Thursday, February 25, 2010

HIGH KICK GIRL

Sutradara : Fuyuhiko Nishi
Pemain : Rina Takeda, Tatsuya Naka, Sayaka Akimoto, Kyoji Amano
Tanggal rilis : 30 Mei 2009
Durasi : 81 menit
Website : http://www.highkick-girl.com

Tsuchiya Kei adalah siswi SMA berusia 17 tahun yang juga menjadi murid Perguruan Karate yang dipimpin oleh Matsumura Yoshiaki dan mencapai tingkat sabuk coklat.
Tsuchiya Kei tidak juga mendapat sabuk hitam dari Matsumura Yoshiaki karena menurut Matsumura Yoshiaki, Tsuchiya Kei memang hebat di Kumite (pertarungan/fighting) tetapi lemah di Kata (rangkaian gerakan/jurus), padahal menurut Matsumura, karate bukan hanya untuk berkelahi tetapi juga merupakan suatu seni beladiri.

Merasa frustasi karena kemampuannya tidak dihargai, Tsuchiya melakukan tindakan tidak terpuji yaitu datang ke perguruan karate lain kemudian menantang berkelahi.
Tsuchiya Kei memang benar-benar hebat di kumite, dia berhasil mengalahkan beberapa perguruan karate kemudian merampas sabuk hitamnya.
Tsuchiya Kei membawa sabuk hitam hasil rampasannya kepada Matsumura Yoshiaki.

Matsumura tentu saja tidak mengakui sabuk hitam Tsuchiya Kei yang merupakan hasil rampasan itu bahkan sangat marah dan meminta Tsuchiya Kei untuk minta maaf.

Biarpun sudah dimarahi sang sensei (guru, biasanya pemegang DAN V ke atas), Tsuchiya Kei tidak juga kapok dan terus menantang perguruan karate lainnya. Sampai suatu ketika Tsuchiya Kei “kena batunya” ketika dia dan teman seperguruannya yang bernama Akiro Suke menantang sebuah perguruan beladiri yang dipimpin oleh Ryuusoku.
Tsuchiya Kei memang berhasil mengalahkan murid-murid Ryuusoku tetapi dia kalah ketika bertarung dengan Ryuusoku sang sensei perguruan.

Ryuusoku benar-benar tidak terima perguruannya diobrak-abrik oleh Tsuchiya Kei, Ryuusoku menahan Tsuchiya Kei dan Akiro Suke kemudian mengutus murid-muridnya mencari senseinya yaitu Matsumura Yoshiaki untuk mempertanggung jawabkan perbuatan muridnya itu.

Murid-murid Ryuusoku akhirnya berhasil menemukan Matsumura Yoshiaki dan menantang bertarung. Setelah mengalahkan murid-murid Ryuusoku, Matsumura Yoshiaki datang ke perguruan Ryuusoku untuk minta maaf.
Tetapi biarpun Matsumura sudah minta maaf bahkan sampai menyembah-nyembah, Ryuusoku dan pemilik perguruan yang bernama Kenga tidak memberi maaf bahkan menyuruh murid-muridnya untuk menghajar Matsumura.

Karena tidak punya pilihan lain, Matsumura dan Tsuchiya Kei bertarung dengan murid-murid Ryuusoku.
Setelah melalui pertarungan yang seru, akhirnya Matsumura dan Tsuchiya Kei bisa menang bahkan bisa mengalahkan Ryuusoku dan Kenga yang mencoba main curang dengan menggunakan pisau dan pistol.

Setelah mengalami peristiwa yang berbahaya bagi dirinya dan juga perguruannya, Tsuchiya Kei akhirnya sadar bahwa belajar beladiri bukan untuk menjadi jagoan tetapi untuk menjaga diri jika ada bahaya yang mengancam, lebih dari itu, beladiri juga bisa menjadi sebuah seni yang indah.

Sebagai wujud penyesalannya, Tsuchiya Kei rela memakai sabuk yang merupakan tingkatan paling rendah di karate yaitu sabuk putih.Opini saya tentang film ini :
Saya yakin penggemar seni beladiri (seperti saya hehehe…) pasti suka film ini karena adegan-adegan pertarungan karate digarap dengan bagus sehingga enak ditonton dan tidak berkesan sadis karena tidak berdarah-darah.
Selain itu, di film ini juga tidak hanya menampilkan teknik-teknik pukulan dan tendangan khas Karate tetapi juga menampilkan teknik lemparan, bantingan, kuncian dan patahan khas Jiu Jitsu.

Wednesday, February 17, 2010

ICHI

Sutradara : Fumihiko Sori
Pemain : Haruka Ayase, Takao Osawa, Yosuke Kubozuka, Shido Nakamura, Akira Emoto
Tanggal rilis : 25 Oktober 2008
Durasi : 120 menit

Film dengan lokasi waktu Jepang kuno ini bercerita tentang seorang gadis buta yatim piatu yang ahli ilmu pedang dan bermain shamisen (sejenis gitar jepang dengan 3 senar) bernama Ichi. Ketika kecil, Ichi diasuh seorang pendekar buta ahli pedang yang sangat terkenal bernama Satoichi.
Satoichi menitipkan Ichi ke perkumpulan shamisen sehingga Ichi menjadi mahir bermain shamisen dan bisa mencari nafkah dengan menjadi pengamen shamisen. Selain itu, Satoichi juga mengajarkan ilmu pedangnya kepada Ichi sehingga Ichi juga sangat mahir ilmu pedang.

Ketika sudah berusia remaja, Ichi diusir dari perkumpulan shamisen karena diperkosa oleh anak pemimpin perkumpulan shamisen. Sejak saat itu Ichi tidak pernah bertemu lagi dengan Satoichi dan mengembara dari satu kota ke kota lainnya dengan temannya sesama pengamen shamisen buta yang juga diusir dari perkumpulan karena nyambi bekerja sebagai pelacur.

Suatu ketika Ichi mendapat teman baru seorang samurai pengembara bernama Toma. Pada waktu itu Ichi dan teman pelacurnya diganggu oleh gerombolan perampok anak buah perampok yang paling ditakuti bernama gerombolan Banki dan Toma datang menolongnya.
Tetapi Toma hanya pakaiannya saja yang mirip pendekar samurai tetapi dia sedikitpun tidak bisa bermain pedang bahkan mengeluarkan pedang dari sarungnya saja tidak bisa.. Toma menolong Ichi dan temannya dengan cara memberi uang kepada perampok tetapi perampok itu tetap menyerang Ichi.
Akhirnya Ichi sendiri yang membunuh perampok-perampok itu dengan keahlian pedangnya.

Sejak saat itu, Ichi meninggalkan teman pelacurnya untuk mengembara mencari Satoichi dan Toma mengikutinya.
Sampai pada suatu ketika, Ichi dan Toma sampai di sebuah kota kecil bernama Bito dan mendapat teman baru seorang anak laki-laki bernama Kotaro. Kota Bito dipimpin oleh seorang pemuda bernama Toraji yang merupakan anak pimpinan yakusha (mafia jepang kuno) bernama Shirakawa.
Pada saat itu Kota Bito dalam keadaan bahaya karena selalu diganggu oleh gerombolan perampok Banki.

Di kota Bito, Ichi dan Toma kembali diganggu oleh anak buah Banki yang berjumlah 5 perampok tetapi Ichi kembali berhasil membunuh mereka dengan ilmu pedangnya. Pada saat itu datang Toraji dan mengira Toma yang mengalahkan kelima perampok itu. Terkesan dengan “kehebatan” Toma, Toraji menawari Toma menjadi pengawal pribadinya untuk menghadapi gerombolan Banki. Karena gajinya sangat besar, Toma menyetujui tawaran itu sedangkan Ichi memutuskan untuk kembali menjadi pengamen shamisen.

Suatu ketika terjadi pertengkaran antara Toma dan Ichi. Toma mengkritik Ichi karena tidak mau membantu Toraji dan rakyatnya dari ancaman gerombolan Banki. Karena terlalu jengkel, Toma menantang Ichi bermain pedang tetapi agar tidak terlalu berbahaya, pedang diganti tongkat kayu.
Terjadi hal yang mengejutkan karena dengan pedang yang diganti tongkat kayu, Toma bisa mengalahkan Ichi.
Ternyata Toma benar-benar seorang samurai yang ahli pedang tetapi Toma menjadi takut mengeluarkan pedang karena trauma dengan masa kecilnya. Ketika kecil, Toma pernah membuat buta ibunya dengan pedangnya.

Sementara itu, Toraji karena merasa sudah aman dengan adanya Toma mengadakan pertunjukan kesenian untuk menyenangkan raknyatnya. Tiba-tiba datang anak buah Banki memporak-porandakan pertunjukan kesenian itu.
Toma berusaha menghadapi anak-anak buah Banki tetapi karena masih trauma mengeluarkan pedang, ia dipukul sampai pingsan oleh anak buah Banki.

Toma yang pingsan akan dibawa ke markas Banki tetapi datang Ichi dan mengaku bahwa ia yang sebenarnya membunuh anak-anak buah Banki. Pada awalnya para anak buah Banki tidak mempercayainya tetapi setelah Ichi menunujukkan keahlian pedangnya, mereka percaya dan membawa Ichi ke markas Banki.
Ichi menurut saja dibawa ke markas Banki karena Ichi memang ingin balas dendam kepada Banki yang dulu telah membunuh kedua orang tuanya.

Ketika sampai di markas Banki, Ichi menantang Banki bertarung. Tetapi ternyata ilmu pedang Banki lebih hebat sehingga Ichi kalah. Untung saja Banki tidak membunuh Ichi tetapi hanya menghajarnya sampai pingsan kemudian Ichi dikurung di penjara.
Nasib Toma tak kalah tragis dengan Ichi, ia dihajar sampai babak belur oleh Toraji dan rakyatnya karena dianggap telah menipu.
Toraji dan rakyatnya berhenti menghajar Toma setelah Toma berjanji akan membebaskan Ichi.

Walaupun tidak dengan ilmu pedang tetapi dengan kecerdikannya, Toma dengan dibantu Kotaro dan ayahnya berhasil membawa lari Ichi dari markas Banki kemudian membawanya ke kota Bito.
Banki tentu saja sangat marah kemudian menyerbu kota Bito dengan seluruh anak buahnya tetapi penduduk kota Bito tidak gentar, Toraji dan pasukannya siap menghadang gerombolan Banki dengan pedang di tangan.

Terjadilah pertempuran antara gerombolan Banki dan penduduk kota Bito, Ichi tidak ikut bertempur karena masih pingsan oleh hajaran Banki sedangkan Toma bersembunyi karena masih trauma dengan pedang.

Pertempuran ternyata seimbang, korban di kedua belah pihak sama banyaknya sehingga hanya tinggal beberapa orang saja. Untuk menentukan pemenangnya maka pemimpin masing-masing harus bertarung. Karena Toma masih bersembunyi, Toraji sendiri yang akan menghadapi Banki.
Tetapi tiba-tiba Toma keluar dari persembunyiannya kemudian menantang Banki. Disinilah trauma Toma sembuh, dia berani mengeluarkan pedangnya dan terjadilah duel pedang yang seru antara Toma dan Banki.

Toma dan Banki ternyata seimbang, keduanya sama-sama tertusuk pedang dan sama-sama roboh. Ichi yang sudah sadar dari pingsannya berusaha menolong Toma tetapi terlambat, Toma menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Banki yang belum mati kemudian bangkit dan menyerang Ichi tetapi Ichi sudah siap dan berhasil menusuk Banki hingga tewas sekaligus membalaskan dendam kematian kedua orang tuanya.

Gerombolan Banki sudah punah dan penduduk Kota Bito bisa hidup dengan tentram. Bagaimana dengan Ichi? Dia memilih untuk meneruskan pengembaraannya mencari ayah angkatnya, Satoichi.
Opini saya tentang film ini :
Seperti film action Jepang jenis laga dengan lokasi waktu Jepang kuno lainnya, film ini dipenuhi adegan pertarungan yang berdarah-darah. Tetapi ada yang berbeda, adegan pertarungan pedang ditampilkan dengan singkat tetapi cukup indah dan mendebarkan.

Walaupun begitu saya merasa kecewa dengan endingnya karena saya berharap Toma tetap hidup dan kembali menjadi pahlawan di mata Toraji dan rakyatnya. Tetapi kemudian saya bisa maklum karena film ini judulnya “Ichi” bukan “Toma”.

Tuesday, February 9, 2010

WIZARD OF WAVERLY PLACE

Sutradara : Lev L. Spiro, John Pasquin
Pemain : Selena Gomez,David Henrie,Jake T. Austin,David DeLuise,Maria Canals Barrera,Jennifer Stone,Steve Valentine
Tanggal rilis : 28 Agustus 2009
Durasi : 94 menit

Film ini menceritakan tentang pengalaman seru dan lucu sebuah keluarga penyihir yang terdiri dari sepasang suami istri Jerry Russo dan Theresa Russo yang mempunyai 3 anak bernama Justin, Alex dan Max. Ketiga anak penyihir itu juga diajarkan ilmu sihir tetapi Suami istri Russo belum berani mewariskan pusaka andalan mereka yaitu tongkat ajaib dan buku mantra karena anak-anaknya dianggap belum dewasa.

Suatu ketika keluarga penyihir itu berlibur ke Karibia. Di tempat liburan itu, Jerry dan Theresa melarang anak-anaknya memakai ilmu sihir karena bisa sangat berbahaya mengingat mereka belum dewasa. Selain itu menurut peraturan, para penyihir harus menyembunyikan identitas mereka sebagai penyihir kepada masyarakat umum.
Tetapi identitas mereka sebagai penyihir ternyata berhasil diketahui seorang pesulap jalanan bernama Archie yang selalu ditemani seekor burung Nuri bernama Gissele. Ternyata Archie dan Gissele juga seorang penyihir yang kalah dalam lomba penyihir sehingga mereka kehilangan ilmu sihirnya dan Gissele diubah oleh penyihir yang mengalahkannya menjadi burung nuri.

Archie menyatakan bahwa ia mempunyai peta tempat batu yang diincar oleh semua penyihir karena bisa mengabulkan 1 keinginan apa saja, batu itu bernama Stone of dream atau batu impian. Archie sangat berharap bisa menemukan batu itu karena hanya dengan batu itu Gissele bisa kembali ke wujudnya semula sebagai manusia, tetapi mereka tidak bisa mencari batu itu sendiri karena mereka sudah kehilangan kekuatan sihirnya.
Keluarga Russo menolak tawaran Archie untuk bersama-sama mencari batu impian karena perjalanan mencarinya sangat berbahaya, banyak penyihir yang tewas dalam perjalanan mencari batu impian itu.

Tetapi Justin, Alex dan Max terpaksa mencari batu impian karena mereka mencuri pusaka tongkat ajaib dan buku mantra yang sangat ampuh itu sehingga terjadi bencana.
Suatu ketika Alex bertengkar dengan ibunya. Karena sangat jengkel, Alex lepas kontrol kemudian dengan tongkat ajaib dan buku mantra, Alex mengucapkan mantra agar ayah dan ibunya tidak pernah bertemu dan menikah.
Karena kehebatan tongkat ajaib dan buku mantra yang dicurinya, keinginan Alex itu terkabul. Ayah dan ibu mereka benar-benar tidak pernah bertemu dan menikah sehingga mereka tidak lagi kenal dengan anak-anak mereka.

Satu-satunya cara untuk membalikkan mantra itu hanyalah dengan tongkat ajaib dan buku mantra itu juga tetapi kedua pusaka itu menghilang karena kedua pusaka itu adalah milik bersama-sama sepasang suami istri Russo kemudian karena mereka sudah tidak lagi menjadi suami istri, secara otomatis kedua pusaka itu kembali ke pemilik sebelumnya yaitu Jerry Russo.
Justin, Alex dan Max jelas tidak mungkin mencuri kedua pusaka itu dari “bekas” ayahnya karena kalah dalam ilmu sihir. Jadi satu-satunya cara untuk membalikkan mantra adalah dengan batu impian. Celakanya batu impian itu harus ditemukan dalam waktu kurang dari 2 hari karena jika tidak, Justin, Alex dan Max bisa hilang dari muka bumi akibat ayah dan ibu mereka tidak pernah menikah.

Justin, Alex dan Max berhasil menemukan Archie dan Gissele maka dilakukan pembagian tugas, Justin dan Alex bersama dengan Archie dan Gissele pergi mencari batu impian sedangkan Max tetap di hotel dan harus berusaha agar ayah dan ibu mereka tidak tertarik kepada orang lain apalagi sampai menikah, yang berarti apapun usaha mereka tidak akan berhasil karena hal itu berarti ayah dan ibu mereka benar-benar tidak pernah menikah.
Walaupun punya ilmu sihir, Max tetap kewalahan karena ternyata ayah dan ibu mereka sudah punya kekasih jadi Max harus berusaha keras agar ayah dan ibunya tidak sampai terlampau dekat dengan kekasihnya masing-masing apalagi sampai menikah.

Bagaimana dengan Justin dan Alex? Setelah melalui perjalanan yang sulit dan berbahaya selama hampir 2 hari, Justin dan Alex berhasil mendapatkan batu impian tetapi batu itu berhasil direbut oleh Gissele kemudian segera dibawa pergi bersama Archie.
Justin dan Alex tentu saja sangat sedih tetapi mereka berubah menjadi gembira karena tiba-tiba datang Max dan kedua orang tuanya.
Ternyata dengan kecerdikannya, Max tidak hanya berhasil memisahkan kedua orang tuanya dengan kekasihnya masing-masing tetapi juga berhasil menyatukan mereka sehingga bisa diajak menyusul Justin dan Alex. Tetapi sayang sekali, Jerry dan Theresa Russo tetap hilang ingatannya sehingga tidak mengenali anak-anak mereka.

Keadaan semakin gawat karena waktu 2 hari itu hampir habis sehingga Max yang ilmu sihirnya paling rendah hilang dari muka bumi. Karena peristiwa itu, Theresa jadi sadar bahwa Max adalah anaknya tetapi hanya itu diingat, Theresa tetap tidak ingat bahwa Jerry adalah suaminya dan Justin serta Alex adalah anaknya juga, akibatnya Theresa pergi meninggalkan suami dan anaknya untuk merebut batu impian dari Gissele agar bisa mengembalikan Max.

Keadaan semakin rumit, dengan tidak adanya batu impian maka satu-satunya cara membalikkan mantra Alex hanyalah melalui seorang penyihir baru. Justin dan Alex belum pantas disebut penyihir karena belum pernah menang dalam pertarungan sihir maka mereka harus bertarung untuk bisa menjadi penyihir baru sedangkan Jerry menjadi wasitnya.
Setelah melalui pertarungan sihir yang seru, ternyata Alex keluar sebagai pemenang dan menjadi penyihir baru tetapi celakanya, akibat waktu 2 hari yang sudah makin habis, Alex kehilangan ingatannya sehingga ia lupa mantra apa yang harus dia ucapkan. Lebih parah lagi, sebentar lagi Alex akan seperti Max yaitu hilang dari muka bumi.

Tetapi untung saja dengan dibantu Archie, Theresa berhasil merebut batu impian dari Gissele yang sudah kembali menjadi manusia. Archie merasa kecewa dengan Gissele karena setelah kembali menjadi manusia cantik, Gissele pergi meninggalkannya, maka Archie mencuri batu impian dari Gissele kemudian mengubah Gissele berubah kembali menjadi burung nuri, setelah itu batu impian diserahkan kepada Theresa karena sudah tidak ada gunanya lagi (ingat, batu impian hanya bisa mengabulkan 1 permintaan).

Setelah mendapatkan batu impian, Theresa pergi ke tempat Jerry, Justin dan Alex. Theresa datang pada waktu yang tepat karena Alex sudah hampir menghilang dan Justin sudah kehilangan semua ingatannya.
Semua masalah selesai ketika Alex memegang batu impian kemudian berkata “aku ingin semuanya kembali seperti semula”.

Opini saya tentang film ini :
Biarpun ceritanya cukup rumit tetapi film produksi Walt Disney ini bagus juga karena seru tapi lucu, apalagi di film ini ikut main bintang ABG yang sedang naik daun yaitu Selena Gomes.
anim-button
Untuk film animasi saya bahas di blog tersendiri, Silahkan klik button ini :
Custom Search