Wednesday, February 17, 2010

ICHI

Sutradara : Fumihiko Sori
Pemain : Haruka Ayase, Takao Osawa, Yosuke Kubozuka, Shido Nakamura, Akira Emoto
Tanggal rilis : 25 Oktober 2008
Durasi : 120 menit

Film dengan lokasi waktu Jepang kuno ini bercerita tentang seorang gadis buta yatim piatu yang ahli ilmu pedang dan bermain shamisen (sejenis gitar jepang dengan 3 senar) bernama Ichi. Ketika kecil, Ichi diasuh seorang pendekar buta ahli pedang yang sangat terkenal bernama Satoichi.
Satoichi menitipkan Ichi ke perkumpulan shamisen sehingga Ichi menjadi mahir bermain shamisen dan bisa mencari nafkah dengan menjadi pengamen shamisen. Selain itu, Satoichi juga mengajarkan ilmu pedangnya kepada Ichi sehingga Ichi juga sangat mahir ilmu pedang.

Ketika sudah berusia remaja, Ichi diusir dari perkumpulan shamisen karena diperkosa oleh anak pemimpin perkumpulan shamisen. Sejak saat itu Ichi tidak pernah bertemu lagi dengan Satoichi dan mengembara dari satu kota ke kota lainnya dengan temannya sesama pengamen shamisen buta yang juga diusir dari perkumpulan karena nyambi bekerja sebagai pelacur.

Suatu ketika Ichi mendapat teman baru seorang samurai pengembara bernama Toma. Pada waktu itu Ichi dan teman pelacurnya diganggu oleh gerombolan perampok anak buah perampok yang paling ditakuti bernama gerombolan Banki dan Toma datang menolongnya.
Tetapi Toma hanya pakaiannya saja yang mirip pendekar samurai tetapi dia sedikitpun tidak bisa bermain pedang bahkan mengeluarkan pedang dari sarungnya saja tidak bisa.. Toma menolong Ichi dan temannya dengan cara memberi uang kepada perampok tetapi perampok itu tetap menyerang Ichi.
Akhirnya Ichi sendiri yang membunuh perampok-perampok itu dengan keahlian pedangnya.

Sejak saat itu, Ichi meninggalkan teman pelacurnya untuk mengembara mencari Satoichi dan Toma mengikutinya.
Sampai pada suatu ketika, Ichi dan Toma sampai di sebuah kota kecil bernama Bito dan mendapat teman baru seorang anak laki-laki bernama Kotaro. Kota Bito dipimpin oleh seorang pemuda bernama Toraji yang merupakan anak pimpinan yakusha (mafia jepang kuno) bernama Shirakawa.
Pada saat itu Kota Bito dalam keadaan bahaya karena selalu diganggu oleh gerombolan perampok Banki.

Di kota Bito, Ichi dan Toma kembali diganggu oleh anak buah Banki yang berjumlah 5 perampok tetapi Ichi kembali berhasil membunuh mereka dengan ilmu pedangnya. Pada saat itu datang Toraji dan mengira Toma yang mengalahkan kelima perampok itu. Terkesan dengan “kehebatan” Toma, Toraji menawari Toma menjadi pengawal pribadinya untuk menghadapi gerombolan Banki. Karena gajinya sangat besar, Toma menyetujui tawaran itu sedangkan Ichi memutuskan untuk kembali menjadi pengamen shamisen.

Suatu ketika terjadi pertengkaran antara Toma dan Ichi. Toma mengkritik Ichi karena tidak mau membantu Toraji dan rakyatnya dari ancaman gerombolan Banki. Karena terlalu jengkel, Toma menantang Ichi bermain pedang tetapi agar tidak terlalu berbahaya, pedang diganti tongkat kayu.
Terjadi hal yang mengejutkan karena dengan pedang yang diganti tongkat kayu, Toma bisa mengalahkan Ichi.
Ternyata Toma benar-benar seorang samurai yang ahli pedang tetapi Toma menjadi takut mengeluarkan pedang karena trauma dengan masa kecilnya. Ketika kecil, Toma pernah membuat buta ibunya dengan pedangnya.

Sementara itu, Toraji karena merasa sudah aman dengan adanya Toma mengadakan pertunjukan kesenian untuk menyenangkan raknyatnya. Tiba-tiba datang anak buah Banki memporak-porandakan pertunjukan kesenian itu.
Toma berusaha menghadapi anak-anak buah Banki tetapi karena masih trauma mengeluarkan pedang, ia dipukul sampai pingsan oleh anak buah Banki.

Toma yang pingsan akan dibawa ke markas Banki tetapi datang Ichi dan mengaku bahwa ia yang sebenarnya membunuh anak-anak buah Banki. Pada awalnya para anak buah Banki tidak mempercayainya tetapi setelah Ichi menunujukkan keahlian pedangnya, mereka percaya dan membawa Ichi ke markas Banki.
Ichi menurut saja dibawa ke markas Banki karena Ichi memang ingin balas dendam kepada Banki yang dulu telah membunuh kedua orang tuanya.

Ketika sampai di markas Banki, Ichi menantang Banki bertarung. Tetapi ternyata ilmu pedang Banki lebih hebat sehingga Ichi kalah. Untung saja Banki tidak membunuh Ichi tetapi hanya menghajarnya sampai pingsan kemudian Ichi dikurung di penjara.
Nasib Toma tak kalah tragis dengan Ichi, ia dihajar sampai babak belur oleh Toraji dan rakyatnya karena dianggap telah menipu.
Toraji dan rakyatnya berhenti menghajar Toma setelah Toma berjanji akan membebaskan Ichi.

Walaupun tidak dengan ilmu pedang tetapi dengan kecerdikannya, Toma dengan dibantu Kotaro dan ayahnya berhasil membawa lari Ichi dari markas Banki kemudian membawanya ke kota Bito.
Banki tentu saja sangat marah kemudian menyerbu kota Bito dengan seluruh anak buahnya tetapi penduduk kota Bito tidak gentar, Toraji dan pasukannya siap menghadang gerombolan Banki dengan pedang di tangan.

Terjadilah pertempuran antara gerombolan Banki dan penduduk kota Bito, Ichi tidak ikut bertempur karena masih pingsan oleh hajaran Banki sedangkan Toma bersembunyi karena masih trauma dengan pedang.

Pertempuran ternyata seimbang, korban di kedua belah pihak sama banyaknya sehingga hanya tinggal beberapa orang saja. Untuk menentukan pemenangnya maka pemimpin masing-masing harus bertarung. Karena Toma masih bersembunyi, Toraji sendiri yang akan menghadapi Banki.
Tetapi tiba-tiba Toma keluar dari persembunyiannya kemudian menantang Banki. Disinilah trauma Toma sembuh, dia berani mengeluarkan pedangnya dan terjadilah duel pedang yang seru antara Toma dan Banki.

Toma dan Banki ternyata seimbang, keduanya sama-sama tertusuk pedang dan sama-sama roboh. Ichi yang sudah sadar dari pingsannya berusaha menolong Toma tetapi terlambat, Toma menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Banki yang belum mati kemudian bangkit dan menyerang Ichi tetapi Ichi sudah siap dan berhasil menusuk Banki hingga tewas sekaligus membalaskan dendam kematian kedua orang tuanya.

Gerombolan Banki sudah punah dan penduduk Kota Bito bisa hidup dengan tentram. Bagaimana dengan Ichi? Dia memilih untuk meneruskan pengembaraannya mencari ayah angkatnya, Satoichi.
Opini saya tentang film ini :
Seperti film action Jepang jenis laga dengan lokasi waktu Jepang kuno lainnya, film ini dipenuhi adegan pertarungan yang berdarah-darah. Tetapi ada yang berbeda, adegan pertarungan pedang ditampilkan dengan singkat tetapi cukup indah dan mendebarkan.

Walaupun begitu saya merasa kecewa dengan endingnya karena saya berharap Toma tetap hidup dan kembali menjadi pahlawan di mata Toraji dan rakyatnya. Tetapi kemudian saya bisa maklum karena film ini judulnya “Ichi” bukan “Toma”.

3 comments:

  1. http://www.butikbella.co.cc
    wah.. dari sinopsisnya sih keren banget neh film.. ntar kalau ada waktu pengen nonton deh kayanya.. tnx info film nya yah.. :)

    ReplyDelete
  2. blognya mantabs,cari film dr sini aja d

    ReplyDelete
  3. 2hari lalu lihat film ini lgsg jatuh cinta...kereeen bgt.and so, get find all about this film...and i choose to read your blogs^.^

    pemainna jg keren..cwekna trnyta seksi..hehe.meskipun sayang pemain laki2nya si bysa ja..mklum,krn backgroun na jadul kali y..
    thanx for ur review.
    skalian ijin copas y..

    arigatou gozaimashita

    ReplyDelete