus dilelang.

Para tentara teman Albert menunjukkan sikap setia kawan dengan mengumpulkan uang sebanyak 29 poundsterling untuk diberikan kepada Albert agar bisa membeli lagi Joey.
Pada awalnya dengan uang sebanyak 29 poundsterling, Albert kelihatannya bisa memenangkan lelang Joey tapi tiba-tiba muncul seorang laki-laki tua yang memenangkan lelang Joey karena ia berani membeli Joey dengan harga 100 poundsterling.

Laki-laki tua yang berhasil membeli Joey itu ternyata adalah Kakek Emilie tetapi Emilie sendiri sudah meninggal dunia. Ternyata Kakek Emilie mendengar kabar tentang lelang Joey si kuda hebat yang bisa selamat dari perang dengan ajaib maka Kakek Emilie rela berjalan kaki selama 3 hari dan menjual ladangnya agar bisa membeli Joey untuk mengenang Emilie.

Albert sudah memohon kepada Kakek Emilie untuk menyerahkan Joey tapi Kakek Emilie tetap tidak mau menyerahkan Joey karena Joey adalah sarana untuk mengenang Emilie yang telah tiada.
Kakek Emilie pergi untuk kembali ke Prancis dan Albert sudah pasrah dengan nasibnya tapi tiba-tiba Joey lari meninggalkan Kakek Emilie dan menghampiri Albert.
Akhirnya Kakek Emilie sadar bahwa Joey akan lebih bahagia bersama Albert dan sepertinya hal itulah yang diinginkan Emilie. Kakek Emilie akhirnya menyerahkan Joey kepada Albert dengan sukarela.

Setelah terpisah sekian tahun akhirnya Albert bisa bersatu lagi dengan Joey, kuda kesayangannya. Pada akhir film ditampilkan Albert dengan mengendarai Joey pulang ke ladangnya dan disambut kedua orangtuanya dengan sukacita.

Opini Saya Tentang Film Ini :
Film yang menceritakan persahabatan manusia dengan hewan jika digarap dengan bagus (apalagi disutradarai oleh sutradara sekaliber Steven Spielberg) memang benar-benar mengharukan, saya sampai hampir nangis nonton film ini. Bahkan kabarnya permaisuri Putra Mahkota Kerajaan Inggris (Pangeran William) yaitu Kate Middleton juga sampai meneteskan air mata ketika menonton pemutaran perdana film ini.

Tapi film ini tidak hanya berisi adegan yang membuat air mata menetes lo… di film ini biarpun porsinya sedikit, ada juga adegan pertempuran yang seru dan mendebarkan. Pantas saja deh… film ini menjadi box office di Inggris. 

Thursday, January 12, 2012

OBA : THE LAST SAMURAI


Genre : drama
Sutradara : Hideyuki Hirayama
Pemain : Yutaka Takenouchi, Toshiaki Karasawa, Mao Inoue, Takayuki Yamada, Sean McGowan, Tomoko Nakajima, Daniel Baldwin, Treat Williams.
Tanggal rilis : 11 Februari 2011
Durasi : 128 menit

Film Jepang yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang kegigihan sekelompok tentara Jepang pimpinan Kapten Sakae Oba ketika melawan pasukan Amerika yang jauh lebih banyak dan lebih kuat di Pulau Saipan di Jepang pada Perang Dunia ke-2.
Kegigihan dan strategi tempur yang cemerlang dari Kapten Sakae Oba benar-benar mengagumkan Pasukan Amerika sehingga mereka menjuluki Kapten Sakae Oba sebagai “The Fox” atau Sang Rubah (sejenis srigala yang terkenal dengan kecerdikannya).

Untuk mengalahkan Jepang pada Perang Dunia ke-2, pasukan Amerika menyerang pulau yang sangat strategis bagi militer Jepang yaitu Pulau Saipan yang terletak di Kepulauan Mariana Jepang pada tanggal 15 Juni 1944.
Pada serangan itu, Amerika mengerahkan 70.000 tentara sedangkan Pulau Saipan hanya dijaga oleh 20.000 tentara Jepang. Akibatnya bisa ditebak, pasukan Jepang kalah dan yang masih hidup melarikan diri ke gunung.

Sesuai dengan tradisi Jepang, para tentara Jepang yang malu dengan kekalahannya melakukan harakiri atau bunuh diri tetapi ada beberapa tentara Jepang yang memutuskan tidak melakukan harakiri dan bertekad untuk tetap melawan pasukan Amerika, salah satunya adalah Kapten Sakae Oba karena menurut Kapten Sakae Oba, berperang bukan hanya untuk mati tetapi untuk menang.

Dengan keberanian yang luar biasa, sekitar 4000 tentara Jepang yang tidak melakukan harakiri itu menyerang pasukan Amerika di Pulau Saipan sebelah barat pada tanggal 7 Juli 1944. Pertempuran yang dikenang dengan nama Perang Saipan itu benar-benar dahsyat karena hampir semua tentara Jepang dan 2000 tentara Amerika tewas hanya dalam waktu beberapa jam, hanya sedikit tentara Jepang yang bertahan hidup salah satunya adalah Kapten Sakae Oba.
Kapten Sakae Oba dengan puluhan anak buahnya yang masih hidup melarikan diri ke gunung dan bertekad masih tetap akan melakukan perlawanan. Tentara Amerika tentu saja tidak tinggal diam dan melakukan pengejaran, pasukan Amerika yang melakukan pengejaran itu dipimpin oleh Kapten Herman Lewis.

Pasukan Amerika pimpinan Kapten Herman Lewis berhasil melacak arah Kapten Sakae Oba melarikan diri karena kelembutan hati Kapten Sakae Oba sendiri. Pada waktu lari ke gunung, Kapten Sakae Oba dan anak buahnya menemukan sebuah rumah yang semua penghuninya mati karena mereka lebih suka bunuh diri daripada menyerah pada tentara Amerika, tapi ternyata di rumah itu masih hidup seorang bayi.
Dengan keadaannya sebagai buronan, Kapten Sakae Oba dan anak buahnya tentu saja tidak mungkin merawat bayi itu maka agar bayi itu bisa tetap hidup, Kapten Sakae Oba mengikat pita merah di rumah bayi itu dengan harapan ditemukan oleh pasukan Amerika walaupun para anak buahnya tidak setuju karena membuat arah pelarian mereka diketahui oleh pasukan Amerika.

Tindakan kemanusiaan Kapten Sakae Oba itu berhasil karena ketika pasukan Kapten Herman Lewis sampai di rumah si bayi, pita merahnya menarik perhatian sehingga bayi itupun ditemukan oleh Kapten Herman Lewis.
Kapten Herman Lewis ternyata juga punya rasa kemanusiaan seperti Kapten Sakae Oba sehingga ia memerintahkan anak buahnya untuk merawat bayi itu. Tapi akibatnya sangat fatal karena pasukan Amerika jadi tahu arah pelarian Kapten Sakae Oba dan anak buahnya.

Walaupun arah pelariannya sudah diketahui tetapi tetap tidak mudah bagi Pasukan Kapten Herman Lewis untuk menangkap Kapten Sakae Oba karena Kapten Sakae Oba sudah menyiapkan jebakan-jebakan yang bisa menewaskan tentara Amerika.

Sampai suatu ketika di tengah hutan, Kapten Sakae Oba bertemu dengan sekitar 200 rakyat Jepang yang juga tidak sudi menyerah pada tentara Amerika sehingga mereka juga melarikan diri ke gunung.
Pada awalnya Kapten Sakae Oba meninggalkan 200 rakyat Jepang itu karena berniat melawan pasukan Amerika tanpa melibatkan mereka. Tetapi karena tiba-tiba datang pesawat tempur Amerika yang memborbardir 200 rakyat Jepang itu maka Kapten Sakae Oba bertekad untuk melindungi mereka.
Kapten Sakae Oba segera memerintahkan untuk membangun 3 kamp untuk 200 rakyat Jepang itu agar bisa tersembunyi dari pasukan Amerika.

Walaupun kamp-kamp buatan Kapten Oba itu akhirnya diketahui oleh tentara Amerika, Kapten Oba dan para pengikutnya tetap tidak mau menyerah begitu saja. Dengan cerdiknya, Kapten Sakae Oba bisa memanfaatkan hutan di Pulau Saipan yang penuh dengan bukit dan gua-gua itu untuk bersembunyi sehingga tidak terlihat oleh pasukan Amerika. Bahkan anak buah Kapten Sakae Oba bisa melakukan serangan balik yang sangat merepotkan pasukan Kapten Herman Lewis.
Dalam usahanya untuk menyergap Kapten Sakae Oba dan para pengikutnya, anak buah Kapten Herman Lewis hanya bisa menewaskan 2 tentara Jepang dan menangkap 6 orang itupun hanya rakyat biasa (bukan tentara) tetapi di pihak Amerika belasan tentaranya tewas.
Kecerdikan strategi tempur Kapten Sakae Oba itu membuat Kapten Herman Lewis sangat kagum sehingga ia menjuluki Kapten Sakae Oba sebagai “The Fox”.

Tetapi akhirnya Kapten Sakae Oba mulai berubah pikiran karena kehabisan makanan dan obat-obatan. Kapten Sakae Oba sudah memerintahkan 3 orang untuk mencuri makanan dan obat-obatan dari pasukan Amerika yaitu Chieko Aono (seorang perawat wanita yang sangat benci pada tentara Amerika karena keluarganya terbunuh oleh tentara Amerika) dengan dikawal 2 tentara anak buah Kapten Sakae Oba, tetapi 3 orang utusan Kapten Sakae Oba itu gagal, 2 anak buah Kapten Sakae Oba tewas tertembak sedangkan Chieko Aono tertangkap.
Maka agar 200 rakyat Jepang pengikutnya tetap bertahan hidup, dengan berat Hati Kapten Sakae Oba terpaksa menyuruh 200 rakyat Jepang itu untuk menyerahkan diri pada pasukan Amerika sedangkan Kapten Sakae Oba dan anak buahnya tetap tidak menyerah dan akan melanjutkan perlawanan.

Kapten Herman Lewis yang sadar bahwa Kapten Sakae Oba sulit untuk ditaklukkan secara militer menggunakan cara halus tanpa kekerasan untuk membuat Kapten Sakae Oba menyerah seperti menyebarkan brosur yang isinya meminta untuk menyerah dan mengirimkan seorang Jepang yang mau diajak bekerjasama dengan Amerika untuk membujuk Kapten Sakae Oba tetapi semua usaha Kapten Herman Lewis itu gagal.
Bahkan ketika akhirnya Negara Jepang menyerah pada tahun 1945 karena 2 kotanya yaitu Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh pasukan sekutu, Kapten Sakae Oba tetap tidak mau turun gunung dan menyerah pada pasukan Amerika.

Hati Kapten Sakae Oba akhirnya luluh juga setelah atasannya yaitu seorang Kolonel memerintahkannya untuk menyerah.
Akhirnya pada tanggal 1 Desember 1945, Kapten Sakae Oba memimpin 47 anak buahnya yang masih hidup untuk turun gunung dan menyerahkan diri pada pasukan Amerika.
Kapten Herman Lewis ternyata sangat terkesan dengan kegigihan dan kecerdikan strategi tempur Kapten Sakae Oba sehingga ia menyambut penyerahan diri Kapten Sakae Oba dan anak buahnya dengan upacara militer yang megah.

Opini Saya Tentang Film Ini :
Walaupun film ini diangkat dari kisah nyata tetapi tidak semua cerita dan tokoh di film ini benar-benar nyata karena ada beberapa yang sengaja diubah atau ditambahkan agar cerita film ini lebih dramatis dan menarik. Bagi saya hal itu tidaklah penting karena yang penting film ini enak ditonton dan cukup menghibur, Saya memang menonton film ini hanya sebagai hiburan dan bukan sebagai referensi sejarah hehehe…

Tidak hanya cukup menghibur tapi saya juga cukup terkesan dengan acting para pemainnya yang sangat meyakinkan terutama acting pemeran Kapten Sakae Oba (Yutaka Takenouchi) yang benar-benar bisa menampilkan karakter seorang pemimpin yang sangat kharismatik sehingga disegani oleh kawan maupun lawan.
Akhir kata film ini cukup saya rekomendasikan karena benar-benar bisa menampilkan kegigihan, keberanian, kepemimpinan dan semangat cinta tanah air.

Foto asli menyerahnya Kapten Oba pada pasukan Amerika
Inilah foto asli Kapten Oba ketika menyerah pada tanggal 1 Desember 1945