Friday, December 19, 2014

EXODUS : GODS AND KINGS

Sutradara : Ridley Scott
Pemain :  Christian Bale,Joel Edgerton,John Turturro,Aaron Paul,Ben Mendelsohn,Sigourney Weaver,Ben Kingsley
Musik : Alberto Iglesias
Tanggal rilis : 12 Desember 2014
Durasi : 150 menit

Film yang terinspirasi dari Kitab Keluaran (salah satu Kitab dari Perjajian Lama) ini bercerita tentang keadaan Bangsa Israel yang diperbudak di Mesir selama 400 tahun di tahun 1200 sebelum masehi. Pada waktu itu muncul 2 tokoh yang sangat berperan pada kejayaan Mesir karena jago strategi perang yaitu Ramses dan Musa,  kedua orang itu bersahabat dengan akrab.
Ramses adalah putra mahkota dari pemimpin tertinggi Mesir atau disebut Firaun sedangkan Musa adalah jendral Mesir yang sangat ahli berperang sehingga banyak memenangkan perang untuk Mesir. Karena kemampuannya, Firaun sebenarnya lebih memilih Musa untuk menggantikannya tapi hal itu tidak mungkin terjadi karena Musa bukan anaknya.


Kenyataan lain, Musa sebenarnya bukan orang Mesir tapi sebenarnya orang Israel.  Bagaimana ceritanya Musa dari bangsa budak bisa menjadi jendral Mesir? Dan bagaimana juga ceritanya bangsa Israel yang katanya adalah bangsa terpilih bisa menjadi budak di Mesir? Begini ceritanya :
Bangsa Israel bisa tinggal di Mesir berkat jasa seorang Nabi bernama Yusuf. Yusuf dibuang oleh kesebelas saudaranya yang iri karena Yusuf paling disayangi oleh ayah mereka yaitu Yakub. Dalam pembuangan, Yusuf akhirnya sampai di Mesir dan bekerja disana.
Karena diberkati Tuhan, Yusuf selalu berhasil dalam pekerjaanya dan juga ahli menafsirkan mimpi sehingga karirnya meningkat dengan pesat bahkan bisa menjadi wakil dari Firaun. Berkat kecerdasan Yusuf, Mesir bisa menjadi kerajaan yang jaya dan makmur.

Berkat jasa-jasa Yusuf, Firaun mengijinkan Yusuf membawa keluarganya yang merupakan cikal-bakal bangsa Israel itu untuk tinggal di Mesir. Maka beranak-pinaklah orang Israel di Mesir dan mereka hidup tentram di sana.
Tapi nasib orang Israel di Mesir berubah setelah Yusuf wafat dan Firaun yang mempercayainya juga wafat. Firaun pengganti tidak mengenal Yusuf dan juga jasa-jasanya pada Mesir sehingga mulai timbul rasa iri dan benci pada orang Israel yang berkembang dengan pesat di Mesir. Firaun itu takut orang Israel yang tadinya berjumlah sedikit di Mesir (minoritas) makin bertambah banyak sehinga menyaingi orang-orang Mesir sendiri. Sejak saat itu orang Israel ditindas dengan cara dijadikan budak dan disuruh melakukan pekerjaan berat seperti membangun bangunan-bangunan yang megah bagi orang Mesir.

Berkat perlindungan Tuhan, semakin dibenci dan ditindas, orang Israel malah semakin bertambah banyak maka Firaun melakukan hal yang lebih kejam yaitu menyuruh bidan-bidan untuk membunuh bayi laki-laki Israel yang baru saja dilahirkan. Pada waktu itu seorang bayi laki-laki Israel berhasil selamat dari pembunuhan dan bisa disembunyikan sehingga tetap hidup sampai umur 3 bulan. Tapi orangtua bayi itu merasa tidak mampu lagi menyembunyikannya sehingga membungnya ke Sungai Nil dalam sebuah keranjang. Di Sungai Nil, bayi itu ditemukan oleh putri Firaun lalu diadopsi menjadi anak dan diberi nama Musa yang berarti “diselamatkan dari air”.
Begitulah ceritanya Musa dari bangsa budak bisa menjadi bangsawan Mesir dan karena kecakapannya bisa menjadi Jendral.

Pada awalnya Musa sendiri tidak tahu bahwa di adalah seorang Israel sampai pada suatu ketika Musa berkunjung ke pemukiman orang Israel yang sedang disuruh untuk membuat bangunan megah. Pada saat itu ada seorang laki-laki tua pemimpin Israel bernama Nun yang mengenali Musa sebagi orang Israel dan yakin bahwa Musa adalah utusan Tuhan untuk membebaskan Bangsa Israel. Nun lalu memberi tahu Musa.

Musa tentu saja tidak percaya bahwa dirinya adalah seorang Israel tapi perlahan Musa percaya karena ketika Musa menemui Nun, Musa tidak memakai pakaian Mesir sehingga 2 penjaga budak langsung mengenalinya sebagai orang Israel dan akan menangkap Musa. Musa tentu saja melakukan perlawanan bahkan akhirnya bisa membunuh 2 penjaga budak itu.

Lebih celaka lagi, Ramses yang telah menjadi Firaun karena menggantikan ayahnya yang sudah mati akhirnya tahu jati diri Musa karena diberitahu mata-matanya. Firaun Ramses sebenarnya tidak memperdulikan riwayat Musa karena Musa adalah sahabat karib sekaligus saudara tirinya, dan Musa sudah banyak berjasa bagi Mesir.Tapi Ramses tidak bisa menerima perbuatan Musa yang membunuh 2 orang Mesir penjaga budak, maka Ramses mengusir Musa dari Mesir ke padang gurun.


Tapi ternyata Ramses masih ada rasa persahabatan dengan Musa sehingga diam-diam membekali Musa dengan sebuah pedang. Pedang itu ternyata sangat berguna karena ibu Ramses yang sangat benci pada orang Israel itu diam-diam juga menyuruh 2 orang untuk membunuh Musa di padang gurun. Dengan pedang pemberian Ramses, Musa bisa membela diri dari 2 orang pembunuh itu.

Pedang pemberian Ramses itu juga bisa membantu Musa mendapatkan jodoh karena di sebuah oase Musa bisa menolong seorang perempuan Midian bernama Zipora yang tidak bisa mengambil air karena dicegah oleh seorang gembala. Dengan pedangnya, Musa bisa mengusir gembala itu.
Berkat jasanya, orang tua Zipora yang merupakan seorang Imam Midian mengijinkan Musa menikah dengan Zipora. Sejak saat itu Musa tinggal di perkampungan Midian dan menjadi penggembala domba. Dengan Zipora, Musa mempunyai anak bernama Gersom.

Siapakah Orang Midian itu? Sebenarnya orang Midian masih kerabat dengan orang Israel karena orang-orang Midian adalah keturunan Abraham dengan salah seorang istrinya yaitu Ketura. Abraham memang mempunyai 2 istri lagi yaitu Sarai dan Hagar. Sarai melalui salah satu cucunya yang bernama Yakub menurunkan bangsa Israel sedangkan Hagar menurunkan Bangsa Arab.
Tuhan menepati janjinya pada Abraham yaitu keturunannya akan sangat banyak seperti bintang di langit.

Kembali ke cerita tentang Musa. Karena sudah hidup dengan tentram bersama keluarganya selama 9 tahun, Musa sudah mulai melupakan bangsanya yang masih menderita di Mesir, sampai akhirnya Malaikat Tuhan mendatangi Musa. Malaikat Tuhan itu mengutus Musa untuk membebaskan bangsanya maka Musa meninggalkan keluarganya di tanah Median untuk kembali ke Mesir.
Sesampainya di Mesir, Musa menemui Nun dan menyatakan kesediaannya untuk berjuang. Nun menyambut baik dan mengenalkan Musa dengan kakak kandungnya yaitu Harun yang akan membantu perjuangan.


Dengan keahliannya sebagai seorang jendral, Musa secara diam-diam melatih pemuda-pemuda Israel untuk berperang. Setelah siap, Musa bersama pemuda-pemuda Israel itu melakukan perang secara gerilya melawan Mesir. Hal itu tentu saja kurang efektif karena dibanding pasukan Mesir, pasukan Musa kalah dalam jumlah tentara dan persenjataan.

Lebih menyedihkan lagi, tentara-tentara Mesir masuk ke perkampungan orang Israel untuk mencari Musa. Orang Israel yang menjawab tidak tahu ketika ditanya tentang keberadaan Musa langsung dihukum gantung. Tiap hari pasti ada orang Israel yang digantung. Maka Tuhan kembali mengutus malaikatnya untuk memberi tahu Musa agar mengubah strateginya.
Berdasarkan petunjuk Malaikat Tuhan, Musa mengubah strateginya dengan menemui Ramses. Musa meminta Ramses agar membiarkan Bangsa Israel keluar dari Mesir atau Bangsa Mesir akan mendapat hukuman dari Tuhan.

Ramses menolak permintaan Musa dan ternyata Tuhan benar-benar menghukum Bangsa Mesir yang sukanya menindas kaum minoritas dan lemah itu. Bangsa Mesir mengalami 9 bencana yang mengerikan dan aneh yaitu : Sungai di Mesir airnya berubah jadi darah dan ikannya mati sehingga berbau busuk, jutaan katak keluar dari Sungai Nil lalu menyerang orang Mesir, debu berubah jadi nyamuk, serangan dari lalat, hewan-hewan ternak mati, penyakit kulit yang menjijikkan, hujan es, serangan dari belalang dan semua cahaya hilang sehingga tinggal kegelapan.

Yang lebih aneh lagi, bencana-bencana itu hanya menimpa orang Mesir dan tidak menimpa orang Israel padahal mereka tinggal di wilayah yang sama. Walaupun begitu, Ramses tetap keras kepala dan tetap tidak mengijinkan orang Israel untuk pergi dari Mesir. Sampai akhirnya muncullah bencana ke-10.

Pada bencana kesepuluh, seluruh anak laki-laki sulung di tanah Mesir baik manusia atau binatang mati, tetapi lagi-lagi bencana itu hanya menimpa orang Mesir dan binatang peliharaannya sedangkan orang-orang Israel dan ternaknya selamat. Ramses akhirnya menyerah karena anak laki-laki sulungnya yang masih bayi juga ikut mati. Ramses akhirnya mengijinkan orang Israel pergi dari Mesir (lebih tepatnya mengusir).
Maka Musa memimpin sekitar 400 ribu orang Israel untuk melakukan perjalanan atau exodus keluar dari Mesir.

Tetapi setelah orang-orang Israel pergi, Firaun Ramses merasa menyesal sehingga membawa semua bala tentaranya untuk mengejar orang-orang Israel. Firaun dan pasukannya jelas bisa mengejar karena mereka naik kereta kuda sedangkan orang-orang Israel hanya berjalan kaki. Sampai akhirnya orang-orang Israel berada pada posisi terdesak karena sampai di tepi laut merah.


Tuhan kembali melindungi bangsa Israel karena muncul topan badai dan ombak besar  yang menggulung Firaun Ramses dan pasukannya. Orang-orang Israel selamat karena sempat berlari ke puncak bukit.


Walaupun Ramses bisa selamat tapi ia tidak bisa lagi mengejar orang-orang Israel karena semua pasukannya mati. Maka di bawah pimpinan Musa, bangsa Israel kembali melanjutan perjalanan menuju tanah yang dijanjikan Tuhan bagi Bangsa Israel yaitu Tanah Kanaan.

Opini Saya Tentang Film Ini
Rupanya sekarang ada trend baru film hollywood yaitu membuat film yang diangkat dari Alkitab, ada 3 film demikian yaitu Son of God, Noah dan Exodus : Gods and King ini. Tapi dari ketiga film itu hanya Son of God yang membuat saya puas sedangkan 2 lainnya walaupun cukup seru untuk ditonton tapi sedikit mengecewakan karena melenceng dari Alkitab.

Sebagai contoh pada film Exodus : Gods and King ini, ada banyak hal yang bertentangan dengan Alkitab yaitu :
  1. Musa bukan diusir oleh orang Mesir tapi ia memang melarikan diri dari Mesir. Selain itu tidak ada juga cerita Firaun diam-diam memberi pedang bagi Musa.
  2. Awal Musa menjadi Nabi pembebas Bangsa Israel bukan karena diketahui oleh Nun tapi Tuhan mengutus Musa kemudian Musa datang ke orang-orang tua Israel dan memberi tahu bahwa ia adalah utusan Tuhan. Musa melakukan banyak mukjizat sehingga orang-orang Israel akhirnya percaya bahwa ia adalah benar-benar utusan Tuhan.
  3. Di film ini digambarkan Musa mendapat perintah dari Tuhan melalui Malaikat yang berwujud anak kecil padahal di Alkitab, Tuhan berbicara langsung pada Musa.
  4. Musa kembali ke Mesir dengan membawa anak dan istrinya tapi di film ini, Musa meninggalkan anak dan istrinya di tanah Midian.
  5. Film ini mengabaikan peran Harun (kakak Musa), seolah-olah Harun hanyalah pelengkap saja. Padahal peran Harun sangatlah penting karena Harun dijadikan Tuhan sebagai juru bicara Musa mengingat Musa sendiri sudah merasa bahwa ia tidak pandai bicara.
  6. Walaupun pernah menjadi pemimpin tentara Mesir, Musa tidak pernah membentuk angkatan perang Israel untuk melawan Mesir secara militer
  7. Ketika memperingatkan Firaun agar melepaskan orang-orang Israel, Musa dan Harun datang secara baik-baik kepada Firaun Ramses tapi di film ini, Musa datang sendirian menemui Ramses lalu mengancamnya dengan pedang, duh...preman kelee...
  8. Penampilan Musa di film ini juga membuat saya kecewa karena digambarkan selalu membawa pedang sehingga berkesan seperti jagoan. Apalagi Musa diperankan oleh Christian Bale yang terkenal karena berperan sebagai Batman. Menurut Alkitab, Musa bukan membawa pedang tapi membawa tongkat dan tongkat itu adalah pemberian langsung dari Tuhan. Dengan tongkat itu Musa banyak melakukan mukjizat.
    Gambaran  Nabi Musa pada umumnya
    Membawa tongkat pemberian Tuhan
    (diambil dari film The Ten Commandments)
  9. Yang membuat saya sangat, sangat dan suangaaattt kecewa adalah film ini tidak menampilkan mukjizat Nabi Musa yang paling legendaris yaitu membelah Laut Merah.

Ketika saya menonton di bioskop, terjemahan atau subtitle Bahasa Indonesia nya juga ada kesalahan fatal. Saya mendengar dengan jelas bahwa di film ini, orang-orang Israel disebut sebagai Hebrew atau Ibrani dalam Bahasa Indonesia yang memang adalah nama lain dari orang Israel, tapi pada subtitle nya diterjemahkan sebagai Yahudi padahal dalam Bahasa Inggris, Yahudi adalah Jew.
Rupanya penerjemah menganggap sama Israel dan Yahudi padahal sangat berbeda karena Yahudi adalah salah satu suku dari Bangsa Israel. Bisa diibaratkan, Suku Jawa adalah salah satu suku dari Bangsa Indonesia, jadi Indonesia dan Jawa itu berbeda kan?
Lebih fatal lagi, Musa juga diterjemahkan sebagi orang Yahudi padahal Musa bukan dari suku Yahudi tetapi dari Suku Lewi.

Walaupun begitu, saya cukup merekomendasikan film ini bagi yang hanya ingin menonton fim yang seru dan menghibur tanpa perlu menbanding-bandingkan dengan cerita aslinya di Alkitab. Film ini cukup menghibur karena penuh adegan seru dan visual effect nya juga cukup memukau. Perang kolosal, kemegahan kerajaan mesir dan ombak laut yang menyapu tentara mesir ditampilkan dengan sangat realistis di film ini. Tak heran film ini jadi Box Office.

Sebagai penutup, saya hanya bisa berharap film-film Hollywood lainnya yang diangkat dari Alkitab tidak melenceng terlalu jauh lah daripada cerita aslinya. Apakah jika difilmkan secara persis dengan Alkitab jadinya kurang menarik? Saya kira tidak, buktinya film Son of God dan The Ten Commandments cukup enak ditonton dan sukses juga secara komersial