Saturday, November 21, 2009

2012

Sutradara : Roland Emmerich
Penulis : Harald Kloser,Roland Emmerich
Pemeran : John Cusack,Chiwetel Ejiofor,Amanda Peet,Thandie Newton,Oliver Platt,Danny Glover,Woody Harrelson
Musik : Harald Kloser,Thomas Wander,James Seymour Brett
Tanggal rilis : 11 November 2009
Durasi : 158 menit





Dua ilmuwan Amerika yaitu Dr. Adrian Helmsey dan Dr. Satnam Tsurutani menemukan keanehan yaitu suhu pusat bumi semakin memanas dengan cepat, dikhawatirkan hal itu akan menimbulkan pergerakan besar pada lapisan kerak bumi yang bisa menimbulkan gempa dan tsunami yang sangat dahsyat di seluruh penjuru Planet Bumi. Hal itu berarti kiamat.

Karena diperkirakan bencana dahsyat itu akan terjadi tahun 2012, maka Dr. Adrian Helmsey yang merupakan penasihat ilmiah Presiden Amerika melaporkan pada atasannya kepala staf ahli Presiden Amerika yang bernama Carl Anheuser.
Informasi dari Dr. Adrian Helmsey itu akhirnya sampai ke Presiden Amerika yang dijabat oleh Thomas Wilson.
Menindak lanjuti laporan staf ahlinya, Presiden Wilson melakukan perundingan dengan kepala negara-negara besar yang tergabung dalam G-8. Akhirnya agar kehidupan di Planet bumi tidak punah karena bencana dahsyat itu, disepakati untuk membangun bahtera besar yang bisa tahan terhadap banjir besar dari tsunami (seperti bahtera Nabi Nuh).

Pembangunan bahtera besar itu dilakukan dengan rahasia di pegunungan Himalaya di Cina, pada masyarakat sekitarnya dikatakan bahwa mereka membangun sebuah bendungan.
Bahtera besar itu tentu saja tidak bisa menampung semua manusia dan mahkluk hidup di bumi, maka ditentukan siapa yang ingin ditampung bahtera itu diharuskan membayar 1 milyar euro. Dengan demikian hanya orang-orang tertentu yang bisa ditampung yaitu para kepala negara dan para milyarder saja sedangkan orang lain akan dibiarkan mati.
Penjualan tiket bahtera itu juga dilakukan secara rahasia sehingga tidak semua orang tahu.

Pada tahun 2012 sebelum bencana besar terjadi, pembuatan bahtera besar itu akhirnya selesai. Tetapi biarpun proyek bahtera besar itu dilakukan secara rahasia, tetap saja ada orang yang tahu yaitu seorang penulis yang kurang terkenal bernama Jackson Curtis.
Jackson Curtis mengetahui proyek bahtera itu dari seorang penyiar radio bernama Charlie Frost yang membangun stasiun radionya di dekat gedung kantor pemerintah Amerika di gunung Yellowstone.
Charlie Frost secara diam-diam sering mengamati aktivitas kantor pemerintah Amerika itu sehingga bisa tahu proyek rahasia bahtera itu. Tidak hanya itu, Charlie bahkan bisa mendapatkan peta letak bahtera besar itu.

Jackson Curtis segera melakukan tindakan penyelamatan diri dengan menyewa sebuah pesawat kecil lengkap dengan pilotnya. Tetapi sebelumnya, Jackson terlebih dahulu menjemput keluarganya di California yaitu 2 anaknya yang bernama Noah dan Lily serta bekas istrinya yang bernama Kate yang sekarang mempunyai kekasih seorang dokter bedah bernama Dr. Gordon.

Dengan naik sebuah mobil, Jackson berhasil membawa Kate, Noah, Lily dan Dr. Gordon pergi dari California. Perjalanan keluar dari California benar-benar mencekam karena bencana gempa sudah terjadi.
Jackson mengendarai mobilnya diantara gempa yang merobohkan semua rumah dan gedung. Akhirnya setelah hampir seluruh California remuk redam digoncang gempa besar, Jackson dan keluarganya sampai di lapangan terbang tempat pesawat yang disewanya. Tetapi celakanya pilot pesawat tewas tertimpa robohan gempa, untungnya Dr. Gordon bisa mengemudikan pesawat Terbang.
Akhirnya Jackson dan keluarganya bisa terbang dengan pesawat itu setelah seluruh California hancur lebur.

Sesampainya di gunung Yellowstone, Jackson mencari Charlie untuk mendapatkan peta letak bahtera besar itu. Diantara gempa yang meretakkan permukaan tanah, akhirnya Jackson berhasil mendapatkan peta dan bisa terbang ke Gunung Himalaya setelah gunung Yellowstone hancur karena meletus dan gempa besar.
Tetapi ternyata pesawat terbang yang mereka tumpangi terlalu kecil untuk bisa sampai ke Cina, maka Jackson dan keluarganya terpaksa mendarat di lapangan terbang Las Vegas untuk mendapatkan pesawat yang lebih besar. Waktu itu Las Vegas juga mulai hancur terkena gempa.

Untunglah di Las Vegas Jackson bertemu dengan bosnya seorang duda Rusia yang kaya raya bernama Yuri Karpov. Dengan kekayaannya, Yuri berhasil menyewa sebuah pesawat terbang besar. Akhirnya Jackson dan keluarganya bisa terbang ke Cina bersama Yuri dan 2 anak kembarnya. Ikut juga kekasih Yuri yaitu Tamara dan pilot pribadi Yuri yaitu Sasha. Mereka berhasil terbang setelah seluruh Las Vegas juga hancur lebur dan tenggelam di laut. Sudah tak terhitung lagi berapa orang yang mati.

Akhirnya Jackson, Yuri dan keluarganya sampai di Pegunungan Himalaya. Tetapi karena pendaratan yang kurang sempurna, Sasha tewas. Beruntung sekali mereka ditemukan oleh serombongan helicopter milik Angkatan Udara Cina yang sedang mengangkut binatang-binatang untuk dibawa ke bahtera besar.
Tetapi hanya Yuri dan 2 anak kembarnya yang bisa ikut ke bahtera besar karena ia sudah membayar 1 milyar euro. Yuri tidak membawa kekasihnya Tamara karena ia tahu Tamara sudah selingkuh dengan Sasha.

Pupus sudah harapan Jackson dan keluarganya untuk bisa ikut ke bahtera besar. Tetapi nasib baik memang selalu berpihak pada yang gigih. Jackson dan keluarganya bertemu dengan seorang Biksu muda bernama Nima dan neneknya yang sedang menuju ke bahtera besar dengan naik truk tua.

Biksu Nima mempunyai saudara seorang tentara penjaga bahtera besar bernama Tenzin. Direncanakan Tenzin yang tahu seluk-beluk bahtera besar itu akan membantu Nima dan neneknya menyelundup masuk ke bahtera ke bagian yang dikhususkan untuk hewan
Jackson dan keluarganya bisa ikut Nima dan neneknya kemudian bisa menyelundup masuk ke bahtera besar walaupun ke tempat hewan-hewan.
Tetapi walaupun berhasil menyelundup masuk, Dr. Gordon tewas tergilas roda-roda gigi besar pintu masuk.
Pada saat itu tsunami besar sudah terjadi dan mulai menenggelamkan hampir seluruh Pegungungan Himalaya. Hanya dalam beberapa menit lagi, gelombang tsunami akan mencapai bahtera besar.

Sementara itu di bahtera besar terjadi kekacauan karena dari 7 bahtera ada 1 bahtera yang rusak. Kepala Staf ahli Amerika yaitu Carl Anheiser dengan kejamnya memerintahkan meninggalkan saja bahtera yang rusak dan penumpangnya dibiarkan mati tenggelam.
Tetapi Dr. Adrian Helmsey yang masih punya hati nurani berhasil membujuk semua kepala negara dan akhirnya para penumpang bahtera yang rusak (termasuk Yuri dan 2 anak kembarnya) diperbolehkan masuk ke bahtera yang bisa berjalan.

Masalah tidak berhenti sampai disitu. Jackson dan keluarganya yang menyelundup masuk lewat jalan rahasia ternyata tanpa sengaja merusakkan mekanisme roda gigi pintu masuk. Akibatnya pintu masuk tidak bisa ditutup dengan sempurna, padahal jika pintu masuk tidak tertutup mengakibatkan mesin tidak bisa dihidupkan.
Masalah semakin rumit karena gelombang tsunami sudah menghanyutkan bahtera. Jika mesinnya tidak hidup, bahtera tidak bisa dikendalikan dan akan menabarak Gunung Everest.

Tetapi dengan perjuangan yang benar-benar menegangkan, semua masalah bisa diatasi sehingga bahtera tidak menabrak Gunung Everest dan penumpang-penumpangnya bisa selamat.
Akhirnya setelah tsunami selesai, masih ada manusia yang bertahan hidup dan mulai membangun dunia baru.
Opini saya tentang film ini :
Saat ini orang-orang memang masih meributkan masalah kiamat di tahun 2012 itu. Saya pribadi tidak percaya sama sekali dengan ramalan para leluhur Suku Maya tentang akhir dunia di tahun 2012 itu karena orang-orang Suku Maya yang saat ini masih hidup saja tidak percaya ramalan itu. Saya lebih tertarik untuk membahas film ini saja.

Film ini memang sangat seru apalagi special effectnya benar-benar hebat sehingga adegan bencana besar seperti gempa besar yang merobohkan semua gedung, kapal pesiar besar dan Kapal Induk USS John F Kennedy yang terbalik diterjang tsunami dan gelombang tsunami setinggi gunung yang menghanyutkan kota-kota bisa tampak realistis sekali.
Seolah-olah kita tidak menonton film cerita tetapi film dokumenter. Luar biasa sekali…

Tetapi yang membuat saya lebih terkesan adalah adegan jiwa kepemimpinan yang ditunjukkan Presiden Thomas Wilson. Walaupun Presiden Wilson mendapat jatah di bahtera besar, ia memilih tidak ikut tetapi memilih senasib sepenanggungan dengan rakyatnya yang tidak terangkut bahtera besar. Pada akhirnya diceritakan bahwa Presiden Wilson wafat diterjang tsunami dan ekspresi wajahnya sewaktu menyongsong ajalnya mengharukan sekali.
Andaikan saja di negara kita muncul pemimpin seperti itu, benar-benar SATRIA PININGIT dia.

Saturday, November 14, 2009

THE SNIPER

Sutradara : Dante Lam
Pemain : Richie Ren,Edison Chen,Huang Xiaoming
Tanggal rilis : 9 April 2009
Durasi : 87 menit

Hartman, Lincoln dan Shane adalah anggota dari pasukan khusus penembak jitu (sniper) Hongkong. Dari ketiganya, Lincoln adalah sniper yang paling hebat, berkali-kali ia menjadi juara kejuaraan menembak jitu.
Tetapi sayang sekali, atasan-atasan mereka berpikiran lain, Lincoln memang paling hebat dalam menembak tetapi Hartman lebih punya sifat kepemimpinan maka Hartman yang dipilih untuk dipromosikan menjadi komandan pasukan khusus sniper dengan pangkat inspektur kepala. Hal itu tentu saja sangat mengecewakan Lincoln dan menumbuhkan benih kebencian kepada Hartman.

Lincoln semakin frustasi ketika harus dipenjara karena kasus salah tembak. Waktu itu sebuah gerombolan penjahat pimpinan Tao merampok sebuah bank, Tao berhasil menyandera anak pimpinan bank. Tim pasukan khusus sniper termasuk Lincoln, Hartman dan Shane ditugaskan untuk mengatasi hal itu.
Dari pengintaiannya jarak jauh, Lincoln melihat Tao akan menarik pelatuk granat yang dibawanya maka nalurinya sebagai sniper membuat dia melepas tembakan tetapi tembakannya meleset dan malah menewaskan anak pimpinan bank.

Di pengadilan, Shane dan Hartman tidak bisa membela Lincoln bahkan terpaksa membuat kesaksian yang memberatkan Lincoln karena Hartman dan Shane tidak melihat Tao menarik pemicu granat. Lincoln dinyatakan bersalah dan dipenjara 4 tahun.
Hal itu membuat Lincoln semakin benci kepada Hartman dan Shane.
Di penjara, Lincoln semakin tertekan bahkan sampai mengalami gangguan jiwa karena istrinya tewas bunuh diri.

Ketika Lincoln keluar dari penjara, Hartman dan Shane sudah menunjukkan itikad baik dengan menjemputnya bahkan memberi Lincoln sejumlah uang.
Tetapi Lincoln yang sudah terganggu jiwanya tidak menyadari hal itu, uang pemberian Hartman dan Shane malah digunakan untuk membeli senapan-senapan dan senjata-senjata khusus untuk sniper dari pasar gelap.
Dengan senjata-senjata yang dibelinya dan keahliannya sebagai sniper, Lincoln berhasil membebaskan pimpinan gangster Tao dari penjara. Sekarang Lincoln bersekutu dengan Tao.
Sintingnya Lincoln juga semakin parah karena ia sering berbicara sendiri, ia merasa berbicara dengan istrinya padahal istrinya sudah meninggal.

Sementara itu, Hartman yang sekarang sudah menjadi komandan pasukan sniper merasa perlu menambah personelnya. Pilihan Hartman jatuh pada polisi muda yang dianggapnya sangat berbakat yaitu OJ. Pilihan Hartman ternyata sangat tepat, setelah dilatih, OJ menjadi sniper yang handal bahkan kemampuannya bisa disetarakan dengan Lincoln. Tetapi agak disayangkan sifat OJ mirip dengan Lincoln yaitu terlalu percaya diri sehingga cenderung sombong. Hal itu karena OJ sebenarnya sangat mengidolakan Lincoln.

Kembali ke Lincoln, Tao si pimpinan gangster sangat senang mendapat sekutu baru yang handal yaitu Lincoln. Tetapi sebenarnya Lincoln menggunakan Tao sebagai sarana untuk balas dendam kepada Hartman.
Suatu ketika, Lincoln berhasil membujuk Tao untuk bersama-sama membunuh Hartman. Untunglah niat jahat itu gagal karena Hartman dengan pengalamannya sebagai komandan pasukan khusus berhasil lolos dari sergapan Lincoln dan Tao bersama anak-anak buahnya. Tetapi biarpun terluka parah, Lincoln dan Tao berhasil meloloskan diri.

Adik Tao yang pernah dipenjara bersama Lincoln sebenarnya sudah memperingatkan Tao bahwa Lincoln adalah seorang gila tetapi Tao tidak memperdulikannya. Kemudian memang kegilaan Lincoln semakin menjadi-jadi. Lincoln berhasil menangkap dan membunuh Shane bahkan akhirnya Lincoln membunuh Tao.
Puncak kegilaan Lincoln adalah ketika dendamnya kepada Hartman memuncak. Dengan keahlian snipernya, Lincoln berhasil membajak sebuah mobil polisi dan menyandera komandannya seorang pejabat penting kepolisian Hongkong bernama Inspektur Hei.
Lincoln mengancam kepolisian Hongkong agar menyerahkan Hartman atau Inspektur Hei dibunuh.

Kepolisian Hongkong sudah berusaha mengepung Lincoln tetapi mereka tidak bisa menandingi keahlian sniper Lincoln, satu persatu polisi-polisi itu roboh terkena tembakan jitu Lincoln (diceritakan bahwa Lincoln mampu menembak tepat dari jarak 500 m).
Terpaksa Hartman dan anak-anak buahnya (termasuk OJ) datang menghadapi Lincoln. Terjadilah pertarungan antar sniper yang seru. Tetapi Lincoln memang terlalu tangguh, satu-persatu anak buah Hartman roboh terkena tembakan jitu Lincoln, bahkan Hartman sendiri terluka parah terkena tembakan jitu Lincoln. Hanya OJ yang masih utuh, tidak terluka sama sekali.

Dalam keadaan sudah sangat terdesak, akhirnya Hartman dan OJ berhasil mengalahkan Lincoln dengan memanfaatkan kelemahan Lincoln yaitu menahan napas sewaktu menembak.

Opini saya tentang film ini :
Menurut saya, sebagai film action film ini cukup seru dan mendebarkan. Tetapi yang lebih penting lagi adalah pesan dari film ini yaitu jenis sakit hati seperti jenis yang diderita Lincoln bisa sangat berbahaya.
Maka dianjurkan bagi yang saat ini menjabat sebagai Big Boss agar berhati-hati menentukan pilihan sewaktu mempromosikan anak buahnya. Jangan sampai yang benar-benar berpotensi tidak terpilih, sakit hatinya bisa sangat berbahaya. Apalagi jika orang itu memang benar-benar punya keahlian yang mumpuni (di film ini dicontohkan Lincoln yang ahli menembak jitu), bisa dibayangkan betapa merepotkannya nanti.

Tuesday, November 3, 2009

BLACKBOOK

Sutradara : Paul Verhoeven
Pemain : Carice van Houten,Sebastian Koch,Thom Hoffman,Halina Reijn
Tanngal rilis : 14 September 2006
Durasi : 145 menit

Film Belanda ini menceritakan pengalaman seorang gadis keturunan Yahudi bernama Ellis de Vries yang tinggal di Belanda pada saat Perang Dunia II tahun 1944.
Pada tahun 1994 itu, pasukan Jerman berhasil menduduki Belanda (pada saat itu negara Belanda yang sedang menjajah negara kita ternyata juga merupakan negara jajahan Jerman). Maka para tentara Jerman yang sangat membenci orang-orang Yahudi segera menangkapi orang-orang Yahudi untuk dikirim ke kamp konsentrasi.

Ellis de Vries cukup beruntung karena merupakan putri seorang Yahudi yang cukup kaya maka keluarga De Vries dengan uangnya yang disimpan seorang notaris bernama Smaal bisa membayar seorang pejabat negara bernama Van Gain untuk menyelundupkan ke Belgia bersama orang-orang Yahudi kaya lainnya.
Keluarga De Fries dan orang-orang Yahudi lainnya diselundupkan ke Belgia melalui laut dengan menaiki sebuah kapal kecil.
Ternyata proses penyelundupan itu merupakan jebakan karena tiba-tiba datang patroli kapal Jerman yang dipimpin oleh Letnan Franken. Semua orang-orang Yahudi ditembaki sampai mati, hanya Ellis yang bertahan hidup karena melompat ke laut dan berhasil berenang ke darat tanpa diketahui tentara-tentara Jerman.

Supaya bisa bertahan hidup, Ellis terpaksa bergabung dengan suatu gerakan rahasia dari para pejuang Belanda untuk melawan penjajah Jerman. Gerakan bawah tanah itu dipimpin seorang pengusaha bernama Garben Kapers dan wakilnya seorang dokter bernama Hans Akkermans. Putra Garben Kapers yang bernama Tim Kapers ikut dalam gerakan rahasia itu.
Dalam tugasnya bersama para pejuang Belanda, Ellis bisa berkenalan dengan seorang perwira pasukan SS Nazi Jerman yang cukup berbengaruh yaitu Kapten Ludwig Muntze. Kecantikan Ellis ternyata bisa memikat Kapten Ludwig Muntze yang tidak menyadari bahwa Ellis adalah seorang Yahudi.

Pada suatu ketika, para pejuang Belanda termasuk Tim Kapers yang sedang berusaha menyelundupkan senjata berhasil ditangkap tentara Jerman. Garben Kapers sang pemimpin gerakan tentu saja sangat sedih mengetahui anaknya ditangkap.
Garbens Kapers dan wakilnya Hans Akkermans tahu bahwa Ellis berhasil memikat hati Kapten Ludwig Muntze memberi tugas kepada Ellis supaya merayu Kapten Ludwig Muntze untuk bisa membebaskan Tim Kapers dan kawan-kawannya.

Ternyata Ellis bisa menjalankan tugasnya dengan baik, Ellis bisa memanfaatkan Kapten Ludwig Muntze yang sedang kasmaran sehingga Ellis bisa diterima bekerja di markas tentara Jerman. Ellis juga berhasil merayu Kapten Ludwig Muntze supaya mau bekerjasama dengan para pejuang Belanda.
Ellis yang bisa keluar-masuk markas dengan bebas juga berhasil menyelundupkan sebuah alat penyadap suara ke markas tentara Jerman sehingga para pejuang bisa mendengarkan semua pembicaraan penting pasukan Jerman.

Dari alat penyadap suara itu bisa diketahui bahwa ternyata Van Gain yang bekerja sama dengan Letnan Franken sehingga Ellis dan keluarganya bisa dijebak para tentara Jerman ketika sedang berusaha melarikan diri ke Belgia.
Letnan Franken menjarah harta orang-orang Yahudi kaya yang dibunuhnya kemudian membaginya dengan Van Gain.
Ellis dan teman-temannya segera berusaha menangkap Van Gain untuk memperoleh info-info penting lainnya tetapi Van Gain melakukan perlawanan sehingga terpaksa dibunuh.
Dari alat penyadap suara juga bisa diketahui bahwa Tim Kapers dan teman-temannya akan dihukum mati.

Tidak ada pilihan lain, untuk menyelamatkan Tim Kapers, para pejuang dibawah pimpinan Hans Akkermans terpaksa menyusup ke markas pasukan Jerman. Operasi pembebasan itu harusnya bisa berhasil karena Ellis sudah mengetahui celah-celah markas Jerman dan para pejuang yang menyamar sebagai tentara Jerman bisa masuk ke ruang tahanan.
Tetapi lagi-lagi ada penghianat yang membocorkan operasi itu, para pejuang berhasil dijebak para tentara Jerman. Semua pejuang terbunuh hanya Hans Akkermans yang bisa bertahan hidup dan berhasil melarikan diri.
Keadaan semakin parah karena Letnan Franken dan anak buahnya bisa memfitnah Ellis sehingga seolah-olah Ellis yang berkhianat kepada para pejuang.
Selain itu, kerjasama Kapten Ludwig Muntze denga para pejuang juga diketahui sehingga Kapten Ludwig Muntze dijebloskan ke penjara dan siap dihukum mati.

Untunglah, dengan dibantu teman kerja Ellis yang bernama Ronnie dan seorang anak buah Kapten Ludwig Muntze yang setia, Ellis dan Kapten Ludwig Muntze bisa melarikan diri dari penjara.
Bersamaan dengan itu, pasukan Inggris sampai ke Belanda dan berhasil mengalahkan tentara Jerman, Belanda sudah merdeka dan lepas dari penjajah Jerman. Tetapi hal itu justru merupakan ancaman bagi Ellis dan Kapten Ludwig Muntze karena Ellis sudah dianggap penghianat Belanda dan Kapten Ludwig Muntze sebagai tentara Jerman juga merupakan buronan tentara Belanda dan Inggris.

Pada keadaan itu, Ellis menaruh curiga kepada notaris ayahnya yaitu Smaal yang selama ini berkhianat kepada mereka. Ellis dan Kapten Ludwig Muntze berhasil menyusup masuk ke rumah Small.
Smaal membantah semua tuduhan Ellis dan tampaknya Smaal benar karena setelah itu Smaal dan istrinya tewas dibunuh, sebelum mati Smaal sempat memberi sebuah buku hitam (blackbook) kepada Ellis.
Ellis dan Kapten Ludwig Muntze berusaha mengejar pembunuh Smaal tetapi mereka ketahuan orang-orang Belanda dan langsung ditangkap. Kapten Ludwig Muntze dihukum mati dan Ellis dimasukkan ke penjara khusus mata-mata.

Di penjara, Ellis diperlakukan sangat buruk bahkan sampai ditelanjangi dan disiram kotoran manusia. Untunglah Ellis berhasil dibebaskan oleh Hans Akkermans yang sekarang sudah menjadi Kolonel Angkatan Darat dan dianggap pahlawan karena pernah bergabung dengan para pejuang kemerdekaan.
Tetapi apakah Hans Akkermans benar-benar pahlawan?
Ternyata dari buku hitam pemberian Smaal bisa diketahui bahwa Hans Akkermans yang sebenarnya pengkhianat. Dia bekerjasama dengan Van Gain dan Letnan Franken untuk menjarah harta orang-orang Yahudi kaya yang dibunuhnya. Dia jugalah yang membocorkan rencana pembebasan Tim Kapers sehingga Letnan Franken dan para anak buahnya bisa menjebaknya dengan mudah.
Karena dianggap bisa membocorkan rahasia, Hans berusaha membunuh Ellis tetapi untungnya Ellis bisa lolos kemudian dengan dibantu Garben Kapers, Ellis bisa membalas dendam kepada Hans yang sedang berusaha melarikan diri dengan harta jarahannya.

Opini saya tentang film ini :
Durasi film ini cukup lama yaitu 145 menit dan ceritanya cukup rumit karena ada banyak konspirasi. Tetapi alur ceritanya cukup enak ditonton, makanya di negara pembuat film ini (Belanda), film ini sangat sukses secara komersial. Terbukti film ini sampai mendapat penghargaan Platinum Film karena tiketnya terjual 400.000 lembar dalam waktu 3 minggu.
Akhir kata, film ini cukup bisa menghibur.