Thursday, April 14, 2011

"?" (TANDA TANYA)

Genre : drama
Sutradara : Hanung Bramantyo
Pemain : Revalina S Temat,Reza Rahadian,Agus Kuncoro,Endhita,Rio Dewanto,Henky Sulaeman
Tanggal rilis : 7 April 2011
Durasi : 90 menit

Film yang bertema kerukunan antar umat beragama ini berlokasi di kota Semarang pada awal tahun 2010.
Hampir sepertiga dari durasi film ini berisi perkenalan tentang karakter dan latar belakang tokoh utama dari film yaitu :

Menuk
Seorang wanita beragama Islam yang cantik dan taat beribadah. Menuk bekerja di sebuah restoran Cina bernama Canton Chinese Food yang dikelola seorang Tionghoa bernama Tan Kat Sun.






Soleh
Pria beragama Islam yang merupakan suami Menuk. Dalam film ini digambarkan Soleh sangat frustasi karena menganggur dan tidak juga mendapat pekerjaan padahal ia sangat ingin menjadi pahlawan bagi istri dan keluarganya. Setelah berusaha kesana-kemari akhirnya Soleh mendapat pekerjaan juga yaitu sebagai anggota Banser NU.


Surya
Seorang Pria beragama Islam yang berprofesi sebagai bintang film tetapi bintang film gagal karena dalam karir artisnya selama 10 tahun, ia hanya menjadi tokoh figuran itupun berperan sebagai tokoh jahat.
Walaupun gagal dalam karirnya, Surya mendapat pacar yang tidak hanya cantik tapi juga baik dan penuh pengertian yaitu Rika.

Rika
Seorang janda beranak satu yang baru saja pindah agama menjadi Katolik setelah bercerai dengan suaminya, hal itu tentu saja menimbulkan cercaan dan hinaan dari tetangganya. Walaupun begitu, Rika tetap tidak menyimpan dendam sehingga ia tetap mengijinkan anak laki-laki satu-satunya yang bernama Abi untuk tetap beragama Islam. Selain berpacaran dengan Surya yang beragama Islam, Rika juga bersahabat baik dengan Menuk yang juga beragama Islam.

Tan Kat Sun
Seorang pria Tionghoa beragama Kong Hu Chu yang merprofesi sebagai pengusaha restoran Cina tempat Menuk bekerja.
Tan Kat Sun sangat menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama sehingga ia selalu memberi waktu bagi para karyawannya yang sebagian besar beragama Islam itu untuk Sholat. Tidak hanya itu, Tan Kat Sun juga memisahkan menu makanan di restorannya yang mengandung daging babi dengan makanan lain. Alat-alat untuk memasak dan menyajikannya seperti penggorengan, pisau, sendok dan garpu juga dipisahkan.
Sayangnya Tan Kat Sun kurang bahagia karena anaknya yang bernama Ping Hen atau Hendra selalu membantah perintahnya dan tidak mau bertoleransi dengan agama lain.

Hendra
Anak laki-laki Tan Kat Sun yang juga beragama Kong Hu Chu. Sifat Hendra memang berbeda 180 derajat dengan ayahnya, Hendra memusuhi agama dan etnis lain bahkan ia berani berkelahi karenanya.
Sebenarnya sifat beringas Hendra itu hanyalah pelampiasan karena ia jatuh cinta kepada Menuk tetapi Menuk memilih untuk menikah dengan Soleh karena agamanya sama.


Semua tokoh-tokoh utama pada film itu disatukan ketika sebuah Gereja Katolik merayakan malam Jumat Agung (malam sebelum Paskah yang memperingati wafatnya Yesus Kristus).

Pada peringatan Jumat Agung, biasanya di gereja diadakan pertunjukan drama yang menceritakan sengsara Yesus ketika disalib. Surya yang sudah bosan hanya berperan sebagai pemain figuran tokoh jahat akhirnya menerima tawaran Rika untuk berperan sebagai Yesus.
Pada awalnya hal itu tentu saja menjadi dilema yang luar biasa bagi Surya, bagaimana mungkin ia yang Muslim itu berperan sebagai Yesus? Tetapi setelah mendapat ijin dari seorang Ustad, akhirnya Surya mantab dengan keputusannya.

Menuk dan Hendra ikut datang juga di gereja itu karena restorannya mendapat order untuk  menyediakan konsumsi bagi para petugas drama sengsara Yesus.

Toleransi antar umat beragama benar-benar terjadi karena gereja yang menyelenggarakan peringatan Jumat Agung itu keamanannya dijaga oleh Banser NU yang Islam itu dan Soleh diikut sertakan.
Dua jam sebelum drama Sengsara Yesus dimainkan sempat terjadi konflik berdasar agama yaitu :
  • Soleh sempat ragu mengapa mereka menjaga keamanan perayaan keagamaan dari agama lain tetapi keraguan Soleh itu hilang setelah salah satu temannya yang juga Banser NU berkata, “Agama kita telah tercoreng karena ulah teroris yang mengebom gereja-gereja itu maka tugas kita untuk membersihkan lagi nama agama kita, INILAH JIHAD”.
  • Salah satu umat Katolik yang baru saja dibabtis berusaha menggagalkan drama Sengsara Yesus itu karena pemeran Yesus berasal dari agama lain tetapi masalah itu bisa selesai karena Sang Pastor pemimpin gereja berkata,“PERNAHKAN KEIMANAN BISA HANCUR KARENA SEBUAH DRAMA?”

Tetapi masalah timbul lagi karena Hendra bertemu dengan Soleh. Hendra yang menganggap Soleh merebut Menuk mencari gara-gara dengan mengeluarkan kata-kata hinaan, soleh terpancing emosinya dan terjadilah perkelahian. Untunglah perkelahian bisa selesai karena dipisah oleh para Banser NU dan jemaat gereja.

Hendra tetap belum kapok juga. Ketika tiba hari raya bagi umat Islam yaitu Idul Fitri, Tan Kat Sun sudah memutuskan untuk menutup restorannya dan meliburkan semua karyawannya untuk menghormati Umat Islam yang sedang merayakannya.
Tetapi tanpa sepegetahuan ayahnya, Hendra tetap membuka restoran dan memanggil semua karyawannya untuk bekerja.
Tan Kat Sun akhirnya tahu tidakan nekad Hendra dan berusaha mencegahnya tetapi gagal.

Tindakan Hendra yang tetap membuka restorannya yang juga menjual makanan dari babi di hari raya Idul Fitri itu tentu saja menimbulkan amarah Soleh yang juga dibakar rasa cemburu dengan Hendra karena pernah jatuh cinta pada Menuk.
Dengan dibantu teman-temannya, Soleh mengobrak-abrik restoran Tan Kat Sun. Bahkan karena tidak bisa mengendalikan emosinya, Soleh memukul Tan Kat Sun hingga tewas.

Karena peristiwa yang menewaskan ayahnya itu, Hendra akhirnya sadar dengan semua kesalahannya dan tidak lagi memusuhi para Muslim bahkan akhirnya Hendra berpindah agama menjadi Islam.

Tiba saatnya hari raya bagi pemeluk agama Kristen yaitu Natal dan Banser NU ditugaskan lagi untuk menjaga keamanan gereja-gereja yang merayakan Natal.
Terjadilah peristiwa yang mengharukan ini, Soleh yang juga bertugas sebagai Banser NU menemukan bom yang dipasang di sebuah gereja dan siap meledak. Demi menyelamatkan ratusan umat Katolik di gereja yang sedang merayakan Natal, Soleh mengambil bom itu kemudian membawanya keluar dari gereja.

Apa mau dikata, setelah Soleh sampai di tempat yang cukup jauh dari gereja, bom yang dibawanya meledak dan menewaskannya.
Cerita kepahlawanan Soleh ini memang kelihatan berlebihan atau lebay tapi kisah ini diangkat dari kisah nyata lo... sumbernya klik disini.
Ketika tiba perayaan tahun baru 2011, semua warga Semarang apapun etnis dan agamanya bersama-sama merayakan malam tahun baru di sebuah pasar.
Untuk mengenang jasa Soleh sang pahlawan yang berhasil menyatukan semua warga Semarang walaupun berbeda-beda etnis dan agama, pasar itu yang tadinya bernama Pasar Baru diubah namanya menjadi Pasar Soleh.

Opini saya tentang film ini:
Sang sutradara film ini yaitu Hanung Bramantyo memang terkenal berani membuat film dengan tema yang sensitive dan kontroversial.

Tapi mohon tidak ditanggapi dengan berlebihan apalagi emosi karena menurut saya yang penting adalah pesan moral film ini yaitu tentang kerukunan antar umat beragama yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan Negara kita.

Bagaimanapun juga tidak mungkin kan Tuhan yang Maha Baik, Maha Pengasih dan Maha Penyayang itu mengajarkan tentang kebencian, permusuhan bahkan kekerasan, ya kan? Hehehe..
Seperti yang dikatakan Menuk dalam film ini, “TUHAN MENGAJARKAN CINTA MELALUI AGAMA YANG BERBEDA-BEDA.”

Alur cerita yang tidak membosankan dan acting para pemainnya yang bagus juga membuat film ini semakin nyaman ditonton, membuat saya dan para penonton lainnya di bioskop sangat terkesan sehingga kami bertepuk tangan ketika film ini selesai.

Tuesday, April 5, 2011

HAUNTED CHANGI

Genre : horor
Sutradara : Andrew Lau
Pemain : Andrew Lau, Sheena Chung, Farid Azlam, Audi Khalis
Tanggal rilis : 2 September 2010
Durasi : 85 minutes

Film Singapura ini bercerita tentang 4 muda-mudi yang walaupun tidak begitu memahami tentang supranatural tetapi nekat membuat film dokumenter di tempat yang paling berhantu di Singapura yaitu bekas rumah sakit Changi, mereka main-main dengan hantu-hantu disana dengan hanya mengandalkan keahlian mereka membuat film dan peralatan sinema yang canggih.
Empat pemuda itu terdiri dari 3 laki-laki yaitu Andrew (sebagai sutradara), Farid (narator), Audi (kamerawan) dan 1 perempuan bernama Sheena (narator dan produser).

Apakah rumah sakit Changi (Changi Hospital) itu? Pada awalnya di tahun 1930 an tempat itu bukan rumah sakit tetapi barak militer Inggris (pada waktu itu Singapura adalah koloni Inggris). Pada Perang Dunia ke-2 (tahun 1942) , Tentara Jepang masuk ke Singapura dan mengalahkan tentara Inggris. 

Tentara Jepang pada Perang Dunia ke-2 yang terkenal kejam itu mengubah barak militer Changi sebagai tempat mengeksekusi tawanan perang, ribuan tawanan perang tentara maupun sipil dipenggal kepalanya disana. Bahkan konon tempat itu digunakan juga oleh tentara Jepang untuk menyiksa tawanannya dan tempat untuk eksperimen kedokteran yang kejam.
Setelah perang Dunia ke-2 selesai tahun 1945 dan Jepang kalah, terjadi pembalasan dendam, tentara-tentara Jepang ganti dieksekusi di barak militer Changi itu.

Pada tahun 1950an barak militer Changi diubah menjadi rumah sakit tetapi pada tahun 1990an lokasi rumah sakit dipindah sehingga gedung rumah sakit Changi ditinggalkan dan dibiarkan tak terurus.
Karena dulu banyak yang mati mengerikan, gedung bekas rumah sakit Changi itu menjadi tempat paling angker di Singapura.

Pada awalnya Andrew dan kawan-kawan sadar dengan bahaya keangkeran bekas Rumah Sakit Changi itu sehingga mereka melakukan survey awal di siang hari. Pada survey itu, mereka tidak hanya mendapati gedung yang berantakan dan penuh corat-coret tetapi juga menemukan ruang penyiksaan dan terowongan bawah tanah.
Selain itu mereka juga bertemu dengan sekelompok anak muda yang datang untuk mencoret-coret, mereka memang hanya berani datang di siang hari dan tidak berani di malam hari karena terlalu menakutkan.

Tetapi Andrew si sutradara memang nekat, pada hari berikutnya dia datang sendiri ke bekas Rumah Sakit Changi dan melakukan beberapa pengambilan gambar.
Bekas Rumah Sakit Changi menunjukkan keangkerannya karena Andrew menangkap gambar sesosok bayang tanpa kepala tetapi yang lebih menghebohkan, Andrew bertemu dengan penghuni liar bekas Rumah Sakit Changi yaitu seorang wanita Cina bernama Xiao Juan.
Aneh kan? Kok ada ya.. yang berani tinggal sendirian di tempat yang sangat angker itu.

Dari hasil wawancara Andrew, Xiao juan datang dari Cina ke Singapura untuk bekerja di restoran tetapi malah terjebak di dunia prostitusi dan dijadikan pelacur. Oleh karena itulah Xiao Juan melarikan diri ke bekas Rumah Sakit Changi.

Setelah memahami seluk-beluk ruangan-ruangan bekas Rumah Sakit Changi, barulah Andrew dan kawan-kawan berani datang ke tempat itu pada malam hari, itupun setelah mereka menggunakan seorang Bhiksu untuk mengusir roh-roh jahat.
Tidak hanya itu, Andrew dan kawan-kawan juga mendatangkan tim pemburu hantu.  Tetapi setelah Tim Pemburu Hantu mengalami sendiri keangkeran bekas Rumah Sakit Changi yaitu kameranya mendapati bayangan-bayangan tanpa kepala, mereka ketakutan dan melarikan diri.

Walaupun bekas Rumah Sakit Changi menunjukkan lagi keangkerannya, Andrew dan kawan-kawan tetap tidak kapok. Andrew dan kawan-kawan nekat menyusuri sendiri bekas Rumah Sakit Changi walaupun tidak didampingi tim pemburu hantu dan akhirnya mereka “kena batunya”. Andrew dan kawan-kawan mendapat penampakan hantu wanita sehingga mereka lari ketakutan, begitu takutnya sehingga handphone Sheena tertinggal di sana dan Farid jatuh sakit.

Tetapi Andrew si sutradara tetap bandel, ia menganggap hantu perempuan yang dilihat ketiga temannya adalah Xiao Juan. Parahnya lagi, walaupun sudah dilarang teman-temannya, Andrew tetap sering datang sendiri ke bekas Rumah Sakit Changi kemudian melakukan wawancara dengan Xiao Juan sambil merekamnya dengan video.
Rupanya Andrew telah menjalin hubungan asmara dengan Xiao Juan.
Sampai suatu ketika handphone Andrew dihubungi Xiao Juan melalui handphone Sheena yang tertinggal di bekas Rumah Sakit Changi. Andrew yang menganggap panggilan Xiao Juan itu sebagai peluang emas untuk mengungkap misteri bekas Rumah Sakit Changi segera pergi ke bekas Rumah Sakit Changi di malam hari, tetapi Andrew hanya bisa mengajak Audi karena Sheena sudah benar-benar kapok untuk datang lagi kesana dan Farid masih juga belum sembuh dari sakitnya.

Dalam perjalanan ke bekas Rumah Sakit Changi, sopir taksi  yang ditumpangi Andrew dan Audi sudah memperingatkan agar tidak datang ke bekas Rumah Sakit Changi karena sangat berbahaya tetapi kedua pemuda itu tetap bandel.

Sesampainya di bekas Rumah Sakit Changi terjadi perpecahan antara Andrew dan Audi karena di pesannya melalalui handphone, Xiao Juan akan menunggu di depan bekas Rumah Sakit Changi tetapi ternyata Xiao Juan tidak ada disana.
Andrew memilih untuk mencari Xiao Juan ke dalam bekas Rumah Sakit Changi sedangkan Audi menunggu di pintu masuknya.

Setelah masuk sampai jauh ke dalam bekas Rumah Sakit Changi, akhirnya Andrew menemukan sesosok tubuh yang dibungkus kain hitam yang dikiranya adalah Xiao Juan. Betapa terkejutnya Andrew karena setelah kain hitam itu dibuka ternyata isinya adalah mayat yang sudah membusuk bahkan ada ular kobra yang keluar dari sana.

Andrew lari ketakutan dan dengan susah payah akhirnya Andrew menemukan pintu keluar tetapi ketika Andrew akan keluar, ia disabet pedang samurai hingga mati oleh Audi yang ternyata kerasukan arwah tentara Jepang.
Begitulah nasib kedua pemuda nekat itu, Andrew mati sedangkan Audi dipenjara karena membunuh Andrew.

Pada akhir film ditampilkan rekaman video Andrew ketika mewawancarai Xiao Juan. Pada rekaman video itu Andrew yakin bahwa ia telah mengambil gambar Xiao Juan ketika sedang duduk di kursi tetapi di rekaman video itu hanya tampak kursinya saja.
Maka jelaslah bahwa Xiao Juan bukan manusia tetapi hantu dan Andrew berhasil dijebaknya hingga mati.

Opini saya tentang film ini :
Karena film ini berisi adegan-adegan seperti di film dokumenter, apalagi lokasi bekas Rumah Sakit Changi yang sangat angker itu memang benar-benar ada di Singapura, film ini kelihatan seperti kisah nyata yang difilmkan oleh Andrew, Audi, Farid dan Sheena.
Tapi jangan terkecoh, cerita di film ini hanya fiktif belaka. Dalam istilah perfilman, film jenis itu disebut film mockumentary.

Yang membuat saya benar-benar kagum, di film ini tidak dipenuhi dengan banyak penampakan hantu-hantu tetapi film horor ini cukup mencekam. Ternyata film horor yang benar-benar menyeramkan tidak harus banyak menampilkan penampakan hantu yang menakutkan dan menjijikkan seperti film-film horor Indonesia saat ini ya.. hehehe...

Akhir kata, film horor ini cukup menyeramkan makanya jangan ngaku sebagai penggemar film horor kalau belum nonton film ini hehehe...